Minggu, 06 Februari 2022 – Hari Minggu Biasa V

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Maz 95:6-7

Marilah kita bersujud dan menyembah, berlutut di hadapan Tuhan, yang menjadikan kita, sebab Dialah Allah kita.

PENGANTAR:

Dewasa ini Gereja membutuhkan orang-orang yang dengan gagah berani mau menjadi pewarta kabar keselamatan Allah. Keberanian ini sangat cocok dengan apa yang diserukan Nabi Yesaya hari ini, “Inila aku, utuslah aku!” Apakah masing-masing dari kita juga berani mengatakan seperti itu? Kita mohon agar Ekaristi ini sungguh menumbuhkan keberanian dalam diri kita oleh karena cinta Tuhan yang nyata dalam Tubuh dan Darah-Nya. Tuhan Yesus menyemangati Petrus dan teman-teman untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam, “Duc in Altum”. Untuk memiliki keberanian perutusan yang kuat, kita membutuhkan keyakinan bahwa Tuhan Yesus menyertai kita melalui Tubuh dan Darah-Nya yang telah dicurahkan bagi kita semua.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Ya Allah, kehadiran Putra-Mu di tengah-tengah kami selalu membawa berkat yang melimpah. Semoga kami semakin mengagumi dan mengimani Putra-Mu itu serta dengan rela hati menjadi utusan-Nya untuk membangun Gereja demi semakin tegaknya Kerajaan-Mu di dunia ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 6:1-2a.3-8

“Inilah aku, utuslah aku!”

Dalam tahun wafatnya Raja Uzia, aku, Yesaya, melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap. Mereka berseru seorang kepada yang lain, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan oleh suara orang yang berseru itu, dan rumah itu pun penuhlah dengan asap. Lalu aku berkata, “Celakalah aku! Aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, Tuhan semesta alam.” Tetapi seorang dari para Serafim itu terbang mendapatkan aku. Di tangannya ada bara api, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah. Ia menyentuhkan bara api itu pada mulutku serta berkata, “Lihat, bara ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni.” Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata, “Siapakah yang akan Kuutus? Dan siapakah yang akan pergi atas nama-Ku?” Maka aku menjawab, “Inilah aku, utuslah aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 138:1-2a.2bc-3.4-5.7c-8

Ref. Nama Tuhan hendak kuwartakan di tengah umat kumuliakan.

  1. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hati. Di hadapan para dewata aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak bersujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu.

  2. Aku hendak memuji nama-Mu karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.

  3. Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu; mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan Tuhan, sebab besarlah kemuliaan Tuhan.

  4. Engkau mengulurkan tangan kanan-Mu dan menyelamatkan daku. Tuhan akan menyelesaikan segalanya bagiku! Ya Tuhan, kasih setia-Mu kekal abadi, janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 15:1-11 (Singkat: 15:3-8.11)

“Begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kamu mengimani.”

Saudara-saudara aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang sudah kuwartakan kepadamu dan sudah kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu berpegang teguh padanya, sebagaimana kuwartakan kepadamu; kecuali kalau kamu sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah wafat karena dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Yesus telah dimakamkan! Dan pada hari yang ketiga telah dibangkitkan, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas, dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya sudah meninggal dunia. Selanjutnya Yesus menampakkan diri kepada Yakobus, lalu kepada semua rasul. Dan yang paling akhir Ia menampakkan diri juga kepadaku, seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, dan tak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi berkat kasih karunia Allah aku menjadi sebagaimana aku sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidaklah sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras daripada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. Sebab itu, entah aku, entah mereka, begitulah kami mengajar, dan begitu pulalah kamu mengimani.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 4:19) Marilah, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 5:1-11

“Mereka meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus.”

Sekali peristiwa Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Banyak orang mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jala. Yesus naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Yesus berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras, dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi karena perintah-Mu, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-teman di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu. Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu, Simon Petrus tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.” Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Minggu biasa V, Minggu, 6 Februari 2022. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Pembacaan dari Injil Suci, menurut Lukas (Luk 5:1-11)

Biasanya kita akan menggunakan atau mempercayai informasi dari seseorang yang memang ahli dalam bidangnya. Atau kita jarang percaya pada mereka yang menasehati kita karena memang itu bukan bidang mereka.

Seperti halnya pada hari ini, peristiwa Yesus yang adalah anak tukang kayu menasehati Petrus dan kawan-kawan, yang mana mereka adalah seorang nelayan. Mungkin mereka juga mempertanyakan saran yang diberikan oleh Yesus untuk menebarkan jala lebih ketengah, supaya mereka mendapatkan ikan. Apalagi, mereka sudah seharian penuh, mencari ikan di laut dan tidak mendapatkannya.

Dalam hal ini, Petrus mewakili banyak orang, yang salah dalam memahami Yesus. Yesus pada awal pelayannya menyatakan diri tentang ke-Masias-anNya, bahkan dengan pengajaran dan mukjizat yang dibuat oleh Yesus.

Dalam peristiwa sebelumnya, Yesus banyak menyatakan diri dalam pelayananNya, misalnya; Ia mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang sakit. Yesus juga bukan sekedar guru agung yang dihormati banyak orang atau seorang yang “sakti” yang terkenal pada saat itu. Namun Yesus merupakan Tuhan atas segala yang hidup di bumi ini.

Sikap Petrus yang salah menilai Yesus pada awal perjumpaannya, berubah menjadi malu ketika apa yang dikatakan, yang disarankan oleh Yesus kepada Petrus, terjadi sesuai dengan ucapan Yesus itu.  Berhadapan dengan Yesus dan mengalami kuasa-Nya membuat Petrus menyadari keberadaan dirinya yang berdosa. Suatu sikap yang Yesus inginkan ada dalam diri orang yang akan Dia panggil menjadi hamba-Nya. Maka kisah penangkapan ikan berlanjut menjadi kisah `penangkapan’ Petrus oleh Yesus. Sejak saat itu, Petrus akan menebarkan jalanya di laut yang berbeda, yakni lautan manusia yang membutuhkan Kristus.

Betapa luar biasa anugerah Allah yang mengubah orang berdosa menjadi hamba-Nya. Kita pun dapat mengalami anugerah itu dalam hidup kita, bila kita menyadari keberdosaan kita dan betapa kita memerlukan pertolongan Kristus. Hanya Yesus yang sanggup mentransformasi hidup kita, dari kepapaan rohani yang terbungkus kesombongan dan kepicikan, menjadi pengikut yang dapat dipakai-Nya memenangkan jiwa sesama kita. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

DOA UMAT:

I : Saudara-saudari, marilah kita berdoa kepada Allah yang telah memanggil kita untuk mengabdi kepada-Nya.

L : Bagi Bapa Suci, para uskup dan para imam yang terpanggil untuk menjadi penjala manusia: Semoga mereka berani menghadapi gelombang-gelombang perubahan zaman yang penuh gejolak, dan tetap mampu mewartakan Injil dengan tidak gentar. Marilah kita mohon,…

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga para pemimpin masyarakat bersatu hati untuk membawa seluruh masyarakat kepada kesejahteraan umum lahir dan batin.. Marilah kita mohon,…

L : Bagi mereka yang menderita: Semoga mereka yang mendrita, para tawanan dan pengungsi, para jompo, orang-orang sakit, dan pengembara memperoleh bantuan yang memadai dalam suasana penuh kasih. Marilah kita mohon,…

L : Bagi umat paroki kita: Semoga Ekaristi yang kita rayakan bersama mempererat ikatan kami dan memberi kekuatan untuk bekerja sama menghidupkan persekutuan kita dalam Kristus. Marilah kita mohon,…

I : Tuhan Allah kami, pandanglah kelemahan dan keterbatasan kami. Buatlah kami sanggup untuk melaksanakan tugas apa pun yang Kaukehendaki untuk kami jalankan, dengan kekuatan yang kami terima dari Yesus Kristus, Tuhan kami Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, kami bersyukur karena Kauperkenankan untuk mengunjukkan persembahan ini. Kami mohon jadikanlah kami semakin serupa dengan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Maz 107:8-8

Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Ya Allah, semoga berkat Sabda dan Sakramen-Mu yang telah kami terima ini, kami Kaukuatkan untuk mengikuti Putra-Mu dan menjadikan utusan-Nya sebagai pewarta Kabar Gembira dengan setia sampai kami menerima anugerah kebahagiaan yang kekal. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

 

1 Comment

  • Nico Hadi g Februari 6, 2022 at 7:44 am

    Baik

    Reply

Leave a Comment