Minggu, 16 Agustus 2020 – Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas SCJ Biara Gentiaras Superiorat Palembang – Indonesia

 

 

ANTIFON PEMBUKA     

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

 

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

BACAAN PERTAMA: Wahyu 11:19a; 12:1-6a.10ab    

“Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya.”

Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur Mzm 45:10-12.16

Ref. Segala keturunan akan menyebut aku bahagia

  1. Dengarlah, hai puteri, lihatlah dan sendengkanlah telingamu, Lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu! Biarlah raja menjadi bergairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya.

  2. Di antara mereka yang disayangi terdapat puteri-puteri raja, di sebelah kananmu berdiri permaisuri berpakaian emas dari ofir.

  3. Dengan sukacita dan sorak-sorai mereka dibawa, mereka masuk ke dalam istana raja.

BACAAN KEDUA: I Korintus 15:20-26

“Kristus sebagai buah sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya.”

Saudara-saudara, Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya. Kemudian tibalah kesudahan, yaitu bilamana Kristus menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh terakhir, yang Ia binasakan ialah maut.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya.
S: Maria diangkat ke surga, para malaikat bergembira.

 

BACAAN INJIL: Lukas 1:39-56

“Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan meninggikan orang-orang yang rendah.”

Beberapa waktu sesudah kedatangan malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring; “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah Kudus. Rahmat-Nya turun temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya, Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

 

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. B. Mulyono SCJ

Vivat Cor IESU Per Cor Mariae, hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-Saudari Ytk, jumpa lagi bersama saya: Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian edisi Minggu, 16 Agustus 2020.

Saudara-Saudari Terkasih, Gereja Katolik melalui Paus Pius XII pada tanggal 1 November 1950 mengajarkan bahwa Bunda Maria, Ibu Yesus Kristus, “setelah menyelesaikan perjalanan hidup duniawinya, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga.” Peristiwa pengangkatan ke surga ini dirayakan tiap tanggal 15 Agustus; dan Para Bapa Uskup dapat menetapkan perayaannya pada Hari Minggu yang berdekatan dengan Tgl 15 Agustus.

Saudara-Saudari Terkasih, Bunda Maria adalah pribadi yang begitu penting bagi kita umat Katolik; karena telah mengajarkan ketaatan iman yang sedemikian besar di tengah kesulitan pergumulan hidup manusia. Hanya ketika seseorang percaya akan kehendak Tuhan; berusaha untuk mengedepankan kehendak Allah & membiarkan setiap kehendak Allah terjadi; maka akan terjadilah pula karya-karya besar dalam dirinya.

Saudara-Saudari Ytk, Dalam Injil hari ini kita dapat merenungkan lebih dalam: Mengapa kunjungan Maria kepada Elisabet bisa menimbulkan kegembiraan bahkan juga bagi anak yang dikandung Elisabet? Tidaklah lain karena Maria membiarkan kehendak Allah terjadi atas dirinya. Maria membiarkan Yesus hadir dalam rahimnya; hadir dalam kandungannya. Maka hidup Maria yang sudah dikuasai kehendak Allah memancarkan sinar kasih yang membuat orang yang dijumpai mengalami sorak sorai kegembiraan dan sukacita.

Saudara-Saudari Ytk, Maria percaya bahwa kehendak Allah sungguh yang sempurna dan amat baik bagi manusia. Maria pasrah-percaya sepenuhnya tanpa syarat. Sikap dasar Maria yang percaya dan pasrah ini berdampak / berbuah yakni membawa kegembiraan bagi Elisabet & anak yang dikandungnya. Dalam sikap-sikap selanjutnya kita dapat menemukan bahwa naluri cinta Maria selalu membawa Berkat bagi siapapun yang dijumpainya (Misalnya: Maria menolong keluarga yang berpesta di Kana ketika kehabisan anggur. Kehadiran Maria membawa berkat bagi keluarga itu).

Pertanyaan bagi kita adalah: apakah (seperti Maria) kehadiran, kunjungan, dan perjumpaanku dengan sesama juga mampu membawa atau menghadirkan kegembiraan, sukacita, damai, dan kebahagiaan? Bila kita seperti Maria membiarkan dikuasai oleh kehendak Allah, maka hidup kita pun akan memancarkan sukacita bagi sesama. Mari kita menata hati, pikiran, perasaan, sikap, perilaku, dan perkataan kita, agar mampu menghadirkan kegembiraan hidup yang sejati bagi sesama. Biarlah salam / sapaanku sekecil apapun bagi orang lain; akan menjadi sapaan penuh cinta yang menghadirkan Berkat Allah bagi siapapun yang mendengarkannya.

Berkat Allah atas kita semua: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, Amin

 

 

DOA UMAT

I : Melalui Bunda Maria Allah Bapa berkenan tinggal di tengah-tengah kita dalam Kristus Putera-Nya. Marilah kita berdoa dengan pertolongan Bunda Maria agar kita semaki mengenal Sang Bapa melalui Putera-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus.

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam: Ya Bapa dampingilah selalu Bapa Suci, para Uskup, dan para Imam agar mereka mengembalakan umat-Mu dengan iman yang teguh, seperti Bunda Maria saat menerima perutusan sebagai Sang Bunda Penyelamat. Kami mohon:

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Ya Bapa, terangilah dan tuntunlah pemimpin masyarakat kami dengan sinar kasih-Mu sehingga tugas dan pelayanan mereka selalu diresapi oleh semangat kasih dan kerendahan hati seperti Bunda Maria. Kami mohon:

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi para ibu: Ya Bapa, semoga para ibu meneladan Bunda Maria dalam mendampingi keluarga mereka agar semangat Keluarga Kudus Nazaret selalu tinggal di anatar kami. Kami Mohon:

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita disekitar Altar ini: Ya Tuhan, teguhkanlah iman, pengharapan serta kasih kami sehingga sehingga kami samakin yakin bahwa kebencian akan dikalahkan oleh kasih dan maut bukan akhir dari segala-galanya, sebagaimana Bunda Maria selalu bersyukur dan memuji Engkau karena karya penyelamatan melalui Kristus Putera-Mu. kami mohon:

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Mahakuasa dan Kekal, kami bersyukur kepada-Mu atas pengangkatan Bunda Maria ke surga dengan mulia. Kebahagiaan yang telah dicapainya merupakan janji dan jaminan keselamatan kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

 

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, semoga persembahan bakti kami ini naik ke hadirat-Mu, dan berkat doa santa perawan Maria yang diangkat ke dalam kemuliaan surgawi, hati kami bernyala-nyala karena api cinta, yang senantiasa merindukan Dikau. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

 


ANTIFON KOMUNI  – lih. Luk 1:48-49

Segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Ya Allah, kami telah menyambut sakramen keselamatan. Kami mohon, semoga berkat doa Santa Perawan Maria yang diangkat dalam kemuliaan Surgawi, kami diantar kepada kemuliaan kebangkitan. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin. 

4 Comments

  • Kartika Agustus 15, 2020 at 10:14 pm

    Amin…🙏

    Reply
  • Fransisca Agustus 16, 2020 at 6:52 am

    Semoga sy dimampukan Roh Kudus untuk meniru teladan Bunda Maria, setia dan taat pada rencana Bapa dlm hidup sy, dimampukan Roh Kudus u hidup sy berdampak bagi keluarga dan sesama, bersyukur ataa kasih karunia Tuhan selama ini dlm hdp sy. Amin amin amin, matur nuwun Romo Mul, BD🙏🙏

    Reply
  • Inge A halim Agustus 16, 2020 at 8:28 am

    Tks Resi nya Romo,
    Bunda Maria, doakan lah kami , Amin

    Reply
  • One tea Agustus 24, 2020 at 11:47 am

    Nuwuun sanget Resinya Romo, sungguh menjadi tambahan bekal menjalani hidup. Semoga hidupku dimampukan, untuk tetap berjuang mengisinya dg nilai2 keutamaan yg baik, tdk hanya bagi sesama, tapu seturut kehwndakMu.

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Fransisca Cancel Reply