Senin, 21 Juni 2021 – Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Kokonao Papua Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA

Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-nya.

PENGANTAR:

Sudah sejak kecil  putera seorang bangsawan ini mengarah pada hidup religius. Pada umur sembilan tahun ia sudah berniat hidup wadat. Umur 17 tahun diserahkannya hak-hak warisannya dan masuk Ordo Yesuit. Mungkin terasa juga kekanak-kanakannya dan romantismenya. Tetapi sebenarnya diperlukan ketabahan hati. Hal itu dibuktikan oleh Loisius ketika berjangkit wabah pes. Begiut sungguh-sungguh ia merawat para penderita, sehingga ia sendiri kejangkitan dan meninggal pada usia amat muda.

DOA PEMBUKA

Marilah bedoa: Allah Bapa, pemberi rahmat surgawi, dalam diri Santo Aloisius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 12:1-9 

“Abram berangkat sesuai dengan sabda Tuhan.”

Di negeri Haran Tuhan bersabda kepada Abram, “Tinggalkanlah negerimu, sanak saudaramu dan rumah bapamu ini, dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan akan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau. Dan segala kaum di muka bumi akan menerima berkat karena engkau.” Maka berangkatlah Abram sesuai dengan sabda Tuhan. Lot pun ikut bersama dengan dia. Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, istrinya, dan Lot, anak saudaranya, segala harta benda milik mereka dan orang-orang yang mereka peroleh di Haran. Mereka berangkat ke tanah Kanaan, dan sampai di situ, Abram berjalan melintasi negeri itu, sampai ke suatu tempat dekat Sikhem, yakni pohon tarbantin di More. Waktu itu negeri tersebut didiami orang Kanaan. Maka Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan bersabda, “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.” Maka Abram mendirikan di situ sebuah mezbah bagi Tuhan, yang telah menampakkan diri kepadanya. Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Di sana ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat, dan Ai di sebelah timur. Lalu ia mendirikan sebuah mezbah di situ bagi Tuhan, dan memanggil nama-Nya. Sesudah itu Abram berangkat lagi, dan makin jauh ia berjalan ke tanah Negep.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:12-13.18-19.20.22

Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.

  1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia;

     

  2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

     

  3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Ibr 4:12) Firman Tuhan itu hidup dan kuat, menusuk ke dalam jiwa dan roh.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 7:1-5

“Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri!”

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”
Inilah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat Cor Jesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-saudari sahabat Resi Dehonian, Jumpa kembali dengan saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Kokonao Papua, dalam Resi renungan singkat Dehonian, edisi Senin 21 Juni 2021. Hari ini Gereja memperingati Santo Aloysius Gonzaga Biarawan. Kita akan merenungkan bacaan dari Injil Matius: 7: 1-5. Marilah kita membuat tanda kemenangaan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, amin.

Renungan: Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, sebagai seorang yang punya hobi memasak, saya sudah lama menduga atau menangkap maksud salah satu ayat dalam perikop hari ini melalui sebuah bumbu masak. Jadi semula saya menduga perintah untuk mengeluarkan selumbar dari dalam mata itu saya tangkap sebagai sebuah ketumbar. Yaitu butiran bumbu yang begitu kecil. Tetapi ternyata selumbar dan ketumbar itu artinya beda jauh walau tulisannya hampir sama. Selumbar adalah serpihan kayu atau tampuk  yang amat kecil, sedangkan ketumbar adalah bumbu pengharum masakan.

Lebih dari itu marilah kita beralih untuk memperdalam makna agar kita tidak saling menghakimi. Tentu saja sebuah penghakiman dalam sidang yang sah dan  dengan jujur dan adil itu adalah sesuatu yang baik. Dalam hal ini saya merenungkan sebuah penghakiman lebih kepada suatu cara pandang atau sikap hidup atau tindakan kita terhadap orang lain yang mungkin terjadi secara tidak adil. Mungkin kita juga pernah mendengar suatu berita tentang seorang tersangka yang dihakimi oleh masa, hingga mengalami luka-luka atau bahkan meninggal. Bisa jadi orang yang dianiaya itu memang karena pelanggaran yang berat misal karena tindakan membegal. Tetapi bisa jadi karena kesalahan yang kecil, misalnya mencuri timun. Ada dua hal yang saya renungkan dalam menyikapi sabda hari ini.

Pertama adalah sabda ini mengajak untuk selalu introspeksi diri. Melihat ke dalam atau kalau mau meminjam istilah yang agak keren yaitu mikrokosmis atau dunia kecil segala apa yang ada di dalam tubuh kita. Apakah perbuatan dan cara hidupku sudah baik bagi diriku sendiri, bagi Tuhan dan bagi sesama. Ketiga bagian ini harus berimbang, karena bila berbuat baik terhadap diri sendiri saja masih mengalami kesulitan, bagaimana berbuat baik kepada sesama. Yesus tidak hanya sekedar berbicara dalam amanat supaya tidak menghakimi ini, tetapi Dia sudah memberikan contoh yang jelas. Umpamanya terhadap wanita yang kedapatan berbuat zinah, Yesus jelas mengatakan “Akupun tidak akan menghukum engkau”. Begitu pula terhadap para pemungut cukai yang dianggap pengkhianat dan orang yang sakit kusta yang dianggap terkena kutuk. Bila kita merasa lebih baik dari mereka tentu sah-sah saja, tetapi biarlah instansi pengadilan yang sah kiranya memberikan keputusan dan juga Tuhan yang maha tahu yang memberikan pengadilan. Tugas kita adalah tetap berbuat baik, itu sudah cukup.

Hal ke dua bagi saya yang menjadi penting adalah tindakan untuk mendoakan. Bisa jadi orang yang ada di hadapan kita memang bersalah. Tetapi tidak serta merta kita selayaknya menghakimi. Bila kita dapat mendoakan untuk sesuatu yang lebih baik bagi orang itu, tentu hal ini adalash suatu tindakan yang amat mulia. Maka semoga dengan dua hal baik tadi yang kita miliki, sikap itu pun dapat menular dan menjadi wabah kebaikan yang meluas serta semakin membawa keindahan. Marilah kita sebarkan wabah kebaikan yang membawa kebahagiaan. Wabah kebaikan yang membawa keselamatan. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, Raja mahamulia, curahkanlah kekayaan rahmat-Mu kepada kami yang ikut serta dalam kurban perjamuan ini. Semoga seturut teladan Santo Aloisius kami selalu mengenakan pakaian pesat dan siap sedia, sehingga Kauperkenankan ikut serta pula dalam perjamuan raya di surga. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI

Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menjadi santapan mereka.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakudus, kami sudah disegarkan dengan santapan para malaikat. Semoga berkat teladan dan doa restu Santo Aloisius yang kami peringati hari ini, kami mengabdi-Mu dengan hidup suci dan selalu ingat bersyukur kepada-Mu. Demi Kristus, ….

3 Comments

  • Herlin djunaidy Juni 20, 2021 at 9:07 pm

    Amin

    Reply
  • Fiona Juni 20, 2021 at 10:19 pm

    Bisakah saya membagikan doa pembuka di instagram saya? Terima kasih🙏

    Reply
    • admin2 Juni 21, 2021 at 2:01 am

      Silahkan.. Semoga menjadi berkah bagi sesama. Amin

      Reply

Tinggalkan Balasan ke Herlin djunaidy Cancel Reply