
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 5:9-10
Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari tiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah. Alleluya.
PENGANTAR:
“Kalau Tuhan bersama kita, siapa berani melawan kita?” Kita tidak usah menunggu sampai dunia penuh bunga untuk begembira dan berbahagia. Tuhan menjaga kita. Kita tak usah cemas. Yesus telah menubuatkan sukacita itu. “Kamu akan sedih, tetapi kesedihanmu akan berubah menjadi sukacita.” Kita yang yakin bahwa Yesus hidup punya alasan untuk selalu tabah dan gembira.
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa: Allah Bapa pokok keselamatan kami, berkat kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembaptisan dan menerima hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus, yang kini duduk di sisi kanan-Mu. Semoga kami Kauanugerahi hidup abadi, bila Penyelamat kami datang dalam kemuliaan. Sebab Dialah Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 18:9-18
“Banyak umat-Ku di kota ini!”
Ketika Paulus ada di kota Korintus, Tuhan berfirman kepadanya pada suatu malam di dalam suatu penglihatan, “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini.” Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan, dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka. Akan tetapi setelah Galio menjadi gubernur di propinsi Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus. Mereka membawa dia ke depan pengadilan. Kata mereka, “Ia ini berusaha meyakinkan orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum.” Ketika Paulus hendak memulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu, “Hai orang-orang Yahudi, sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku menerima perkaramu. Tetapi dalam hal ini adalah perselisihan tentang perkataan, nama, atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka hendaklah kamu sendiri mengurusnya; aku tidak rela menjadi hakim atas perkara yang demikian.” Lalu Galio mengusir mereka dari ruang pengadilan. Maka semua orang menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu. Paulus tinggal beberapa hari lagi di Korintus. Lalu ia minta diri kepada saudara-saudara di situ, dan berlayar ke Siria, sesudah ia mencukur rambutnya di Kengkrea, karena ia telah bernazar.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 47:2-3.4-5.6-7
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
-
Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai! Sebab Tuhan, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, Raja agung atas seluruh bumi.
-
Ia menaklukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasa kita, Ia menundukkan suku-suku bangsa ke bawah telapak kaki kita; Ia memilih bagi kita tanah pusaka kita, kebanggan Yakub yang dikasihi-Nya.
-
Allah telah naik diiringi sorak-sorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah! Kidungkanlah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Luk 24:46,26) Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 16:20-23a
“Tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu.”
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira, dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa pada-Ku.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur Indonesia dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 30 Mei 2025, Pekan Paskah ke 6 bertepatan dengan Novena Roh Kudus hari yang pertama. Tema Resi kita kali ini adalah: “Duka Menjadi Sukacita dalam Terang Roh Kudus”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Para Sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus berkata kepada para murid: “Kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.” Ia memakai gambaran seorang perempuan yang melahirkan – saat menderita ia bersusah hati, namun setelah anaknya lahir, sukacita menyingkirkan segala rasa sakit. Perikop ini menjadi pembuka yang kuat bagi hari pertama Novena Roh Kudus: saat kita menantikan kedatangan-Nya, kita diajak untuk menghidupi harapan akan sukacita yang lahir dari dalam kedukaan.. Lalu apa yang bisa kita refleksikan untuk bacaan Injil hari ini? Saya menawarkan 2 hal saja:
-
Sukacita Sejati Bukan Tanpa Luka
Yesus tidak meniadakan kenyataan duka, tetapi mengajarkan bahwa duka yang dipersatukan dengan kasih-Nya akan berbuah sukacita. Di tengah luka, pengkhianatan, kehilangan, atau kegagalan, kita diajak untuk bertanya: Apakah aku mampu melihat bahwa Tuhan sedang menumbuhkan sukacita yang lebih dalam dari sekadar perasaan bahagia? Roh Kudus yang akan datang adalah penghibur, yang mengajari kita bahwa sukacita sejati lahir dari hati yang telah disembuhkan oleh salib. -
Keyakinan Akan Kehadiran yang Menenteramkan
Yesus berkata: “Pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku.” Sebuah janji akan kelegaan batin—saat iman telah menemukan tempatnya, dan hati tidak lagi gelisah karena tahu bahwa Allah menyertai. Refleksinya: Apakah aku sungguh hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan berjalan bersamaku, bahkan ketika aku tidak memahami jalan-Nya?
Amin
Makasih Br
Apa topik spesifik yang akan dibahas pada Hari Kedua Novena Roh Kudus setelah renungan tentang “Duka Menjadi Sukacita dalam Terang Roh Kudus” ini?