Kamis, 03 Juni 2021 — Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir – Novena Hati Kudus Yesus II

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA -lh. Why 12:11 

Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya. Aleluya.

PENGHANTAR: 

Para misionaris di Afrika sering mendengar, bahwa kesucian adalah pri vilegi orang kulit putih. Ucapan itu dapat difahami, meski tidak benar. Di antara para kudus hitam yang tak terhitung jumlahnya, yang secara mendalam dan sederhana menghayati hidup Kristen, ada beberapa yang menonjol seperti Karolus dan para temannya, hamba-hamba istana. Me reka tennasuk kasta istana, tetapi kemewahan tidak niencekik iman me reka. Mereka memilih maut daripada hidup mewah mendatar.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kaini, Tuhan parenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika yang sudah disiram darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Tobit 6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9

“Semoga Tuhan menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua.”

Dalam perjalanannya, Tobia dan Rafael memasuki negeri Media dan sudah sampai dekat kota Ekbatana. Lalu berkatalah Rafael kepada Tobia, “Saudara Tobia!” Sahut Tobia, “Ada apa?” Rafael menyambung, “Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu, dan mempunyai seorang puteri bernama Sara.” Ketika mereka tiba di Kota Ekbatana, berkatalah Tobia kepada temannya, “Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel, saudara kami.” Ia pun lalu mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel sedang duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberi salam kepada Raguel. Dia membalas, katanya, “Banyak salam, Saudara-saudara. Selamat datang!” Lalu mereka dipersilahkannya masuk. Kemudian Raguel berkata kepada Tobia, Tuhan memberkati Engkau, Nak. Engkau adalah putera seorang mulia dan baik! Alangkah celakanya ayahmu! Orang yang begitu baik dan dermawan itu menjadi buta!” Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari kawanannya, dan ia menyambut Tobia dan Rafael dengan ramah. Sesudah mencuci dan membasuh diri mereka duduk makan. Berkatalah Tobia kepada Rafael, “Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku.” Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu, “Makan dan minumlah, serta bersenang-senanglah malam ini. Memang, Saudara, tak seorang pun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya, daripada engkau. Karena itu aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku harus memberitahukan kebenaran. Sara sudah kuberikan kepada tujuh laki-laki di antara saudara kita! Tetapi semuanya mati pada malam pertama menghampiri Sara. Maka anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu!” Tetapi sahut Tobia, “Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sebelum engkau mengambil keputusan tentang diriku.” Maka jawab Raguel, “Baiklah! Sara kuberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan kitab Musa. Allah sudah memutuskan, bahwa Sara harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi kakaknya, dan ia menjadi adikmu. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu kamu pada malam ini juga diberkati oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas dirimu.” Lalu Raguel memanggil Sara, anaknya. Ketika Sara datang, Raguel memegang tangannya, dan dengan demikian ia menyerahkan Sara kepada Tobia, sambil Berkata, “Sungguh, sesuai dengan hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam kitab Musa ia kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia, dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang Berkuasa di surga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua. Selesai makan dan minum mereka semua mau pergi tidur. Tobia diantar ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka. Setelah masuk kamar tidur, Tobia dan Sara berdoa dan mohon supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka memanjatkan doa sebagai berikut: Terpujilah Engkau, ya Allah lelluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya. Engkaulah yang telah menjadikan Adam, dan baginya telah Kaubuat Hawa istrinya sebagai pembantu dan penopang. Dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkau pun bersabda, ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia’. Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi kuambil saudariku ini melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya mengasihani kami berdua, dan membuat kami menjadi tua bersama.” Serentak berkatalah mereka, “Amin! Amin!” Kemudian mereka tidur semalam-malaman.

Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 128:1-2.3.4-5

Ref. Berbahagialah semua orang yang takwa kepada Tuhan.

  1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

  2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!

  3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 119:34) Berilah aku pengertian, maka aku akan mentaati hukum-Mu, aku akan menepatinya dengan segenap hati, ya Tuhan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:28b-34

“Inilah perintah pertama. Dan yang kedua sama dengan yang pertama.”

Pada suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus, dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?” Yesus menjawab, “Perintah yang utama ialah: ‘Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita itu Tuhan yang Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua, ialah: Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri’. Tidak ada perintah lain yang lebih utama daripada kedua perintah ini. Berkatalah ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Dia itu esa, dan tak ada Allah lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.” Yesus melihat betapa bijaksananya jawaban orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah.” Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Para Pendengar Renungan Singkat Dehonian yang berbahagia, berjumpa kembali dengan saya, Rm. Yuliwan, SCJ dari Komunitas Toronto, Kanada. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan pada hari ini, Kamis, 3 Juni 2021. Hari ini kita memasuki hari ke 2 dalam Rangkaian Novena Hati Kudus Yesus, yang juga merupakan Peingatan St. Karolus Lwanga dkk, martir di Afrika. Bacaan pada hari ini diambil dari Injil Mrk. 12:28-34. Marilah kita awali dengan membuat Tanda Kemenangan Kristus : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

“The Golden Law”

Para pendengar Resi yang diberkati Tuhan, kita tadi mendengarkan Yesus ditanya oleh ahli Taurat tentang ‘Hukum yang paling utama’. Pertanyaan ini menyangkut bagian dasar dan yang menjadi pegangan dalam kehidupan manusia. Walaupun yang bertanya ini adalah ahli Taurat, yang tentu sudah tahu jawabannya, namun Yesus tetap menjawabnya. Jawaban Yesus sangat tegas, yakni Hukum Kasih: Kasih kepada Tuhan secara total dan kepada sesama seperti diri sendiri. Yesus menegaskan yang telah ada dalam Hukum Taurat bahkan yang selalu dihafal oleh orang Yahudi. Namun demikian Yesus juga mau menyadarkan kepada kita semua bahwa Hukum Utama ini tidak cukup hanya dihafalkan namun juga dilakukan dan menjadi bagian sentral dalam kehidupan kita, maka juga disebut sebagai Hukum Emas. Inilah Hukum Kasih, karena intinya adalah Kasih dan yang menjadi dasar dari kehidupan, pelayanan dan tindakan kita setiap saat.

Dengan mengatakan, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!”, Yesus mau menegaskan bahwa yang dikatakan dan diketahui ini benar dan yang akan menghantar kita ke dalam Kerajaan Allah, yakni persatuan dengan Allah selamanya. Namun demikian Yesus juga menegaskan bahwa ‘engkau tidak jauh’, yang berarti bahwa belum sampai tujuan. Oleh sebab itulah masih diperlukan usaha dan perjuangan untuk sampai ke tujuan, yakni Kerajaan Surga. Dah, itulah perwujudan Hukum Utama, yang disebut juga sebagai The Golden Law atau Hukum Emas. Kita pun tahu tentang Hukum Kasih ini, namun sejauh mana sudah menjadi bagian sentral kehidupan kita dan terwujud dalam tindakan nyata kita, itulah yang perlu kita sadari setiap saat. Coba perhatikan segala sesuatu yang kita lakukan setiap hari, tugas rutin di rumah, pekerjaan, pelayanan dan perjumpaan dengan sesama kita, apakah Kasih sudah menjadi dasarnya?

Kehidupan St. Karolus Lwanga bersama teman-temannya telah menjadi wujud nyata bagaimana Kasih diwujudkan. Mereka sungguh menghidupi yang mereka imani, yakni Kasih Allah yang begitu besar bagi mereka dan itulah yang mereka wartakan melalui kehidupan mereka. Kasih itu pula yang telah mengantar mereka memasuki Kerajaan Allah dengan memberikan hidup mereka bagi Tuhan dan sesama sebagai martir. Bukan hal mudah untuk dapat secara total memberikan diri kepada Tuhan dan sesama, dibutuhkan pengorbanan yang terus menerus mulai dari hal-hal sederhana. Kita pun harus siap menjadi martir di jaman sekarang ini, walaupun tidak harus menumpahkan darah. Kemartiran kita sekarang ini adalah dengan siap melepaskan kesenangan dan popularitas diri dan mengutamakan Kehendak Tuhan bagi kita dan sesama. Tahu dan hafal tentang Kasih tentulah tidak cukup, harusnya terwujud dalam sikap hidup kita.

Marilah kita terus berjuang dalam menghadirkan Kasih Hati Kudus Yesus kepada semua orang, khususnya di Bulan Hati Kudus ini.

Berkat Allah yang mahakuasa menyertai Anda semua: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

“Semoga hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita”

Novena Hati Kudus Yesus 

Yesus yang amat kami kasihi. Penebus bangsa manusia, lihatlah kami sekarang dengan rendah hati berlutut di hadapan-Mu. Kami ini umat-Mu, dan kami ingin tetap menjadi umat-Mu; tetapi agar persatuan kami dengan Dikau lebih erat lagi maka sekarang ini kami masing-masing dengan rela hati menyerahkan diri kepada hati-Mu yang Mahakudus.

Yesus, banyak orang  yang belum mengenal Engkau, banyak pula yang menghina perintah-perintah-Mu, dan yang mengingkari-Mu. Yesus yang Mahamurah, kasihanilah semua orang itu, dan tariklah mereka kepada hati-Mu yang kudus. Ya Tuhan, hendaklah Kaurajai bukan mereka yang setia saja yang belum pernah menjauhkan diri dari pada-Mu, tetapi juga anak-anak yang meninggalkan Dikau seperti anak yang hilang itu. Berilah mereka kesadaran untuk segera kembali ke rumah Bapanya, jangan sampai binasa karena kesusahan dan kelaparan.

Hendaklah Kaurajai mereka yang tertipu oleh pengajaran yang salah atau yang terpisah karena pengkhianatan. Pulangkanlah mereka ke pelabuhan kebenaran dan ke persatuan iman supaya hanya ada satu kawanan dan satu Gembala.

Ya Tuhan berikanlah kepada Gereja-Mu kemerdekaan yang tetap dan sentosa. Berilah kepada segala bangsa keamanan dan ketertiban. Berilah supaya akhirnya di seluruh dunia berkumandanglah satu suara ini: Kemuliaan kepada hati ilahi yang membawa bahagia kepada kita. Kepada hati itulah hormat serta pujian selama segala abad. Amin. (SHDT 297-298)

(Kalau tanpa Ekaristi: sesudah doa novena langsung didoakan doa Bapa Kami, Doa Penutup dan Berkat atau tanda salib).

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber kesucian kami, kepada-Mu kami unjukkan dengan rendah hati persembahan dan permohonan umat-Mu, semoga pilihan para martir-Mu untuk lebih baik mati daripada berdosa mendorong kami untuk mengabdi Engkau sepenuh hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Why 2:7

Para pemenang akan bersantap makan buah kehidupan yang tumbuh di taman Allah. Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kekuatan umat-Mu, pada peringatan keinenangan para martir- Mu telah Kauperkerankan kami menyambut santapan surgawi. Santapan ini telah menguatkan mereka untuk menahan segala derita siksaan dengan sabar. Semoga iman dan cinta kasih kami pun Kaukuatkan, agar tetap teguh dalam segala derita dan cobaan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

 

1 Comment

  • Herlin djunaidy Juni 2, 2021 at 9:56 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment