Rabu, 05 Januari 2022 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yesaya 9:2

Rakyat yang berjalan dalam kegelapan melihat cahaya terang-benderang. Suatu cahaya menerangi mereka, yang tinggal di daerah naungan maut.

PENGANTAR:

Sering lampu kita padam, atau kita merasa cemas dan prihatin. Kita lalu mencari pegangan atau meraba-raba dalam kegelapan. Kita ini seperti para rasul dalam perahu dan berjuang melawan air dan angin. Sungguh kita terhibur, bila mendengar sabda Yesus, “Tenanglah, jangan takut!” Apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap tabah dalam iman kita bahwasanya Tuhan beserta kita dalam diri Yesus Kristus, Tuhan kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumger cahaya ilahi, Engkau telah menerangi para bangsa.  Anugerahilah umat-Mu damai abadi. Terangilah jalan hidup kami, sebagaimana Engkau telah menerangi jalan hidup umat terpilih. Demi Yesus Kristus ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 4:11-18

“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita.”

Saudara-saudariku yang terkasih, Allah begitu mengasihi kita! Maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Tetapi jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. Beginilah kita ketahui bahwa kita berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: yakni bahwa Ia telah mengaruniai kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah bersaksi bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yakni kalau kita mempunyai keberanian yang penuh iman pada hari penghakiman, karena, sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan, sebab ketakutan mengandung hukuman, dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 72:1-2.10.12-13

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!

  2. Kiranya raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahan-persembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, segala bangsa menjadi hambanya!

  3. Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, ia akan membebaskan orang tertindas, dan orang yang tidak punya penolong; ia akan sayang kepada orang lemah dan orang miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang papa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Terpujilah Engkau, Kristus, yang diwartakan kepada para bangsa! Terpujilah Engkau, Kristus, yang diimani oleh seluruh dunia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:45-52

“Para murid melihat Yesus berjalan di atas air.”

Sesudah memberi makan lima ribu orang, Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu, dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida. Sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah berpisah dari mereka, Yesus pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika melihat betapa payahnya para murid mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Yesus datang kepada mereka berjalan di atas air, dan Ia hendak melewati mereka. Ketika melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat-Nya dan sangat terkejut. Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Yesus naik ke perahu mendapatkan mereka, dan angin pun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Paskalis Aditya Wardana SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat pencinta Hati Kudus Yesus yang terkasih dalam Tuhan. Kita berjumpa kembali dalam renungan singkat dehonian pada Rabu 5 Januari 2022 bersama saya Romo Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu. Kita akan mengawali permenungan kita dengan mendengarkan sabda Tuhan yang diambil dari Injil Yesus Kristus menurut Santo Markus 6:45-52.

Saudara/i terkasih dalam Tuhan, ungkapan “tak kenal maka tak sayang” tentu tidak asing di telinga kita. Hal ini pula yang terjadi pada diri para murid dalam bacaan Injil yang baru kita dengarkan. Dalam bacaan Injil kemarin, dikisahkan bahwa para murid kagum akan pribadi Yesus yang mampu melipatgandakan roti, tetapi hari ini mereka justru mengira Yesus sebagai sosok hantu yang menakutkan dalam peristiwa angin sakal. Para murid tenyata belum mengenal sungguh siapa Yesus dalam hidup mereka. Luar biasanya, Yesus dengan sabar memperkenalkan diri-Nya kepada mereka dengan sapaan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut.”

Saudara/i terkasih dalam Tuhan, pengalaman para murid yang jatuh bangun untuk mengenal pribadi Kristus Yesus mungkin menjadi pengalaman kita, terlebih di saat kita sedang berada dalam masa-masa yang sulit, meskipun tidak menutup kemungkinan kalau kita juga belum mengenali Yesus dalam peristiwa membahagiakan.

Pertanyaannya kemudian, “Bagaimana kita mampu mengenali-Nya setiap saat dalam peziarahan hidup ini?” Jawabannya ialah melalui doa dan keheningan seperti yang Yesus teladankan pada ayat 46. Lewat keheningan, kita mampu mengambil jarak dari semua situasi kehidupan dan mendengarkan sapaan-Nya yang meneguhkan, “Tenanglah! Aku ini, jangan takut.” Semoga penyingkapan identitas Tuhan memampukan kita menjalani hidup ini dengan penuh sukacita karena Dia selalu ada bagi kita. Berkat Tuhan berlimpah atas kita semua. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Tuhan Allah kami, Engkaulah sumber damai dan bakti yang ikhlas. Sudilah menolong kami agar dengan persembahan ini kami menghormati Engkau dengan pantas. Semoga dengan menerima sakramen ini kami semua rukun bersatu padu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – I Yohanes 1:2

Hidup yang ada pada Bapa telah nampak kepada kita.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang kuasa dan kekal, asal Engkau mendampingi kami, kami takkan merasa takut. Kami mohon, semoga kami dengan penuh perhatian mendengarkan suara sabda-Mu, yang Kauberikan dalam diri Yesus Putra-Mu demi kebahagiaan kami. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment