Senin, 28 Februari 2022 – Hari Biasa Pekan VIII

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – lih. I Petrus 1:9

Bergembiralah dengan sukacita yang tak terkatakan, sebab kita sudah mulai menikmati kebahagiaan surgawi, dan akan mencapai tujuan iman kita, yakni keselamatan.

PENGANTAR:

Harta kekayaan dapat menguasai seseorang dan membutakannya, sehingga takkan mencapai tujuan imannya, atau menikmati sukacitanya. Pandangan Yesus melihat apa kekurangannya. Tetapi tanpa bantuan Tuhan, orang semacam itu takkan sanggup melepaskan diri dari keterikatannya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, tanamlah dalam-dalam hukum-Mu di hati kami, dan semoga kami menyadari, bahwa Engkaulah kekuatan kami, yang mendukung kami untuk saling menaruh cinta kasih dan saling melayani dengan hati tulus ikhlas seturut teladan Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus 1:3-9

“Sekalipun kalian tidak melihat Kristus, namun kamu mengasihi-Nya. Kalian percaya dan bergembira karena sukacita yang tak terkatakan.”

Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita lahir untuk hidup penuh harapan dan untuk memperoleh warisan yang tak dapat binasa, yang tak dapat cemar dan tak dapat layu yang tersimpan di surga bagi kalian. Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian iman kalian yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kalian memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kalian belum pernah melihat Dia, namun kalian mengasihi-Nya. Kalian percaya kepada Dia, sekalipun kalian sekarang tidak melihat-Nya. Kalian bergembira karena sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kalian telah mencapai tujuan iman, yaitu keselamatan jiwa kalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 111:1-2.5-6.9.10c

Ref. Selama-lamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.

  1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

  2. Kepada orang takwa diberikan-Nya rezeki, selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya. Kekuatan perbuatan-Nya Ia tunjukkan kepada umat-Nya, dengan memberikan kepada mereka milik pusaka para bangsa.

  3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya. Kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Ia akan disanjung sepanjang masa.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (2Kor 8:9) Yesus Kristus telah menjadi miskin sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:17-27

“Juallah apa yang kaumiliki, dan ikutlah Aku.”

Pada suatu hari Yesus berangkat meneruskan perjalanan-Nya. Maka datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya, “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Yesus berkata kepadanya, “Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain Allah! Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta dan jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Kata orang itu kepada Yesus, “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya, “Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kaumiliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah ke mari, dan ikutilah Aku.” Mendengar perkataan Yesus, orang itu menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyaklah hartanya. Lalu Yesus memandang murid-murid di sekeliling-Nya dan berkata kepada mereka, “Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Murid-murid tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi, “Anak-anak-Ku, alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Para murid semakin gempar dan berkata seorang kepada yang lain, “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. Sebab bagi Allah segala sesuatu adalah mungkin!”
Demikialah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Senin, tanggal 28 February 2022. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Markus 10:17-27

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang budiman, ada sebuah cerita singkat: ada seorang pengusaha yang sedang dalam sakratul maut. Dia terbaring lemah di tempat tidurnya di dampingi istri dan anak anaknya. Saat dia membuka matanya, ia nampak terkejut dan dengan suara yang sangat lemah dia berkata: kenapa kalian semua ada di sini? Siapa yang mengurusi toko dan bisnis kita?

Bayangkan, saudara/I pendengar Resi Dehonan yang budiman, disaat sakratul maut akan menjemputnya, si bapak pengusaha ini masih sibuk memikirkan harta kekayaannya. Dalam arti tertentu, inilah yang terjadi di dalam diri si pemuda kaya raya dalam bacaan Injil yang kita dengar pada hari ini. Kita tidak tahu siapakah si pemuda kaya yang tidak rela meninggalkan harta kekayaannya demi memperoleh kehidupan kekal, akan tetapi kita dapat membandingkan sikap si pemuda kaya ini dengan sikap kita sendiri dalam hal harta kekayaan.

Si pemuda kaya tadi bertanya kepada Yesus: apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?

Jawaban Yesus sangat padat, jelas, dan sangat sulit: “pergilah, juallah apa yang kau miliki, dan berikalnlah kepada orang-orang miskin, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.” Mungkin di antara kita ada yang breaksi seperti si pemuda kaya: “lho, Romo, apa ya mungkin ajaran ini dilakukan dalam kehidupan nyata? Apakah orang tidak boleh memiliki kekayaan?”

Jawabannya adalah pasti bisa. Contohnya: Santo Fransiskus dari Asisi. Dia adalah anak seorang saudagar kaya, akan tetapi dia meninggalkan kehidupan mapannya dan justru memilih untuk membantu orang miskin. Dia menjalani kehidupan yang sederhana dan miskin dengan lebih mengandalkan pemeliharaan Tuhan daripada dunia ini. Artinya ajaran ini jelas bisa ditrapkan dalam kehidupan nyata, walau mungkin kita menganggapnya hal ini sangat ekstrem.

Menurut saya, persoalannya adalah ada orang yang terlalu mementingkan kekayaan materi seolah-olah bisa membawanya kepada kehidupan abadi, bahkan tidak sedikit di antara mereka ada yang rela menjual jiwanya kepada setan hanya untuk menjadi kaya. Jelas kita tidak boleh berinvestasi pada hal-hal semacam ini, karena semua ini bersifat sementara saja dan semua ini juga dapat diambil dari kita kapan saja tanpa kita ketahui atau prediksi.

Yang semestinya kita lakukan adalah fokus pada Tuhan daripada pada dunia ini. Kita harus teguh mengikuti Kristus dengan mengamalkan ajaraNya dan membantu mereka yang membutuhkan. Yang jelas perikopa pada hari ini tidak melarang orang menjadi kaya atau memiliki harta yang banyak, karena tidak ada yang salah dengan menjadi kaya selama kita tidak menjadikan kekayaan itu Tuhan kita dan ini bisa kita lakukan yang terbaik dengan membagikannya. Marilah kita selalu ingat bahwa kita hanyalah perantara dari hal-hal yang kita miliki dan kita adalah instrument kasih Tuhan kepada orang yang ada di sikitar kita.

Maka untuk menetup permenungan kita ini, mari kita bertanya pada diri sendiri: apa tujuan hidup yang hendak kita capai di duni ini? Bagaimana kita memandang harta kekayaan yang kita miliki sekarang ini dengan tujuan yang hendak kita capai? Apakah harta kekayaan bisa menjamin kebahagiaan abadi?

Saudara/I pendengar Resi Dehonian yang budiman, semoga bacaan Injil pada hari ini dapat membantu kita semua untuk mencapai tujuan hidup kita yang sesungguhnya, yaitu kebahagiaan abadi bersama Bapa di Surga. Semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang ini.  Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa maharahim, bangkitkanlah kami dari kematian yang membelenggu kami karena bertindak yang bertentangan dengan kemanusiaan, dan kobarkanlah semangat hidup Putra-Mu pada diri kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ABTIFON KOMUNI – I Petrus 1:4

Berkat rahmat-Nya yang besar kita dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa Raja mahamulia, Perkenankanlah kami memasuki kerajaan-Mu, di mana cinta kasihlah yang menjadi hukum terbesar dan kehendak-Mu sungguh dilaksanakan. Bimbinglah kami menempuh jalan Putra-Mu, yang telah mengorbankan segala-galanya untuk memberikan hidup kepada kami. Dialah Tuhan dan pengantara kami. 

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin djunaidy Februari 28, 2022 at 7:28 am

    Amin

    Reply
  • Hieronimus Hasto Februari 28, 2022 at 2:28 pm

    Terimakasih Romo Egi, hadir ngisi renungan.

    Reply

Leave a Comment