Jumat, 27 November 2020 – Hari Biasa Pekan XXXIV

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas Superiorat Wilayah SCJ Bandar Lampung Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  – Wahyu 21:1

Maka aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, Langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, Dan laut pun tidak ada lagi.

 

PENGANTAR

Rasul Yohanes paling banyak merenungkan permulaan dan pemenuhan Kerajaan Allah. la diperkenankan pula melihat masa depan. la melihat langit baru dan bumi baru, kota suci Yerusalem baru. Bagi kita itu merupakan penglihatan masa depan, namun sudah di mulai kini. Lambat seperti benih tumbuh, tanpa kita lihat, Kerajaan Allah tumbuh. Kita diperkenankan ikut bekerja sama agar di dunia terjadi seperti yang ada di surga

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah membuat tanda-tanda kerajaan-Mu. Semoga keadilan sosial tumbuh di tengah masyarakat sesuai semangat Yesus Putra-Mu terkasih, yang berjanji akan melimpahkan keselamatan kepada siapa pun yang beriktikad baik Sebab Dialah Putra-Mu… 

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Wahyu 20:1-4. 11-21:2

“Orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka. Aku melihat Yerusalem Baru turun dari surga.”

Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat turun dari surga memegang anak kunci jurang maut dan sebuah rantai besar di tangannya. Ia menangkap naga, si ular tua, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut. Pintu jurang maut itu kemudian ditutup dan dimeteraikannya, jangan sampai naga itu menyesatkan lagi bangsa-bangsa, sebelum masa seribu tahun itu berakhir. Kemudian naga itu akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya. Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya. Kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena sabda Allah. Mereka itu tidak menyembah binatang dan patungnya, dan tidak menerima tanda binatang itu pada dahi dan tangan mereka. Mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Lalu aku melihat sebuah singgasana, putih dan besar, dan aku melihat Dia yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Kemudian semua kitab dibuka. Juga sebuah kitab lain dibuka, yaitu Kitab Kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Demikian pula maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya. Dan mereka masing-masing dihakimi menurut perbuatan mereka. Kemudian maut dan kerajaan maut itu dilemparkan ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua, yakni lautan api. Dan barangsiapa namanya tidak ditemukan tertulis dalam Kitab Kehidupan, dilemparkan ke dalam lautan api itu. Lalu aku melihat langit dan bumi yang baru. Langit dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku, Yohanes, melihat kota kudus, yaitu Yerusalem baru, turun dari surga, dari hadapan Allah, berhias bagaikan mempelai yang berdandan untuk suaminya.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 84:3.4.5-6a.8a

Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan. atau Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia.

  1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; Jiwa dan ragaku bersorak sorai kepada Allah yang hidup.

  2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung layang-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku.

  3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya

S : (Luk 21:28b) Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.

 

BACAAN INJIL: Lukas 21:29-33

Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.”

Pada waktu itu Yesus mengemukakan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kalian melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kalian tahu dengan sendirinya, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian pula jika kalian melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sungguh, angkatan ini takkan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi sabda-Ku takkan berlalu.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Kudus Yesus melalui Hati Maria. 

Sahabat Resi yang terkasih, saya merasa sungguh sangat bersyukur bahwa hari ini kita diingatkan kembali untuk peka iman. Injil yang baru saja kita dengarkan membawa kita pada sikap iman yang waspada. Kalau kita membaca Kitab Suci, saya yakin kita semua selalu diingatkan, diingatkan, dan diingatkan: yakni tentang hidup menurut Kerajaan Allah.

Berhadapan dengan situasi sekarang, kita sudah punya satu tingkat kualitas hidup, yakni peka Kesehatan. Kita menjadi rajin untuk membersihkan diri, menjaga diri tetap aman, dan berlaku tidak sembarangan. Hidup sehat menjadi gaya baru dalam diri kita, supaya kita tetap aman dan bisa menjalankan hidup dengan baik.

Jika kita sudah naik satu tingkat dalam peka Kesehatan, kitapun diajak untuk naik kelas juga dalam hidup rohani, yakni peka iman. Persis seperti tau akan tanda-tanda alam sekitar, kita diajak juga untuk menjadi peka akan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Peka iman tidak hanya membutuhkan mata dan telinga, tetapi memerlukan mata hati yang selalu terbuka untuk mendengarkan Tuhan yang bersabda.

Sahabat Resi yang terkasih, sabda Tuhan yang kita dengarkan hari-hari ini mengingkatkan kita tentang akhir jaman yang pasti akan terjadi. Namun demikian, kita tidak tahu kapan waktu dan saatnya. Kita tidak diajak untuk berdiam diri dan hanya menunggu, tetapi kita diajak untuk ikut aktif dan membuka seluruh mata diri kita.

Kapan waktu dan saatnya bukanlah urusan kita, maka kita tidak perlu menghabiskan rambut kepala untuk memikirkan hal itu. Yang persis menjadi urusan kita adalah hidup kita saat ini.

Kita saat ini diajak untuk punya kualitas kepekaan terhadap sesama dan sekitar kita. Ini adalah bagian tak terpisahkan dari peka iman. Maka yang bisa kita lakukan adalah tetaplah hidup dalam kebaikan yang tulus, sapaan yang menghidupkan, sentuhan yang menggerakkan, dan lantunan doa yang mendamaikan.

Sahabat resi, kita perlu untuk selalu menyelimuti diri dengan iman yang semakin tebal, tetapi sekaligus kita perlu selalu membuka diri untuk sesama dan berdamai dengan alam sekitar. Hanya dengan cara inilah, kapanpun akhir jaman datang, kita akan didapati tetap berjaga dan layak masuk kedalam perjamuan abadi. Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami di surga, semoga roti anggur ini menjadi tanda langit baru dan bumi baru, yang penuh keadilan dan kehidupan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Wahyu 20:1

Aku melihat langit dan bumi baru. Langit dan bumi yang pertama sudah hilang dan laut pun tiada lagi.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga sumber cahaya abadi, kami bersyukur, karena Engkau berkenan melepaskan kami dari kuasa kegelapan dengan perantaraan Yesus, pembebas kami. Semoga sabda-Nya selalu mempengaruhi kami. Sebab Dialah .

No Comments

Leave a Comment