
Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Hati Kudus Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — Bdk. Luk. 12:42
Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.
PENGANTAR:
Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak di sebut atau diceritakan. Ucapannya tak sepatah kata pun ter catat dalam Kitab Suci. Namun, Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. la penuh tanggung jawab terhadap istrinya, Maria, dan juga keluarganya. Pada hari ini, Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran serta St. Yusuf, lebih lebih karena telah dengan setia mendampingi Ibu Maria dalam mengasuh Yesus, Putra-nya.
DOA KOLEKTAN:
Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Allah Bapa Yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 7:4-5a.12-14a.16
“Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya.”
Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 89:2-3.4-5.27.29
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
-
Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
-
Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.”
-
Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku”. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh”.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 4:13.16-18.22
“Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya.”
Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
S : (Mzm 84:5) Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:16.18-21.24a
“Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan.”
Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Seringkali kita mengalami situasi yang tak sesuai harapan dalam hidup kita. Ada kalanya kita merasa bingung, takut, bahkan ragu-ragu dalam mengambil suatu keputusan.
Santo Yusuf yang kita rayakan hari ini juga mengalami situasi yang sama. Ia menghadapi realita yang tak sesuai harapannya saat tahu bahwa Maria, tunangannya, mengandung sebelum mereka hidup Bersama.
Namun yang pantas menjadi teladan adalah sikapnya berhadapan dengan situasi itu. Meski bingung dan kecewa, Yusuf tidak gegabah. Ia memilih diam dan mendengarkan suara Tuhan.
Penginjil hari ini memberi predikat kepada Yusuf sebagai “seorang yang tulus hati.” Predikat ini bukan hanya sebuah pemanis atau pujian belaka. Tapi benar-benar didasarkan pada sikap Yusuf yang akhirnya menerima kehendak Tuhan yang ia dapatkan melalui mimpi.
Tanpa banyak kata dan bicara, Yusuf bertindak dengan iman dan ketaatan. Ia mengajarkan pada kita bahwa iman sejati bukan hanya soal memahami. Iman sejati itu juga menyangkut kepercayaan dan kemauan melangkah dalam ketidakpastian. Inilah yang dilakukan Yusuf. Ia berani mempercayakan hidupnya kepada kehendak Tuhan, meski takt ahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Hari ini saya mengundang Anda semua untuk meneladan semangat Yusuf. Semangat untuk tetap percaya pada Tuhan dalam berbagai situasi kehidupan, meski seringkali kita tidak tahu sepenuhnya rencana Tuhan.
Mari belajar untuk mendengarkan, lebih percaya, dan berani melangkah, meskipun kita menghadapi berbagai kebimbangan dan ketakutan. Sebagaimana St Yusuf, mari belajar untuk tetap memiliki hati yang penuh iman dan ketaatan kepada kehendak Allah.
SYAHADAT:
DOA UMAT:
I : Saudara-saudara, Santo Yusuf telah dipilih oleh Allah men- jadi bapa pengasuh Yesus Kristus, Putra-Nya, serta diangkat menjadi pelindung agung Gereja. Maka, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga.
L : Bagi Gereja Kudus: Ya Bapa, berkatilah dan lindungilah Gereja dan para pe mimpinnya, Sri Paus, Para Uskup, para Imam dan Diakon. Semoga berkat doa Santo Yusuf pelindung Gereja mereka semua setia dan tekun melaksanakan tugas pelayanan bagi seluruh umat. Kami mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi nusa dan bangsa kami: Ya Bapa, berkatilah dan tuntunlah bangsa kami, agar se makin tekun mengusahakan kerukunan dan sikap saling menghormati satu sama lain dengan tulus dan ikhlas. Kami mohon …
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi para karyawan-karyawati Ya Bapa, berkatilah para karyawan-karyawati, berkat doa Santo Yusuf pelindungnya, agar mereka Kaulindungi dalam melaksanakan tugas pekerjaan mereka. Kami mohon ..
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
L : Bagi saudara-saudari kami kaum beriman yang berada dalam sakratul maut: Ya Bapa, utuslah Bapa Yusuf mendampingi saudara-saudari kami yang berada dalam sakrat maut, agar mereka tetap setia kepada Kristus pada saat akhir hidup mereka. Kami mohon…
U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
I : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Santo Yusuf telah Kau- pilih untuk martabat luhur. Berilah kiranya berkat doa pengantaraannya, apa yang tidak dapat kami peroleh dengan kemampuan kami sendiri. Demi Kristus, Pengantara kami. U : Amin.
LITURGI EKARISTI:
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN :
Ya Allah, dengan tulus dan penuh kasih Santo Yusuf me- layani Putra Tunggal-Mu, yang lahir dari Perawan Maria. Semoga dengan hati yang murni kami pun layak melayani altar-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.
PREFASI – Tugas Santo Yusuf
Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah Yang Mahakuasa dan kekal.
Pada Hari Raya Santo Yusuf ini pantaslah kami mengagungkan, memuliakan, dan memuji Engkau dengan pujian-pujian yang pantas. Dialah pria benar, yang Engkau berikan sebagai mempelai untuk Perawan Maria Bunda Allah. Dialah hamba setia dan bijaksana yang Engkau tetapkan untuk Keluarga-Mu agar, sebagai bapak dan pengasuh, ia melindungi Putra Tunggal-Mu, yang dikandung oleh naungan Roh Kudus, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami.
Dengan pengantaraan Kristus itu, para Malaikat memuji keagungan-Mu, kekuasaan menyembah, kekuatan gemetar, surga dan keutamaan surgawi serta Serafim yang berbahagia, bersama-sama bersorak-sorai memuji Dikau; perkenankanlah kami memadukan suara dengan mereka dan sambil bersujud kami bernyanyi/berseru:
U : Kudus, kudus, kuduslah …
ANTIFON KOMUNI — Bdk. Mat. 25:21
Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuhanmu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah kita berdoa: Ya Allah, dengan santapan suci pada altar ini Engkau telah memuaskan keluarga-Mu yang bersukacita pada Hari Raya Santo Yusuf. Kami mohon lindungilah kami selalu dan peliharalah rahmat-Mu di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U : Amin.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Rabu 19 Maret 2025 oleh Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Hati Kudus Palembang – IndonesiaUnduh
Santo Yoseph
Yoseph dari Nazareth, Yoseph Pekerja, Yoseph Suami Maria
St. Yosef adalah seorang santo besar. Ia adalah bapa asuh Yesus dan suami Santa Perawan Maria. Yosef memperoleh hak istimewa untuk merawat Putra Allah sendiri, Yesus, serta BundaNya, Maria. Yosef seorang yang miskin sepanjang hidupnya. Ia harus bekerja keras dalam bengkel tukang kayunya, tetapi ia tidak berkeberatan. Ia bahagia dapat bekerja bagi keluarga kecilnya. Ia amat mengasihi Yesus dan Maria.
Apa pun yang Tuhan ingin ia lakukan, St. Yosef segera melaksanakannya, tak peduli betapa sulit hal tersebut. Ia seorang yang rendah hati serta tulus hati, lemah lembut serta bijaksana. Yesus dan Maria mengasihinya serta taat kepadanya sebab Tuhan telah menjadikannya kepala rumah tangga mereka. Betapa bahagianya St. Yosef dapat hidup bersama dengan Putra Allah sendiri. Yesus taat kepadanya, membantunya serta mengasihinya. Kita biasa memohon bantuan doa St. Yosef sebagai pelindung mereka yang sedang menghadapi ajal, sebab kita percaya bahwa St. Yosef meninggal dunia dengan damai dalam pelukan Yesus dan Bunda Maria.
St. Theresia dari Avila memilih St. Yosef sebagai pelindung ordonya, ordo para biarawati Karmelit. Ia menaruh pengharapan besar dalam memohon bantuan doa St. Yosef. “Setiap kali aku meminta sesuatu kepada St. Yosef,” demikian katanya, “ia selalu memperolehkannya bagiku.”
Paus Pius IX menyatakan St. Yosef sebagai pelindung Gereja Universal.
Arti Nama
Joseph Berasal dari bahasa Latin : Ioseph, yang diambill dari bahasa Yunani Ιωσηφ (Ioseph), yang aslinya dari bahasa Ibrani יוֹסֵף (Yosef) yang berarti : “Yang ditambahkan Tuhan”.
Variasi Nama
Yousef, Youssef, Yusef, Yusuf (Arabic), Hovsep (Armenian), Joseba, Josepe (Basque), Ioseph, Ioses (Biblical Greek), Yosef (Biblical Hebrew), Ioseph (Biblical Latin), Yosif (Bulgarian), Josep (Catalan), Josip, Joško, Joso, Jozo (Croatian), Josef (Czech), Josef (Danish), Josephus, Jozef, Jef, Joep, Joop, Joos, Joost, Jos, Sjef, Zef (Dutch), Jozefo, Joĉjo (Esperanto), Joosep (Estonian), Jooseppi, Juuso (Finnish), Xosé (Galician), Iosif (Greek), Yosef (Hebrew), Josephus (History), József, Jóska, Józsi (Hungarian), Seosamh (Irish), Giuseppe, Beppe, Peppe, Peppi, Peppino, Pino (Italian), Iosephus (Late Roman), Jāzeps (Latvian), Juozapas, Juozas (Lithuanian), Josif (Macedonian), Hohepa (Maori), Josef (Norwegian), Josèp (Occitan), Józef (Polish), José, Zé, Zezé (Portuguese), Iosif (Romanian), Iosif, Osip (Russian), Seòsaidh (Scottish), Josif (Serbian), Jozef (Slovak), Josip, Jožef, Jože (Slovene), José, Pepe, Pepito (Spanish), Josef (Swedish), Yusuf (Turkish), Yosyp (Ukrainian), Yussel (Yiddish)
Diminutives: Jo, Joe, Joey, Jojo (English), Jo, Sepp, Seppel (German)
Feminine Forms: Jody, Jodi, Jodie, Josepha (English), Josée, Josèphe (French), Josepha (German)
Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/maret/yoseph.html
No Comments