AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Pengkhothah 1:9
Apa yang pemah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah terjadi akan terjadi lagi; tiada sesuatu pun yang baru di dunia ini.
PENGANTAR:
Herodes ingin bertemu Yesus. Orang sudah memberi tahu dia tentang nabi baru. Tetapi prasangkanya menjadi hambatan untuk melihat dengan iman. Sesudah berabad-abad kita percaya, namun sering terpancang pada mukjizat saja. Maka di dalam keadaan sehari-hari kita tidak dapat melihat bahwa Tuhan selalu mendampingi kita.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, ajarilah kami mengimani Dia, yang bagaikan Elia Baru mengajar kami menikmati kehadiran-Mu di tengah-tengah kami, yaitu Yesus Putra-Mu yang membaptis kami dengan Roh Kudus. Sebab Dialah ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pengkhotbah 1:2-11
“Tiada sesuatu yang baru di bawah matahari.”
Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia! Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali. Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak bosan-bosan melihat, telinga tidak puas-puas mendengar. Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tiada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan, “Lihat, ini baru!” Tetapi sebenarnya hal itu dahulu sudah ada, lama sebelum kita. Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 90:3-4.5-6.12-13.14.17
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
-
Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
-
Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
-
Ajarilah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!
-
Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami! Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami teguhkanlah!
Amin