Senin, 21 September 2020 – Pesta Santo Matius, Rasul, Penginjil

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Biak Papua Indonesia

 
 
 
 

ANTIFON PEMBUKA  –  Bdk. Mat 28:19-20

Tuhan bersabda, “Pergilah, jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka. Ajarilah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.”

 

PENGANTAR:

Kerap kali kita memandang dan mengadili orang secara mendatar atas hal-hal yang tampak saja. Demikianlah Matius dalam pandangan orang sezamannya adalah seorang pengkianat bangsa, seorang kaki tangan penjajah. Ia menarik pajak untuk kepentingan Roma. Yesus menyingkirkan prasangka-prasangka itu. Ia memilih Matius sebagai salah seorang rasul-Nya. Panggilan itu ditanggapi Matius seketika la bangkit dan mengikuti Yesus serta menjadi seorang murid yang baik. Kesan-kesannya mengenai pribadi dan ajaran Gurunya dikumpulkan dalam Injil. Ia mau memperlihatkan bahwa nubuat-nubuat Perjanjian Lama telah terlaksana pada diri Yesus. Konon Matius berkarya di Antiokhia, Partia dan Parsi mewartakan Injil. Relikwinya disimpan di Salerno.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa yang Mahamurah Hati, Kerahiman-Mu tiada taranya. Santo Matius, penarik pajak, telah Kaupilih menjadi rasul dan kelak juga pengarang Injil-Mu. Semoga kami dikuatkan oleh teladan hidupnya dan dibantu doa permohonannya, sekarang pun bangkit mengikuti Engkau dan mengikat diri pada-Mu dengan hati teguh Demi Yesus Kristus, Putra-Mu….

 

BACAAN PERTAMA: Efesus 4:1-7.11-13

“Ada macam-macam tugas pelayanan demi pembangunan umat.”

Saudara-saudara, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, menasihati kamu, supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kamu hidup sepadan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera: Satu tubuh dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu; satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, yang di atas semua, menyertai semua dan menjiwai semua. Akan tetapi, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Dialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita Injil, gembala umat, maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan demi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian, akhirnya kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 19:2-3.4-5

Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.
atau Di seluruh bumi bergemalah suara mereka.

  1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.

  2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S: (Mat 5:16) Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan. Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur.

BACAAN INJIL: Matius 9:9-13

“Berdirilah Matius, lalu mengikuti Yesus.”

Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ 

Vivat cor Jesu per cor Marie.  Terpujilah Hati Kudus Yesus melalui hati Maria.

Saudara –saudari sahabat Resi Dehonian, jumpa kembali dengan saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Biak Papua, dalam Resi renungan singkat Dehonian, edisi Senin 21  September 2020. Hari ini Gereja merayakan Pesta St. Matius Rasul dan Penulis Injil. 

Saudara-saudari pendengar Resi yang dikasihi Tuhan, mendengarkan kisah panggilan Matius yang kita dengar hari ini, saya penasaran ingin tahu berapa besar gaji seorang kepala Bea cukai. Berdasarkan informasi yang saya baca dari bills.altera.id untuk pejabat eselon I ternyata tunjangan gajinya cukup besar. Yang kedua melihat dari data tulisan Injil Matius, bahwa pengetahuan dan ilmu sastra dari Matius ini luarbiasa tidak diragukan lagi. Bagi saya sulit untuk membayangkan bahwa sejak dua ribu tahun yang lalu, sudah ada seorang yang bisa menulis dengan amat baik. Bila dibandingkan dengan cerita dari Bapak saya kisah tahun 1950-an saja orang masih menulis menggunakan sabak atau kertas batu tulis, yang hari ini digunakan untuk menulis dan besok pagi dihapus untuk belajar menulis yang baru. Yang ketiga menurut saya Matius ini dalam kisah mengikut Yesus Dia mempunyai kepribadian yang rendah hati. Dia tidak menonjol seperti Yakobus dan Yohanes anak Zebedeus yang ingin duduk di sisi kiri san kanan tahta saat pengadilan. Juga  tidak begitu terkenal seperti Petrus yang berulang kali ikut dalam peristiwa istimewa, umpamanya saat di gunung Tabor atau pun saat detik-detik penyaliban ataupun sesudah kebangkitan.

Saya merenungkan kepribadian seorang Matius yang silence gold, yang tidak banyak bicara tetapi dari diamnya itu dia menghasilkan karya yang besar. Melalui peribahasa “diam itu emas” ada suatu nilai keutamaan yang saya temukan dalam diri Rasul Matius. Lebih dari itu saya merenungkan dalam perjumpaan Yesus dan Matius ini ada suatu berkat yang mengubah. Matius meninggalkan jabatannya yang amat strategis untuk menjadi seorang pewarta dan pelayan. Dalam situasi perubahan dari kepala Bea cukai menjadi murid Yesus tentu ada pro dan kontra yang tidak mudah. Secara garis politik saat itu dia sebagai orang yang bekerja pada pemerintahan Romawi dan harus bekerja di tengah bangsa Yahudi. Pasti ada penolakan ataupun cemooh. Bagaimana mungkin seorang pemungut cukai yang pada waktu itu dianggap tidak bersih, bisa mengambil bagian dalam pelayan Tuhan.

Suatu hari ada seorang Bapak yang mempunyai tujuh orang anak. Ketika hendak meninggal dia mewariskan suatu guci antic yang indah dan harganya mahal. Guci itu menjadi rebutan diantara anak-anaknya dan akhirnya jatuh dan pecah. Akhirnya mereka menyesal dan tidak peduli lagi akan pecahan guci itu. Ada seorang anak yang mencoba mengumpulkan kembali serpihan itu dan mencoba disusunnya menggunakan lem, tetapi tetap tidak menarik. Guci itu pun hendak dibuang, tetapi datanglah seorang seniman yang memintanya. Setelah diberikan, seniman itu mencoba menyusun kembali dengan cara merekatkannya menggunakan cairan emas. Setelah tersusun, ternyata guci itu semakin menjadi menarik dan berharga dan ingin dimiliki kembali oleh banyak orang.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, demikian juga hidup kita secara jasmani rapuh dan mudah pecah karena berbagai tantangan dan godaan hidup ini. tetapi percayalah kita selalu berharga di mata Tuhan. Kita sudah mengalami perjumpaan dan penebusan melalui Yesus dalam pembaptisan, itulah yang membuat hidup kita menjadi berharga. Maka semoga perjumpaan Yesus dan Matius dalam kisah tadi juga menjadi bagian inspirasi dalam kehidupan kita untuk hidup saling  memberi semangat. Saat ada keluh kesah, saat ada air mata, saat ada duka dan rasa sakit, bagaikan bejana yang rapuh, kehadiran Tuhan menyulam kembali hidup kita dan mengubahnya menjadi lebih indah. Semoga Hati Kudus Yesus selalu merajai hati kita.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber kemurahan hati, pada pesta Santo Matius, pengarang Injil ini kami hunjukkan kepada-Mu doa dan persembahan kamu Kami mohon sudilah kiranya menyayangi Gereja-Mu yang telah Kauteguhkan dalam iman ajaran para rasu! Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Mat 9:11

Aku datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orarg-orang berdosa.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber sukacita kami, Santo Matius amat gembira menerima Yesus Putra-Mu sebagai tamu di rumahnya. Kini kami Kaujamu dan Engkau berada di tengah-tengah kami Kami bersyukur kepada-Mu karena Putra-Mu datang bukan untuk memanggil orang saleh, melainkan orang berdosa. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami…

No Comments

Leave a Comment