Senin, 15 November 2021 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yohanes 8:12

Akulah cahaya dunia. Barang siapa mengikuti Aku, hidup dalam cahaya abadi.

PENGANTAR

Selalu siap sedia membantu sering berat juga. Ketika dalam perja lanan Yesus diganggu seorang pengemis buta, para murid kehabisan kesabaran. Namun, Yesus tidak. Si buta pun diberi kesempatan. Berapa banyak orang-orang buta hati kita jumpai di jalan? Mungkin mereka mengganggu kita mengenai perkara kecil-kecil, tanpa kita ketahui isi hati mereka.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maharahim, ampunilah kami dan perkenankanlah kami memandang Engkau dalam diri Yesus, Putra Daud. Semoga kami dapat mengimani sabda-Nya. Sebab Dialah Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Makabe 1:10-15.41-43.54-57.62-64

“Kemurkaan hebat menimpa umat.”

Pada masa itu tampillah di Israel seorang raja yang berdosa, yaitu Antiokhus Epifanes, putera Raja Antiokhus. Ia pernah menjadi sandera di Roma. Antiokhus Epifanes itu menjadi raja dalam tahun seratus tigapuluh tujuh di zaman pemerintahan Yunani. Pada masa itu tampillah dari Israel beberapa orang jahat yang meyakinkan banyak orang dengan berkata, “Marilah kita mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa sekeliling kita. Sebab sejak kita menyendiri, maka kita ditimpa banyak malapetaka.” Usul itu diterima baik. Mereka diberi hak oleh raja untuk menuruti adat istiadat bangsa-bangsa lain. Kemudian mereka itu membangun sebuah gelanggang olah raga di Yerusalem menurut adat istiadat bangsa-bangsa lain. Mereka pun memulihkan kulup mereka dan murtadlah mereka dari perjanjian kudus. Mereka bergabung dengan bangsa-bangsa lain dan menjual dirinya untuk berbuat jahat. Beberapa waktu kemudian Raja Antiokhus Epifanes menulis sepucuk surat perintah untuk seluruh kerajaan, bahwasanya semua orang harus menjadi satu bangsa. Masing-masing harus melepaskan adatnya sendiri. Maka semua bangsa menyesuaikan diri dengan titah raja itu. Juga dari Israel ada banyak orang yang menyetujui pemujaan raja. Dipersembahkanlah oleh mereka kurban kepada berhala dan hari Sabat dicemarkan. Pada tanggal limabelas bulan Kislew dalam tahun 145 raja menegakkan patung berhala keji di atas mezbah kurban bakaran di bait Allah. Dan di semua kota di seluruh Yehuda mereka dirikan pula mezbah pemujaan berhala. Pada pintu-pintu rumah dan di lapangan-lapangan dibakar kurban. Kitab-kitab Taurat yang diketemukan disobek-sobek dan dibakar habis. Jika pada salah seorang terdapat Kitab Perjanjian atau jika seseorang berpaut pada hukum Taurat, ia dihukum mati oleh pengadilan raja. Namun demikian ada banyak orang Israel yang tetap teguh hatinya dan bertekad untuk tidak makan sesuatu yang haram. Mereka lebih suka mati daripada menodai diri dengan makanan semacam itu dan dengan demikian mencemarkan perjanjian kudus. Dan mereka mati juga. Kemurkaan yang hebat sekali menimpa Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:53.61.134.150.155.158

Ref. Hidupkanlah aku, ya Tuhan, supaya aku berpegang pada perintah-Mu.

  1. Aku menjadi gusar terhadap orang-orang fasik, yang meninggalkan Taurat-Mu. Tali-tali orang-orang fasik membelit aku, tetapi Taurat-Mu tidak kulupakan.

  2. Bebaskanlah aku dari pemerasan manusia, supaya aku berpegang pada titah-titah-Mu.

  3. Orang-orang yang mengejar aku dengan maksud jahat sudah mendekat, mereka menjauh dari hukum-Mu.

  4. Keselamatan menjauh dari orang-orang fasik, sebab mereka tidak mencari ketetapan-ketetapan-Mu!

  5. Melihat para pengkhianat aku merasa muak, karena mereka tidak berpegang pada janji-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 8:12) Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 18:35-43

“Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat.”

Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, “Ada apa itu?” Kata orang kepadanya, “Yesus, orang Nazaret, sedang lewat.” Maka si buta itu berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” Jawab orang itu, “Tuhan, semoga aku melihat!” Maka saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bapak, ibu, saudara-saudari dan para sahabat Resi yang saya kasihi di dalam Yesus Kristus. Mata merupakan salah satu dari panca indera yang cukup penting. Dengan mata yang berfungsi baik, kita dapat melihat dunia dengan jelas. Kehidupan kita menjadi terang. Ketika mata tidak dapat berfungsi dengan baik bahkan rusak, kita tidak akan bisa melihat dunia sekitar kita. Yang ada hanya kegelapan. Kita tidak akan pernah bisa mempunyai gambaran buah durian itu seperti apa atau gunung itu seberapa besar. Yang ada hanya kegelapan abadi.

Dalam bacaan Injil yang tadi kita dengarkan, ada seorang yang buta mengemis di pinggir jalan. Ada hal menarik yang dilakukan oleh pengemis buta tersebut yang bisa menjadi inspirasi dan teladan bagi kita sebagai para pengikut Yesus. Pertama, pengemis itu mencari tahu siapa Yesus. Dikatakan demikian: “Waktu orang itu mendengar orang banyak lewat, ia bertanya: “Apa itu?” kata orang kepadanya: “Yesus orang Nazaret lewat.” Pengemis buta ini berjuang agar ia bisa mendekati Yesus di tengah kerumunan banyak orang. Kedua, pengemis itu berteriak menyebut nama Yesus dan memohon. “Maka, si buta itu berseru berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” Ia berteriak semakin keras untuk yang kedua kali. Orang buta itu berusaha agar suaranya didengarkan Yesus. Ia berteriak terus sampai Yesus memanggilnya. Ketiga, si buta memiliki iman yang sangat kuat bahwa Yesus bisa menyembuhkan dia karena imannya itu. Iman yang sama inilah yang membuat dia terus berjuang agar bisa berjumpa dengan Yesus meski dihalangi oleh orang banyak.

Bapak, ibu, saudara-saudari dan para sahabat Resi yang saya kasihi di dalam Yesus Kristus. Seperti orang buta tadi, kita juga bisa berbuat hal yang sama dalam peziarah hidup beriman kita. Terus mencari pemahaman akan Tuhan, sampai akhirnya kita sungguh mengenal-Nya. Caranya bisa bermacam-macam misalnya: dengan membaca Kitab Suci, mendengarkan kotbah Romo, mengikuti pendalaman iman di lingkungan atau persekutaun doa, dan lain sebagainya. Usaha pengenalan akan Tuhan tersebut perlu kita lakukan terus-menerus bahkan berulang-ulang. Iman yang teguh akhirnya membawa kita sampai pada keselamatan seperti si buta yang disembuhkan dari kebutaannya. Iman mendorong orang untuk terus bergerak mencari Allah dalam hidupnya. Semoga kita semua terus mencari Tuhan, tujuan dari kehidupan. Tuhan memberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami di surga, berkenanlah memberkati roti anggur ini dan semoga kami dalam diri Yesus Putra-Mu dapat melihat betapa besar daya kekuatan cinta kasih sejati. Sebab Dialah….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 18:41-42

Si buta berkata, “Tuhan, semoga aku melihat.” Jawab Yesus kepadanya, “Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau!

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, kami mohon, agar dapat melihat. Dan semoga lalu bersedia melihat kebutuhan sesama dan ikut turun tangan, agar setiap orang dapat menemukan kebahagiaan, yang sangat mereka dambakan. Demi Kristus, .

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment