AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Lukas 1:69-70
Allah mengangkat bagi kita seorang penyelamat putra Daud, hamba-Nya, yang gagah perkasa. Seperti dijanjikan Nya dari sedia kala dengan perantaraan nabi Nya yang kudus.
PENGANTAR
Penuh iman Abraham tinggal di tanah yang dijanjikan kepada nya sebagai orang asing. la diam di kemah, sebab ia selalu dalam perjalanan menuju kota yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. Boleh jadi diserang prahara juga. Orang yang kurang percaya akan menjadi cemas, jika lupa bahwa Tuhan besertanya.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber iman dan harapan, Engkau memanggil kami dengan sabda-Mu, agar berangkat dan menyiapkan kedamaian. Semoga kami memperoleh iman yang menjiwai Abraham serta memandang Putra-Mu yang menjadi jaminan janji-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 11:1-2.8-19
“Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri.”
Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai, ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
KIDUNG TANGGAPAN: Lukas 2:69-70.71-72.73-75
Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.
-
Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.
-
Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.
-
Sebab ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.
No Comments