Rabu, 10 Maret 2021 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 119:133⁣

Teguhkanlah langkahku seturut janji-Mu, dan janganlah suatu kejahatan pun menguasai aku.⁣

PENGANTAR⁣

Menepati hukum bagi kebanyakan orang modern dianggap sebagai perbudakan diri. Tidak selalu kita melihat hubungan antara peraturan dengan kebahagiaan. Namun, akhirnya tiada persaingan antara kehendak Tuhan dengan tujuan hidup kita. Memang, ada godaan untuk lebih mementingkan hukum dan peraturan daripada manusianya. Cinta kasih harus tetap men jadi daya penjiwa usaha dan karya kita.⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, dalam masa Prapaskah ini kami Kaubimbing dan Kauajar dengan sabda-Mu. Semoga dengan berpantang, kami berbakti kepada-Mu dengan sepenuh hati dan dalam doa bersatu sebagai umat-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

ATAU⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, tanamkanlah hukum cinta kasih di dalam hati kami dan datangkanlah kerajaan-Mu di tengah-tengah umat manusia. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,⁣

 

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 4:1.5-9

“Lakukanlah ketetapan-ketetapan itu dengan setia.”

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaan dan akal budimu di mata bangsa-bangsa. Begitu mendengar segala ketetapan ini mereka akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum, yang kubentangkan padamu pada hari ini? Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidup. Beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cucumu serta cicitmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 147:12-13.15-16.19-20

Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
atau. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem!

  1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.

     

  2. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari. Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.

     

  3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah roh dan kehidupan. Engkau mempunyai sabda kehidupan kekal.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:17-19

“Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi.”

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekali pun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat-tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie… Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria…

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Rabu, 10 Maret 2021, Hari Biasa Prapaskah pekan ke 3. Tema Resi kita kali ini adalah: “Menggenapi Firman Tuhan”

Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudari-saudara sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Hukum itu diciptakan untuk kepentingan umat manusia, supaya hidup kita teratur, tertib dan hidup kita menjadi aman dan tentram. Hukum dibuat agar manusia saling memanusiakan satu sama lain sehingga menjadikan manusia semakin bermartabat. Begitu pula Hukum Taurat dan kitab para nabi diciptakan untuk kepentingan manusia untuk keselamatan manusia. Tentu saja bangsa Israel mentaati hukum tersebut, salah satunya Tuhan Yesus yang menjadi bagian dari bangsa Israel.

Namun, dalam bacaan Injil yang kita dengar hari ini Tuhan Yesus dan ajarannya tidak untuk meniadakan hukum Tauran dan Kitab para Nabi, yang tentu saja memuat tentang aturan dan kebiasaan baik, tetapi Tuhan Yesus datang untuk MENGGENAPINYA.

Lalu apa yang bisa kita pelajari melalui Sabda Tuhan Yesus yang kita dengarkan hari ini. Saya menawarkan 2 hal saja.

Yang Pertama : Tuhan Yesus datang untuk melengkapi Hukum Taurat dan Kitab para Nabi, bukan berarti Tuhan Yesus hanya sekedar melengkapi atau menyempurnakannya, akan tetapi Tuhan Yesus justru memberi makna baru dalam menghayati Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi, yaitu dengan hukum kasih. Sehingga kita tidak hanya sekedar mementingkan tindakan lahiriah dari hukum itu saja melainkan lebih dalam lagi, yaitu tindakan lahiriah dari hukum muncul karena kasih yang mendalam. Kasih akan Tuhan dan kasih akan sesama manusia.

Kalau orang lebih mementingkan tindakan lahiriah semata, besar kemungkinan orang tersebut hanya melakukan Tindakan yang palsu, penuh kebohongan, atau munafik, pencitraan, berpura-pura saja. Bisa saja penampilannya halus, santun, berpakaian kebesaran keagamaan, berkalung rosario namun ternyata hanya kedok untuk menutupi keculasan atau kejahatannya, penuh kebohongan, kebencian, kemurkaan, serta kosong batinnya.

Saya tidak hendak mengatakan bahwa orang yang mementingkan hal yang fisik itu tidak baik, tetapi haruslah didasari dari kedalaman hati dan rohani yang dalam. Penampilan fisik-tindakan lahiriah sungguh-sungguh keluar dari kedalaman hati dan rohani yang dalam.

Kedua, Tuhan mengundang kita sebagai pengikutnya untuk ikut serta menggenapi hukum Tuhan bukannya meniadakannya atau malah bahkan menjadikan firman Tuhan sebagai alat pembenaran diri kita. kita semua juga dipanggil untuk ikut serta menggenapi artinya mentaati kehendak Allah. Firman atau sabda Tuhan dalam Kitab Suci memuat kehendak Allah agar kita mengasih, mengasihi Allah dan sesama manusia, maka kita juga diingatkan Yesus untuk mampu mengasihi. Yesus berkata: “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.” (Mat 5:19). Tuhan Yesus mengundang kita untuk menjadi pelaku Firman, artinya Tindakan kita sungguh-sungguh berdasarkan atas kehendak Allah, Allah yang adalah kasih, Allah yang menghendaki keselamatan umat manusia.

Lalu sahabatku, bagaimana sikap kita dalam melihat hukum dan aturan Gereja yang ada, apakah seperti yang dikehendaki Yesus atau seperti orang Farisi?  Apakah kita taat pada aturan karena kesadaran kita akan kasih Allah yang besar dan betapa kita juga mengasihiNya? Atau kita taat karena terpaksa, supaya mendapat pujian atau karena takut akan sanksi sosial? Apakah kita pergi ke Gereja hanya karena suatu kewajiban atau karena suatu ungkapan rasa syukur dan terimakasih kita kepada Tuhan dan ungkapan kerinduan kita untuk bertemu denganNya dalam Ekaristi? Apakah persembahan yang kita berikan setiap minggu itu kita lakukan karena terpaksa dan malu rasa malu kalau tidak memberikan kolekte atau sebagai ungkapan syukur kita atas anugerah Tuhan? Apakah kita menerima sakramen pengampunan karena sekedara kewajiban atau sekedar ingin mendapat pujian, atau karena kerinduan kita untuk mohon pengampunanNya?

Para sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, mari kita selalu resapkan firman Tuhan dalam hati kita agar kita mejadi pelaku firmannya dan menginspirasi tindakan kita agar selalu mampu mengasihi Tuhan dan sesama seturut kehendaknya.

Semoga Hati Kudus Yesus selalu merajai hati kita dan memberi kita berkat dah rahmat yang melimpah, khususnya rahmat-rahmat yang kita butuhkan. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati.. Berkah Dalem.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa mahakudus, terimalah kiranya doa umat-Mu bersama anggur roti ini dan lindungilah kami dari segala bahaya berkat daya ibadat suci ini.Demi Kristus, ….⁣

ATAU⁣

Allah Bapa sumber kesetiaan, perbaruilah kiranya perjanjian-Mu dengan kami berkat roti anggur ini, berkat Yesus, saksi-Mu yang setia. Sebab Dialah ….⁣

ANTIFON KOMUNI — Mazmur 15:11⁣

Tuhan, Engkau menunjukkan jalan kehidupan kepadaku, dan hadirat-Mu menggembirakan daku.⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, semoga santapan suci ini menguduskan kami, sehingga layak menikmati janji-Mu. Demi Kristus, ….⁣

ATAU⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menunjukkan kepada kami, siapa yang telah melaksanakan hukum-Mu dengan sempurna, ialah Yesus Kristus, yang penuh cinta kasih. Kami mohon, berilah kami kedamaian dalam mengikuti Dia, yang hidup dan berkuasa sepanjang masa… ⁣

2 Comments

  • Herlin Djunaidy Maret 9, 2021 at 8:16 pm

    Amin.

    Reply
    • admin Maret 10, 2021 at 3:57 am

      Berkah Dalem..

      Reply

Leave a Comment