Jumat, 18 Juni 2021 — Hari Biasa Pekan XI

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 34:6

Arahkanlah pandanganmu kepada Tuhan, maka mukamu akan berseri-seri dan takkan malu tersipu-sipu.

PENGANTAR :

Sekalipun sedikit milik kita, namun kita cenderung menggeng gamnya erat-erat. Tetapi takkan bertahan lama, kata Injil. Per caya pada Tuhan berdasarkan nilai-nilai lain yang sering tak dapat ditakar ataupun dipegang. Paulus mengalaminya sendiri dalam kerasulan. Kalau harus membanggakan, kelemahannya lah yang dibanggakan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa dan kekal, ajarilah kami menghargai sabda yang Kausampaikan kepada kami. Semoga sabda itu meresap benar dalam hati kami, merasuk sampai ke tulang sungsum, serta mambantu kami membahagiakan sesama. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 11:18.21b-30

“Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat.”

Saudara-saudara, karena banyak orang bermegah-megah secara duniawi, aku pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku pun – seperti orang bodoh kukatakan – berani juga. Mereka orang Ibrani, aku juga! Mereka orang Israel, aku juga! Mereka keturunan Abraham, aku juga! Mereka pelayan Kristus, aku berkata seperti orang gila: aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih payah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan; tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih payah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan haus; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian. Di samping banyak hal lain lagi yang tidak disebutkan, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat. Jika ada orang yang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang yang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3.4-5.6-7

Ref. Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.

  1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

     

  2. Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

     

  3. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:3) Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 6:19-23

“Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada.”

Dalam kotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri akan membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga. Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie… Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria…

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 18 Juni 2021, dalam masa Biasa Pekan ke 11. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin Tema Resi kita kali ini adalah: “Harta Surgawi”

Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudari-saudara sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Injil hari ini Tuhan Yesus berbicara tentang harta. Banyak orang mengumpulkan harta karena ingin merasa aman dan nyaman. Harapan mereka jika memiliki harta maka masa depan akan aman dan nyaman. Akibatnya banyak orang yang sekarang ini begitu cemas dengan hidupnya. Maka Tuhan Yesus mengatakan, “di mana hartamu berada, di situ pula hatimu berada”. Nah sahabatku, apa kira0kira apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita? Atau apay ng bisa kita pelajari dari perikoa Injil yang kita baca hari ini? Saya menawarkan 4 hal:

  1. Tuhan Yesus menantang iman kita. Tuhan bersabda, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi..,” Alasan orang mengumpulan harta dan kekayaan adalah demi rasa aman. Namun bagi kita pengikut Kristus, yang ingin melayani Tuhan dan sesama masih masih mencemaskan masa depan maka tidak layak bagi Kerajaan Surga, apalagi jika dalam mencari harta dengan menghalakan segala cara termasuk dengan korupsi. Maka Tuhan memberikan tantangan yang besar bagi kita, Jangan mengumpulkan harta duniawi.. melainkan surgawi. Tuhan menghendaki kita untuk selalu mengandalkan Dia dalam hidup kita. Sanggupkah kita selalu mengandalkan Allah dalam hidup kita?

  2. Tuhan mengingatkan kita bahwa harta duniawi sifatnya sementara, bisa hancur karena rusak dan hilang karena bencana atau pencurian. Namun jika seandainyapun kita tidak kehilangan harta itu entah rusak atau pencurian, saat kita matipun kita tidak akan membawa harta kita. Tidak ada yang bisa dibawa, sebagaimana tertulis dalam kita Ayub 1:21, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya.” Harta kekayaan kita tidak akan kita bawa.

  3. Tuhan juga menyadarkan kita bahwa hati kita selalu berada bersama dengan harta kita. Tuhan bersabda, “di mana hartamu berada di situ pula hatimu berada. Kalau uang menjadi harta yang paling berharga maka orang akan mengejarnya bahkan sampai menghalalkan segala cara. Kalau HP atau Gadget menjadi hartanya yang paling berharga, maka kemanapun selalu dibawa yang jaug jadi dekat tetapi yang ada disekitarnya menjadi jauh, bahkan anak-istri atau komunitas menjadi jauh. Kalau hobi yang menjadi hartanya, misalnya pelihara burung, atau sepak bola atau memancing, maka keluarga bisa dilalaikan komunitas bahkan pekerjaan bisa dtinggalkan. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah kita tidak boleh mencari harta duniawi? Tentu saja boleh tetapi harta duniawi bukanlah menjadi tujuan melainkan sebagai sarana untuk mengabdi Tuhan dan melayani sesama. Dan Tuhan mengundang kita untuk mengumpulkan harta surgawi, maksudnya adalah kita harus menggantungkan seluruh harapan hidupnya pada Tuhan. Artinya setiap pribadi harus membangun relasinya dengan Tuhan yang mengenal kita, menerima kita apa adanya, dan memberi arti kehidupan kepada kita. Tuhan haruslah menjadi satu-satunya dalam hati kita, dan kita bersekutu denganNya. Dialah yang menyediakan segalanya bagi kita (Mat 6:33).

  4. Yang terakhir Tuhan mengingatkan kita agar selalu mengasah hati Nurani kita, Tuhan bersabda, “Mata adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik maka seluruh tubuhmu akan terang. Jika matamu sakit maka seluruh tubuhmu akan gelap. Kalau terangmu sudah menjadi gelap maka betapa hitamnya kegelapan itu.” Mata menjadi simbol hati nurani kita. Mata yang terang menandakan bahwa kita memiliki kebajikan kemurahan hati. Mata yang gelap menandakan kepicikan dan menutup jalan untuk bertemu dengan Tuhan.

Saudari-saudaraku yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, perlu kita sadari bahwa harta kekayaan bukan hanya terbatas pada materi tetapi juga pada pribadi-pribadi tertentu. Maka marilah kita menjadikan Tuhan satu-satunya harta yang utama dalam hati dan hidup kita: “Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada”, Mari kita jadikan Tuhan sebagai satu-satunya sumber sukacita penghiburan dan harapan kita. Hanya Tuhanlah yang menjamin kesejahteraan hidup dan keselamatan kita. Mari kita jalani hidup sebaik-baiknya dengan bijaksa.

Semoga Hati Kudus Yesus selalu merajai hati kita dan memberi kita berkat dah rahmat yang melimpah, khususnya rahmat-rahmat yang kita butuhkan. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Tuhan memberkati.. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber sukacita, kami mohon dapat bergembira karena mengenal Engkau berkat anggur roti ini, berkat Yesus, manusia yang hidup, dan semoga kami dikuasai Roh-Nya. Sebab Dialah

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 119:105

Sabda-Mu adalah pelita bagi langkah kami, dan cahaya bagi jalan kami.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber sukacita, perkenankanlah kami selalu memperhatikan kebahagiaan sesama, sebagaimana teladan Putra-Mu terkasih. Semoga kedamaian sejati yang dapat kami siapkan bagi sesama merupakan puncak sukacita kami. Demi Kristus, ….

1 Comment

  • Herlin Djunaidy Juni 17, 2021 at 9:02 pm

    Amin

    Reply

Leave a Comment