AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUA – Yesaya 12:4
Bersyukurlah kepada Tuhan, panggilah nama-Nya, wartakanlah karya-Nya di antara para bangsa, masyhurkan bahwa nama-Nya tinggi luhur.
PENGANTAR:
Para nabi membandingkan kepedulian Allah terhadap umat dengan gambaran perkawinan. Yahwe Tuhan, pengantin pria, bersumpah setia kepada umat sebagai mempelai wanita. Sekalipun umat Israel berkali-kali menyeleweng, namu Tuhan tetap setia. Kesetiaan Tuhan itu ditunjukkan sebagai asal mula kesetiaan antara suami istri dan kesetiaan orang selibat terhadap Tuhan.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa sumber kesetiaan, perkenankanlah kami melihat jalan yang ditempuh Putra-Mu karena membela kami, dan semoga kami selalu bersama-sama mengikuti jejak Putra-Mu, agar memperoleh keselamatan. Sebab Dialah Putra-Mu ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 16:59-63
“Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan dikau, dan engkau akan merasa malu.”
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan melakukan kepadamu seperti engkau lakukan, yaitu engkau memandang ringan kepada sumpah dengan mengingkari perjanjian. Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal. Barulah engkau teringat kepada kelakuanmu dan engkau merasa malu, pada waktu Aku mengambil kakak-kakakmu, baik yang tertua maupun yang termuda, dan memberikan mereka kepadamu menjadi anakmu, tetapi bukan berdasarkan engkau memegang perjanjian. Aku akan meneguhkan perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, dan dengan itu engkau akan teringat-ingat yang dulu dan merasa malu, sehingga mulutmu terkatup sama sekali karena nodamu, waktu Aku mengadakan pendamaian bagimu karena segala perbuatanmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
KIDUNG TANGGAPAN: Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
-
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
-
“Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.
-
Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; Baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakuasa, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : Sambutlah pewartaan ini sebagai sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 19:3-12
“Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kalian menceraikan isterimu, tetapi semula tidaklah demikian.”
Pada suatu hari datanglah orang-orang Farisi kepada Yesus, untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: “Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?” Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” Kata mereka kepada-Nya: “Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?” Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya: “Jika demikian halnya hubungan antara suami dan isteri, lebih baik jangan kawin.” Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: “Tidak semua orang dapat mengerti perkataan itu, hanya mereka yang dikaruniai saja. Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Jumat pada Hari Biasa Pekan ke XIX, tanggal 12 Agustus 2022. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Mengherankan bahwa Musa mengijinkan umatnya membuat surat cerai, namun ternyata alasannya amat jelas dikatakan oleh Yesus, yakni “karena ketegaran hatimu, Musa mengijinkan kalian menceraikan istrimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian”. Keras kepalanya manusia membuat Allah mengalah melalui sikap Musa. Allah yang selalu menepati janji, sementara manusia tidak. Allah memaklumi namun manusia semakin tak tahu diri. Maka kalimat “karena ketegaran hatimu” tadi sangat tepat dipakai oleh Yesus untuk menunjukkan kepada manusia bahwa ya karena keras hati dan kepala manusia maka dibuat lemah peraturannya. Allah selalu ingin terjadi yang terbaik, tetapi rupanya baiknya Allah tak dipahami dengan baik oleh manusia sehingga dengan kriteria kebaikannya sendiri manusia hendak mengatur Allahnya.
Hal-hal semacam ini selalu nampak dalam perjalanan bangsa Israel, walaupun mereka sering tidak setia, namun Allah tidak lupa akan perjanjianNya. Allah mengampuni lagi, membarui janji lagi, bahkan membuat perjanjian yang tak terhapuskan. Maka tadi Yesus mengungkapkan dalam Injil, “apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Ini mau menunjukkan bahwa relasi antara suami dan istri menghadirkan hubungan antara Allah dan manusia yang tidak terputuskan, meski manusia sering tak setia, Allah tetap setia. Sebuah paradoks yang membuat jelas posisi Allah. Allah setia, sementara manusia rajin melanggarnya.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi Tuhan. Lalu mengenai kawin, diungkapkan Yesus bahwa “ada orang yang tidak dapat kawin karena memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri, demi Kerajaan Surga. Siapa dapat mengerti, hendaklah ia mengerti”. Menjadikan kehendak Allah sebagai yang utama sebagai alasan manusia mempersembahkan dirinya, ini merupakan sebuah upaya membalas kesetiaan dan kebaikanNya. Saya dan Anda dipanggil untuk setia bersama serta membalas kesetiaan dan cintaNya melalui cara hidup kita masing-masing. Kita buang ketegaran hati kita, kita singkirkan kekerasan kepala kita, kita buat Allah tidak lagi harus melulu mengalah pada kita, kita yang harus terus belajar melakukan dan mengamini apa yang menjadi kehendak Allah.
Tuhan memberkati Anda, Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.
Amin