Sabtu, 28 Januari 2023 – Peringatan Wajib St. Tomas Aquino, Imam, Pujangga Gereja

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Dan 12: 3⁣

Orang bijaksana akan bersemarak cemerlang laksana matahari, dan guru kebenaran akan berseri kemilau laksana bintang abadi.⁣

PENGANTAR⁣

Thomas dilahirkan di Aquino sekitar tahun 1225. Mula-mula ia belajar di biara Monte Casino yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, lalu ke Napoli. Sekalipun dirintangi orang tuanya ia menjadi anggota Ordo Dominikan. Di Koln antara tahun 1248-1252 ia belajar pada Santa Albertus Agung, dan kemudian mengajar di Paris. Pada tahun 1260 ia dipanggil pulang ke Italia dan menjelang Konsili Lyon kedua ia wafat. Buah karya Thomas tentang filsafat dan theologi amat mendalam. Ia membuat nyata cita-cita ordonya: Contemplata aliis tradere (menuturkan kepada orang lain segala sesuatu yang telah dipelajari dan direnungkan). Ajaran para pujangga Gereja dikumpulkannya dalam suatu sintese ‘Summa Theologica’ berdasarkan filsafatnya. ⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber segala kebijaksanaan, berkat bantuan-Mu Santo Thomas Aquino telalu mempersembahkan ilmu dan pengabdiannya guna menyemarakkan Gereja-Mu. Kami mohon, semoga kami selalu terbuka terhadap ajaran pujangga-Mu dan berilah kami kemanpuan untuk menyelami dan menghayati iman kepercayaan kami Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 11:1-2.8-19

“Abraham menantikan kota yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri.”

Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman, Abraham taat ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya; ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ia tuju. Karena iman, ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing, dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang beralas kokoh, yang dirancang dan dibangun oleh Allah sendiri. Karena iman pula Abraham dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia yakin bahwa Dia, yang memberikan janji itu setia. Itulah sebabnya, dari satu orang yang malahan telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit atau pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya. Dalam iman, mereka semua telah mati sebagai orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi hanya dari jauh mereka melihatnya; mereka melambai-lambai kepadanya dan mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Andaikata dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke sana. Tetapi yang mereka rindukan adalah tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka. Karena iman, Abraham rela mempersembahkan Ishak tatkala ia dicobai, ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan, “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.” Abraham percaya bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang sekalipun mereka sudah mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Lukas 2:69-70.71-72.73-75

Ref. Terpujilah Tuhan Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi dan membebaskan umat-Nya.

  1. Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa, putera Daud, hamba-Nya. Seperti dijanjikan-Nya dari sediakala, dengan perantaraan para nabi-Nya yang kudus.

  2. Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua lawan yang membenci kita. Untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada leluhur kita dan mengindahkan perjanjian-Nya yang kudus.

  3. Sebab ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita, akan membebaskan kita dari tangan musuh. Agar kita dapat mengabdi kepada-Nya tanpa takut dan berlaku kudus dan jujur di hadapan-Nya seumur hidup.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 13:16) Demikian besar kasih Allah kepada dunia, sehingga Ia menyerahkan Anak-Nya yang tunggal. Setiap orang yang percaya kepada-Nya memiliki hidup abadi.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 4:35-41

“Angin dan danau pun taat kepada Yesus.”

Pada suatu hari, ketika hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak yang ada di sana lalu bertolak, dan membawa Yesus dalam perahu itu di mana Ia telah duduk; dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid membangunkan Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini? Angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Sabtu, tanggal 28 January 2023, yang bertepatan dengan peringatan St. Thomas Aquinas. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Markus 4:35-41

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, pada umumnya kita tidak merasa aman dan sedikit takut manakala kita ada dalam kegelapan malam hari, ini bisa kita lihat dari sikap kebanyakan orang yang membutuhkan lampu pada saat tidur, atau senter/lilin/lentera manakala mati listrik. Kegelapan malam hari menggambarkan ketidak pastian dan mengakibatkan ketakutan serta ketidak nyamanan di dalam hati kita.

Di dalam Injil yang baru saja kita dengarkan, Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan dengan perahu ke seberang danau di tengah malam yang gelap gulita dan pada saat yang bersamaan diterpa badai taufan yang amat dasyat. Tentu saja situasi ini menimbulkan kepanikan dan ketakutan yang amat sangat di tengah para murid Yesus. Di tengah malam yang gelap gulita itu dan juga ditambah dengan badai taufan yang dasyat menyebabkan mereka tidak hanya panik dan takut, akan tetapi mereka juga lupa bahwa Yesus sebenarnya ada di tengah-tengah mereka bahkan sedang tertidur pulas di dalam perahu yang mereka tumpangi bersama.

Di dalam kepanikan dan ketakutan itulah, mereka akhirnya memberanikan diri untuk membangunkan Yesus dan meminta bantuanya untuk meredakan badai taufan ini. Dan Yesus mengabulkan permohonan mereka dengan berkata: Diam!Tenanglah!” dan seketika itu juga tenanglah badai di danau itu.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, kalau kita melihat dengan jujur perjalanan hidup kita masing-masing, maka kita akan melihat bahwa tidak ada di antara kita yang belum pernah melawati bentangan kegelapan dan badai tertentu di dalam perjalanan  hidup kita. Pada saat itu kita pun seperti pada murid Yesus, ketakutan, panik, stress, tidak tahu harus berbuat apa, dan selanjutnya. Saya yakin, banyak dari kita yang ingin menghindari atau tidak mengingini bentangan kegelapan dan badai ini. Namun kita tidak dapat menghindarinya karena ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan hidup kita.

Lalu pertanyaannya adalah: apa yang akan kita lakukan pada saat kita harus melewati episode badai dan kegelapan ini?

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, menurut saya, kita harus selalu ingat bahwa Yesus adalah terang hidup kita yang selalu siap bersama dengan kita. Kita harus selalu ingat bahwa tidak ada badai atau kegelapan yang dapat menghancurkan kita. Karena kita memiliki Yesus yang berjalan bersama kita dan menerangi jalan kita, oleh karena itulah kita menyebutnya sebagai Imanuel yang artinya Tuhan bersama kita. Oleh karena itu refleksi yang mungkin bisa kita lakukan pada hari ini adalah dengan menanyakan pada diri kita masing-masing: apakah Anda dan saya selalu mengundang dan meminta bantuan Yesus, seperti pada murid Yesus, ketika kita sedang melewati episode badai dan kegelapan hidup yang kita jumpai? Apakah kita memiliki keyakinan yang teguh akan Yesus sebagai Imanuel khususnya pada saat kita mengalami badai dan kegelapan yang amat sangat dasyat? Apa yang harus kita miliki untuk memiliki keyakinan yang teguh sehingga bisa menyerahkan hidup kita di dalam perlindungan Sang Imanuel?

Semoga permenungan hari ini membantu kita untuk berkembang sebagai pengikut Yesus yang teguh dan tak tergoyahkan walau badai dan kegelapan sedang menerpa perjalanan hidup kita. Tuhan memberkati kita semua dalam setiap langkah yang kita lakukan di sepanjang hari ini. Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati dan hidup kita semua. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, sumber segala kebenaran, Santo Tomas menjadi terkenal karena pengabdiannya kepada-Mu dalam mendalami kebenaran iman berkat pertolongan-Mu. Dampingilah Gereja-Mu dalam melaksanakan tugasnya, dan doronglah kami agar dapat mengabdi tanpa pamrih selain agar dekat dengan-Mu serta menikmati kedamaian-Mu. Demi Kristus,….

ANTIFON KOMUNI – Mat 20:28

*Putera Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebenaran sejati, bagi kebanyakan umat-Mu usaha penyelaman iman Santo Tomas membuka sumber pengertian yang melimpah. Kami telah menimba dari sumber kehidupan kekal, agar memperoleh penghiburan dalam Roh-Mu. Ajarilah kami melihat ke depan dan mencari jalan yang menuju kemuliaan-Mu, serta menemukan dan melaksanakan yang mempunyai nilai yang tetap. Demi Kristus,….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Thomas Aquinas

Angelic Doctor, Doctor Angelicus, Great Synthesizer, The Dumb Ox, The Universal Teacher

Pujangga besar Gereja ini sekitar tahun 1225.  Ia adalah anak kesembilan dari sebuah keluarga bangsawan di Italia. Thomas seorang yang amat cerdas, tetapi ia tidak pernah menyombongkan kelebihannya itu. Ia sangat menyadari bahwa kecerdasan pikirannya itu adalah karunia dari Tuhan.

Kastil keluarganya berada di Roccasecca, sebelah utara Monte Cassino di mana para biarawan Benediktin tinggal. Pada usia lima tahun, Thomas dikirim ke biara tersebut untuk memperoleh pendidikan. Ketika usianya delapanbelas tahun, ia pergi ke Naples untuk melanjutkan pendidikannya. Di sana ia bertemu dengan suatu kelompok religius baru yang disebut sebagai Ordo Para Pengkhotbah. Pendiri mereka, St. Dominikus, masih hidup kala itu. Thomas tahu bahwa ia ingin menjadi seorang imam. Ia merasa bahwa ia dipanggil untuk bergabung dengan kelompok tersebut yang kelak lebih dikenal dengan sebutan “Dominikan”. Namun keinginan Thomas ini tidak berkenan di hati kedua orang tuanya.

Ketika ia sedang dalam perjalanan ke Paris untuk belajar, saudara-saudaranya menculiknya. Mereka mengurungnya di salah satu kastil keluarga mereka selama lebih dari satu tahun. Selama masa itu, mereka melakukan segala daya upaya untuk membuat Thomas mengubah pendiriannya. Seorang saudarinya juga datang untuk membujuknya agar melupakan panggilannya. Tetapi Thomas berbicara demikian indahnya tentang sukacita melayani Tuhan, sehingga saudarinya itu mengubah pendapatnya. Saudarinya itu bahkan memutuskan untuk mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan sebagai biarawati.

Setelah lima belas bulan lamanya, pada akhirnya Thomas diberi kebebasan untuk memenuhi panggilannya. St. Thomas menulis demikian indah tentang Tuhan sehingga orang-orang dari seluruh dunia telah mempergunakan tulisan-tulisannya selama beratus-ratus tahun. Penjelasannya tentang Tuhan dan tentang iman berasal dari cintanya yang amat mendalam kepada Tuhan. Ia seorang yang apa adanya sebab ia tidak sedang berusaha untuk membangkitkan kesan kepada siapa pun. Yang ia inginkan dengan segenap hatinya adalah mempersembahkan karunia hidupnya kepada Yesus dan kepada Gereja.

St. Thomas merupakan salah seorang dari Pujangga terbesar yang pernah dimiliki oleh Gereja. Ia bagaikan mutiara dengan sinar yang cemerlang dalam terang Roh Kudus. Sekitar akhir tahun 1273, Paus Gregorius X meminta Thomas untuk ambil bagian dalam suatu pertemuan penting Gereja yang disebut Konsili Lyon. Ketika sedang dalam perjalanannya ke sana, Thomas jatuh sakit. Ia harus menghentikan perjalanannya dan tinggal di sebuah biara di Fossanova, Italia, di mana akhirnya ia wafat di tanggal 7 Maret 1274.  Permata Gereja ini wafat dalam usianya yang baru empat puluh sembilan tahun.

St. Thomas dinyatakan kudus pada tahun 1323 oleh Paus Paulus II; Paus Pius V memberinya gelar Pujangga Gereja pada tahun 1567; Paus Leo XIII memberinya gelar mahaguru dari segala doktor akademik pada tahun 1879 dan pelindung semua universitas, perguruan tinggi, dan sekolah pada tahun 1880.

Arti Nama

Thomas = Ejaan Yunani untuk nama Aramaic תָּאוֹמָא (Ta’oma’) yang berarti : “Kembar”

Variasi Nama

Tomas (Swedish), Tomas (Norwegian), Te’oma (Ancient Aramaic), Toma (Bulgarian), Tomàs (Catalan), Toma, Tomica, Tomo (Croatian), Tomáš (Czech), Toomas (Estonian), Tuomas, Tuomo, Tomi, Tommi (Finnish), Toma (Georgian), Tamás, Tomi (Hungarian), Tómas (Icelandic), Tomás (Irish), Tommaso (Italian), Toms (Latvian), Tomas (Lithuanian), Toma (Macedonian), Tamati (Maori), Tomasz, Tomek (Polish), Tomás, Tomé (Portuguese), Toma (Romanian), Foma (Russian), Tàmhas, Tavish, Tòmas, Tam (Scottish), Toma (Serbian), Tomáš (Slovak), Tomaž (Slovene), Tomás (Spanish), Tomos, Tomi, Twm (Welsh)

Bentuk Pendek :

Thom, Tom, Tommie, Tommy (English), Tom (German), Maas, Tom (Dutch), Tom (Swedish), Tom (Norwegian), Tom (Danish)

Bentuk Feminim :

Thomasina (English), Tamsin, Tamsyn (English British)

 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/januari/thomas-aquinas.html

No Comments

Leave a Comment