Kamis, 02 Juni 2022 – Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari ke tujuh)

Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Tegalrejo Belitang Sumatera Selatan – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON KOMUNI  – Ibrani 4:16

Marilah kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Aleluya.

PENGANTAR:

Dalam kata-kata perpisahan-Nya, Yesus mengharapkan kerukun an dan persatuan di antara umat manusia. Sebagai contoh, digambarkan persatuan antara Dia sendiri dan Bapa-Nya. Apa yang sudah nyata di surga, hendaknya diusahakan di dunia. Santo Paulus meneguhkan meletakkan ikatan yang duniawi dengan yang surgawi: karena harapannya akan kebangkitan orang mati, ia diseret ke pengadilan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, terimalah roti anggur yang kami hunjukkan atas perintah-Mu. Limpahkanlah rahmat penebusan kepada kami berkat misteri suci yang kami rayakan dalam sembah bakti yang pantas. Demi Kristus, ….

ATAU: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan hidup, semoga dunia Kauciptakan menjadi baru dan umat manusia rukun bersatu padu berkat Roh Kudus, berkat kebaikan dan cinta kasih yang lebih kuat daripada perselisihan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 22:30.23:6-11

“Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”

Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2.5.7-8.9-10.11

Ref. Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”

  2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

  3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

  4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 17:23) Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:20-26

“Supaya mereka sempurna menjadi satu.”

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!

Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santa Maria Tak Bernoda, Tegalrejo, Belitang OKU Timur Sumatra Selatan dalam RESI, Kamis, 2 Juni 2022. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.

Para Pendengar Resi, di manapun Anda berada, hari ini, kita mendengar pesan dari Tuhan Yesus Kristus melalui  Injil Yohanes 17:20 – 26 Yesus Berdoa untuk Pesatuan, Sint Unum

Ada empat unsur dalam doa Yesus. Pertama, Yesus berdoa supaya para pengikutNya hidup rukun dan bersatu sebagaimana persatuanNya yang akrab dengan Bapa dalam Roh Kudus (Sint Unum). Kedua, Tuhan yesus berdoa supaya dunia ini percaya kapadaNya sebagai utusan Bapa yang memberikan jaminan keselamatan baik di dunia maupun di surga. Ketiga,  Yesus berdoa supaya di manapun Dia berada, para pengikutNya juga berada bersama dengan Dia. Keempat, Yesus berdoa supaya semua pengikutNya mencapai kesempurnaan dengan hidup dalam kasih.

Doa Yesus ini menjadi sangat pas, untuk menyadarkan akan keberadaan kita di dunia ini, di bumi rumah kita ini. Keadaan manusia di dunia ini sedang mengalami krisis ekologis. Krisis ekologis yang disebabkan oleh keegoisan manusia yang tidak bertanggungjawab hanya demi keuntungan pribadi atau kelompok atas bumi ini. Yang tidak menghormati bumi -alam. Penebangan pohon secara besar-besaran, telah mengakibatkan longsor dan banjir di mana-mana. Penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan, seperti bom dan jenis racun ikan yang merusak habitat dan aneka ragam hayati di dalam air. Penggunaan pupuk kimia besar-besaran dalam dunia pertanian mengakibatkan tanah tidak subur.

Dunia kita sedang menangis, mengalami polusi besar-besaran, terjadi perubahan iklim yang kenaikan suhunya tidak wajar,  mengalami kelangkaan air bersih dan murni karena sudah jadi air kemasan karena dikuasai oleh pabrik tertentu, tak lagi bisa menyaksikan berbagai macam spesies yang hidup karena ribuan spesies hilang lenyap.

Padahal Yesus berdoa supaya dunia dan alam tahu dan percaya bahwa Yesuslah utusan Bapa. Dunia dan alam semesta dengan segala isinya dicipta oleh Allah Bapa dalam Nama Yesus, namun karena terjadi kerusakan, terjadilah juga keterpecahan, terjadi saling menyatru antar manusia dan manusia, antar manusia dan alam, sehingga tiada tercipta keharmonisan, tak lagi bisa memuji Allah dengan baik.

Bapa Suci, dalam Ensiklik Laudato si, Terpujilah Engkau, Tuhanku, dengan mengejawantahkan doa Yesus, mengajak kita manusia untuk melakukan pertobatan ekologis, yakni menyadari akan kedosaan kita terhadap alam, bumi rumah kita bersama; membangun motivasi dan niat baik sebagai orang kristiani untuk mencinta-merawat alam, bumi rumah kita ini. Memulihkan hubungan harmonis manusia dan alam sekitar, inilah modal bagi kita membangun keharmonisan dengan Tuhan Yesus Pencipta segala sesuatu. Membagun persaudaraan sejati dengan semua orang.

Tanpa sadar kita bergaya hidup yang menyakiti alam, bumi rumah kita dengan segala isinya gampang membuang piring, gelas, sendok, garpu, dan sedotan plastik langsung menjadi sampah. Kita mudah membuang makanan, padahal membuang makanan sama dengan mencuri dari orang miskin yang kelaparan. Mudah membeli air kemasan, padahal tempat kita banyak air minum layak pakai. Kita juga mudah membuang orang yang tidak kita sukai, karena beda suku, agama, ras atau beda pandangan. Jauhkan gaya hidup seperti ini.

Mari, kita berbuat merawat mencintai bumi rumah kita dengan menciptakan ingkungan hijau di sekitar rumah kita, perbanyak tanam berbagai pohon terutama pohon buah-buahan,  kurangi pemakaian barang sekali pakai yang biasanya langsung dibuang, seperti kantong plastik dan kemasan-kemasan makanan atau minuman. Kumpulkan barang-barang yang bisa di daur ulang, dijual di tempat penampungan. Moga doa Yesus bisa terlaksana dalam hidup kita, dan kita mampu mencapai kesempurnaan dalam kasih, kasih Hati Yesus.

Bila lurus pemikiran kita
Bisa temukan kebenaran bermakna
Doa Yesus tuk kebahagiaan keslamatan kita
Jaminan kehidupan di surga baka

Bangun menggeliat di hari pagi
Demi sehat teruskan berolah raga
Mari kita bangun niat dan motivasi
Rawat-cintai bumi rumah kita

Tanaman bakau ada di rawa-rawa
Pelindung aneka-hayati biar tetap ada
Ciptakan lingkungan hijau sekitar kita
Tanam pepohonan, buah-buahan bermakna

Berjualan barang di lapak kedai
Kedai beratap ilalang teduh juga
Manfaatkan barang-barang layak pakai
Lakukan daur ulang langkah bijaksana

Demikian RESI hari ini. Salam Laudato Si. Terpujilah Engkau, Tuhanku. Tuhan memberkati

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

DOA PERSIAPAN: 

Allah Bapa mahakudus, kuduskanlah roti anggur ini. Semoga yang akan kami terima sebagai anugerah-Mu menjadikan diri kami persembahan abadi bagi-Mu. Demi Kristus, ….

ATAU: 

Allah Bapa Yang Maha Esa, semoga kami rukun bersatu padu berkat santapan yang sama, dan berilah kami piala yang mendatangkan sukacita bagi kami berkat kasih setia-Mu kepada manusia. Demi Kristus, …..

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 16:7

Tuhan bersabda, “Sungguh benar sabda-Ku ini: Berguna bagimu bahwa Aku pergi. Kalau tidak, Penolong takkan datang kepadamu.” Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan hidup, kami telah merayakan ibadat ini. Semoga sabda-Mu menyemangati kami, dan kurnia perjamuan-Mu membarui hidup kami, agar kami layak menerima kurnia Roh Kudus, Demi Kristus, …..

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, bila kami saling menaruh cinta kasih, maka Engkau tak jauh dari kami. Maka, semoga Kauhangatkan yang dingin dan Kaurukunkan yang berselisih di dunia ini. Demi Kristus,…

DOWNLOAD AUDIO RESI

No Comments

Leave a Comment