Selasa, 19 Januari 2021 – Hari Biasa Pekan II

Fr. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 111:1⁣

Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati. dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat.⁣

 

PENGANTAR⁣

Orang-orang tanpa harapan takkan tertolong dengan diberi tahu bahwa Tuhan akan memecahkan persoalannya. Maka Yesus seakan-akan mengikuti mereka. Karena dipercaya, me reka menemukan kembali kepercayaan dalam hidup. Bagi Yesus, manusia jauh lebih berharga daripada perintah, hukum, dan sebagainya.⁣

 

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa pencipta dan penyelamat, selamanya kami takkan melupakan cinta kasih-Mu yang memanggil manusia untuk hidup. Semoga kami selalu mengandalkan Dikau. Allah dan Bapa kami, pengasih dan penyayang, Demi Kristus…..⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 6:10-20

“Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman.”

Saudara-saudara, Allah bukan tidak adil. Maka tidak mungkin Ia lupa akan pekerjaan dan kasih yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya lewat pelayananmu terhadap orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang lestari, sampai apa yang kamu harapkan akhirnya benar-benar kamu miliki. Kami ingin kalian jangan menjadi lamban, tetapi tetap bersemangat mengikuti jejak mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah. Ketika Allah memberikan janji-Nya kepada Abraham, Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada orang yang lebih tinggi daripada-Nya. Dalam sumpah itu Ia berjanji, “Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” Abraham menanti dengan sabar, dan dengan demikian ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya. Kalau orang bersumpah, ia bersumpah demi orang yang lebih tinggi, dan baginya sumpah itu menjadi suatu pengukuhan yang mengakhiri segala kesangsian. Karena itu, untuk lebih meyakinkan mereka yang behak menerima janji, dan supaya mereka benar-benar percaya akan putusan-Nya Allah telah mengikat diri-Nya dengan sumpah. Kedua kenyataan ini, janji dan sumpah, tidak berubah-ubah, dan tentang ini Allah tidak mungkin berdusta! Jadi maksud Allah mengikat janji dengan sumpah ialah: Supaya kita yang mencari perlindungan, beroleh dorongan yang kuat bahwa kita akan menjangkau pengharapan yang terletak di depan kita. Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, sauh yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, yakni ketika Ia, menurut tata imamat Melkisedek, menjadi Imam Agung untuk selama-lamanya.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 111:1-2.4-5.9.10c

Ref. Tuhan selamanya ingat akan perjanjian-Nya.

  1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

  2. Perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib dijadikan peringatan; Tuhan itu pengasih dan penyayang. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya.

  3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya

S : Bapa Tuhan kita Yesus Kristus akan menerangi mata budi kita, agar kita mengenal harapan panggilan kita.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 2:23-28

“Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. Maka kata orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Jawab Yesus kepada mereka, “Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengiringnya kekurangan dan kelaparan? Tidakkah ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Agung lalu makan roti sajian – yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam – dan memberikannya juga kepada pengikut-pengikutnya?” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Jadi Anak Manusia adalah Tuhan, juga atas hari Sabat.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat cor Jesu per cor Maria. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Fr. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari selasa, pekan biasa ke II, Selasa, 19 Januari 2021.

Hari Sabat diadakan untuk manusia, dan bukan manusia untuk hari Sabat”

Para pendengar Resi yang terkasih, pada hari ini kita telah mendengar bagaimana Injil Markus mengisahkannya bagi kita mengenai perselisihan yang terjadi antara orang Farisi dengan Yesus Kristus. Perselisihan itu terjadi karena para murid Yesus memetik gandum pada hari Sabat.

Sudah menjadi rahasia umum bagi kita semua, bahwa orang-orang Yahudi pada saat itu dilarang melakukan pekerjaan pada hari sabat. Dan yang dilakukan para murid Yesus pada saat itu memetik gandum pada hari sabat. Bagi mereka memetik gandum sama dengan menuai panenan gandum. Sehingga sama saja dengan mereka bekerja, hal ini yang dilarang.

Orang Farisi selalu menganggap diri mereka paling patuh terhadap aturan atau hukum tradisi. Bahkan mereka menggaku sebagai kelompok paling benar. Sehingga hampir semua kelompok yang lain tidak berani untuk menegur atau melawan orang farisi ini. Dan hanya Yesus-lah yang berani melawan dan menegur mereka. Maka orang-orang farisi selalu mencari-cari kesalahan yang dibuat oleh Yesus dan sangat membenci Yesus.

Akan tetapi tidak semua orang Farisi memiliki sifat yang tidak baik, ada juga orang Farisi yang baik dan tidak membenci Yesus, yaitu Nikodemus. Nikodemus yang ingin mencari kebenaran sehingga ia mencari waktu di tengah malam untuk menemui Yesus.

Untuk itu, marilah kita berusaha untuk mencari kebenaran dan bukannya kesalahan orang lain, demi membenarkan diri kita sendiri. Jangan sampai kita membenci orang lain, bahkan sampai menjatuhkan orang itu. Kita juga jangan pernah memiliki prasangka yang sangat jelek terhadap pribadi tertentu, sampai-sampai kita memiliki pandangan bahwa orang itu tidak memiliki kebenaran dalam hidupnya. Sehingga ketika orang lain jatuh dalam kesalahan kita akan merasa diri paling benar. Kita harus belajar dari Nikodemus, kita memegang teguh iman kita namun kita juga terbuka terhadap apa yang di imani oleh saudara-saudari kita yang lain. 

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

 

DOA PERSIAPAN⁣

Allah Bapa maha pengasih, perkenankanlah kami menyantap rezeki vang dianugerahkan Putra Mu kepada kami. Kami mohon, berilah kami Putra Mu dan barulah kehidupan kami. Demi Kristus. Tuhan dan pengantara kami.⁣

 

ANTIFON KOMUNI – Markus 2: 28⁣

Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat. Maka Putra Manusia berkuasa atas hari Sabat.⁣

 

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebebasan, Engkau menghendaki kami mendiami dunia dengan bebas. Kami mohon, ajarilah kami memahami: dengan maksud apa kami dipanggil mengikuti Putra-Mu sebagai murid-murid-Nya? Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

No Comments

Leave a Comment