Sabtu, 31 Desember 2022 – Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas SCJ Teluk Betung, Lampung – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yesaya 9:6

Seorang anak lahir untuk kita, seorang putra dianugerahkan kepada kita. Ia memegang kendali pemerintahan dan disebut penasihat ulung.

PENGANTAR:

Saudara-saudari, umat Allah yang terkasih! untuk terakhir kalinya dalam tahun 2022  ini kita berkumpul dalam Perayaan Ekaristi ini. Tuhan telah memberikan tahun ini kepada kita sebagai kurnia yang berharga. Sekarang kita mau mengembalikan tahun ini kepada-Nya: suatu tahun yang berisi suka dan duka, kegirangan dan kesedihan, kebaikan dan kejahatan; suatu tahun yang berisi berkat dan susah, damai dan perang, kerukunan dan perselisihan, terror, dan bencana alam, kematian dan kehidupan. Segalanya itu hendak kita kembalikan ke tangan Tuhan. Dalam Perayaan Ekaristi ini, dan rasa syukur, kita kembalikan kepada Bapa: segalanya kita terima dari Tuhan. Bersama Yesus, cahaya yang bersinar dalam kegelapan, kita menuju Bapa, agar dapat menghadap Dia dan menjadi putra dan putri-Nya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, cinta kasih yang Kaucurahkan kepada kami memberi arti penuh kepada hari-hari suka dan duka pengalaman hidup kami di sepanjang tahun 2022 ini. Segala yang kami lakukan dari pagi sampai petang, mengajak kami untuk selalu memandang Dikau. Berilah kami kekuatan agar dapat mengabdiMu dengan setia, sehingga dapat memberi kesaksian tanpa takut-takut, karena Engkau selalu menyertai kami dalam setiap saat. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes 2:18-21

“Kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus dan dianugerahi pengetahuan.”

Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang; bahkan sekarang telah bangkit banyak antikristus! Itulah tandanya bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhr. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama kita. Tetapi hal itu terjadi supaya menjadi nyata bahwa tidak semua orang sungguh termasuk pada kita. Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua dianugerahi pengetahuan. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya, dan karena kamu juga mengetahui bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2. 11-12. 13

Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai di hadapan wajah Tuhan, kar’na Ia sudah datang.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Menyanyilah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya, kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari pada-Nya.

  2. Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak sorai, biar gemuruhlah laut serta segala isinya! Biarlah beria-ria padang dan segala yang ada di atasnya, dan segala pohon di hutan bersorak sorai.

  3. Biarlah mereka bersorak sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaan-Nya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 1:14,12b) Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita. Semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 1:1-18

“Firman telah menjadi manusia.”

Pada awal mula adalah Firman; Firman itu ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes. Ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia sendiri bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang sedang datang ke dalam dunia. Terang itu telah ada di dalam dunia, dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima Dia diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya, orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih dan kebenaran. Tentang Dia Yohanes memberi kesaksian dan berseru, “Inilah Dia yang kumaksudkan ketika aku berkata: Sesudah aku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Karena dari kepunuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus. Tidak seorang pun pernah melihat Allah, tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ

Vivat Cor Iesi per Cor Mariae Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Komunitas Superiorat SCJ, Teluk Betung, Lampung dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Sabtu 31 Desember 2022

Saudara/i, semoga hari ini berkat Tuhan menyertai Anda dengan berkat kesehatan, rezeki yang cukup, kerukunan dan berkat-berkat yang Anda butuhkan setiap harinya. Kita bersyukur, pandemi Covid-19 berangsur membaik. Kita dapat merayakan Natal secara offline sepenuhnya pada tahun 2022 ini.

Hari ini secara liturgis kita masih dalam oktaf natal hari ke tujuh. Secara liturgis suasana natal masih kita rasakan. Injil Yohanes yang kita dengarkan hari ini kembali mengajak kita merenungkan makna Natal. Mengimani kelahiran Kristus di dunia ini, berarti mempercayai Allah yang meneruskan penciptaan jagat beserta isinya. Firman-Nya kuat. Terang-Nya kuat meskipun banyak yang menghalangi. 

Natal juga mengajak kita bersyukur atas  Allah yang “dekat”, artinya mampu merasakan kemanusiaan kita. Allah yang solider dengan kemanusiaan kita. Allah dalam Diri Yesus adalah Allah yang mengalami seratus persen kemanusiaan sekaligus seratus persen keilahian. Dia sendiri mengalami dinamika kemanusiaan seperti kita. Satu saja yang Dia tidak miliki, yaitu dosa.

Dia pernah merasakan sakitnya badan menderita sengsara dan wafat di kayu salib. Dia pernah merasakan pahitnya dikhianati orang yang dikasihi. Bahkan, sejak masa kecilpun Dia merasakan pahitnya ditolak oleh orang-orang yang tidak menginginkan kehadiran-Nya. Lihat saja peristiwa di sekitar kelahiran Yesus, ketika dengan bengis Raja Herodes berusaha melenyapkan-Nya dari dunia ini dengan membunuh semua bayi yang lahir di Yerusalem kala itu. Tetapi rencana keselamatan Allah tak akan dikalahkan oleh rencana manusia.

Saudara dan Saudariku, ini kabar gembira untuk kita yang mengimani Allah yang demikian. Allah yang dekat, solider, dan mampu merasakan kelemahan kita. Pada hari ini kita sudah sampai di penghujung tahun 2022. Kita diundang untuk melihat kembali perjalanan hidup di sepanjang tahun yang lalu dan membuat evaluasi atasnya: mengembangkan yang baik dan mengurangi yang kurang baik. 

Tentu dalam proses evaluasi itu kita menemukan diri kita ada dalam berbagai macam dinamika hidup yang tidak semuanya serba baik dan ideal. Ada kalanya kita “di atas” dan ada kalanya kita ada “di bawah”; ada situasi konsolasi (terberkati) tetapi tidak menutup kemungkinan ada juga situasi desolasi (keterpurukan). Mari kita coba lihat itu semua sebagai kesempatan yang diberikan Tuhan untuk “mundur sejenak” dan menyadari kerapuhan kita sebagai manusia lemah.

Kita tidak ingin berhenti pada kelemahan manusiawi, tetapi ingin mencapai kepenuhan rahmat dengan mengandalkan rahmat Tuhan di dalam setiap situasi hidup kita. Saudara dan Saudari, selamat Natal dan memasuki tahun yang baru dengan semangat dan sukacita yang baru. Tuhan memberkati. Amin

DOA UMAT:

I : Ya Allah, Bapa kami, Engkau sumber segala pemberian dan rahmat. Dengan hati penuh rasa syukur dan gembira kami memuji Engkau demi segala anugerah-Mu, seraya berseru dan berdoa kepadaMu:

L : Kita berdoa untuk Gereja, umat Allah yang masih di perjalanan: Ya Bapa, semoga kami tidak berpaling ke belakang, ke masa lampau, entah untuk tetap mempertahankannya, entah untuk mengutuknya. Semoga kami memandang ke depan untuk membangun masa yang lebih baik dari pada masa lampau, berkat karunia Kristus. Marilah kita mohon….

L : Kita berdoa untuk masyarakat, bangsa dan negara yang tertimpa kelaparan, perang dan bencana alam, terutama di negara kita ini: Ya Allah, bangsa kami meratap dan berduka oleh pelbagai bencana; segala bentuk teror dan pembunuhan, banjir, gempa bumi, tanah longsor, kecelakaan-kecelakaan besar, dan wabah sakit penyakit, yang melanda beberapa daerah di tanah air kami, selama tahun 2022 ini. Kami menyadari betapa kecil dan tidak berdayanya kami, bahwa kadang-kadang kami merasa betapa tidak amannya hidup kami. Kuatkanlah hati dan teguhkanlah iman bangsa kami. Kiranya bangsa kami peka untuk membaca tanda-tanda zaman ini, buatlah kami bijaksana dalam mengatur dan menjaga hidup kami dan alam semesta ini. Marilah kita mohon, ….

L : Kita berdoa untuk diri kita: Ya Allah, semoga Engkau selalu mencurahkan rasa terima kasih yang ikhlas ke dalam hati kami, untuk mensyukuri segala kebaikanMu yang kami terima selama tahun 2022 yang akan segera berlalu ini. Dan semoga Engkau menuntun kami dengan rela kepada perayaan syukur dan pujian yang abadi di surga kelak. Marilah kita mohon ….

L : Kita berdoa bagi para penderma dan mereka yang memberikan bantuan bagi kemajuan umat di paroki kita ini: Ya Allah, kami bersyukur atas segala perhatian dan bantuan yang telah diberikan oleh Saudara-saudari para penyumbang; baik itu bagi pelayanan rohani, kegiatan sosial, pembangunan gereja, bagi kesejahteraan dan kebutuhan pastor, kiranya kepada mereka Kaubalas dengan kegembiraan hati, Kaulindungi terhadap yang jahat serta Kaupelihara dalam cintakasih-Mu. Marilah kita mohon,…

I : Ya Allah, Bapa pemelihara kami, inilah doa dan ucapan syukur kami, yang kami haturkan kepada-Mu diakhir tahun ini, demi jasa Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami, Engkaulah sumber damai dan bakti yang ikhlas. Sudilah menolong kami, agar dengan persembahan ini kami menghormati Engkau dengan pantas. Semoga dengan menerima sakramen kami semua rukun bersatu. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – I Yohanes 4:9

Allah telah mengutus Putra-Nya yang tunggal ke dunia agar kita dapat hidup demi Dia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah hati, Engkau membimbing umat-Mu dengan pelbagai bantuan, supaya kami memperoleh rahmat dari kemurahan hati-Mu untuk hidup sekarang dan di masa mendatang. Semoga dengan bantuan harta dunia, kami lebih merindukan harta abadi. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment