Minggu, 23 April 2023 – Hari Minggu Paskah III

Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 65:1-2

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Alleluya.

PENGANTAR:

Murid-murid Emaus dikecewakan oleh wafat Yesus. Misteri sengsara dan wafat-Nya tetap tersembunyi bagi mereka. Baru ketika Yesus membagi-bagi roti mereka menemukan arti sebenarnya hidup, dan jadilah mereka itu saksi-saksi gembira kebangkitan-Nya. Kita pun yang telah ditebus oleh darah mulia Kristus diperkenankan ikut serta dalam perjamuan-Nya di sini. Ini pun kegembiraan dan harapan kita, sebab Kristus telah menebus kebebasan kita dengan darah-Nya. Kita boleh hidup karena daya hidup-Nya. Tak usah pula kita dibebani ketakutan atau keraguan, sebab Tuhan beserta kita dan Ia tetap mendampingi kita, bila senja hidup kita datang.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah bangkit dan duduk di sisi Bapa dalam kemuliaan. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkau telah bangkit dan menunjukkan jalan kemuliaan. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkau telah bangkit dan mendampingi kami dalam perjalanan kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Ya Allah, umat-Mu selalu bersukacita karena semangatnya telah Engkau barui. Semoga kami yang hari ini bergembira karena telah Engkau angkat menjadi anak-Mu menantikan hari kebangkitan dengan harapan penuh syukur. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjanga segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 2:14.22-33

“Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.”

Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, “Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1.2a-5.7-8.9-10.11

Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.

  1. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.

  2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak akan goyah.

  3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

  4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus 1:17-21

“Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda.”

Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut “Bapa”. Maka hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi, demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia. Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 24:32) Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 24:13-35

“Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.”

Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanya, “Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleh para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sobat Resi terkasih, pada Paskah tahun ini, dalam surat gembalanya, Uskup Agung Palembang mengangkat tema “Bangkit dan bersyukur karena Allah selalu bersama kita.” Kesadaran Paskah bahwa Allah senantiasa bersama dan menyertai kita sudah semestinya menjadi kekuatan kita. Begitupun dengan kisah Injil hari ini yang melukiskan sebuah perjalanan dan Sang Putra Allah yang telah bangkit itu bersama para murid, Ia menyertai mereka sepanjang perjalanan.

Gambaran ini pun sudah luar biasa. Ini menjadi kekuatan kita sebagai murid Yesus di zaman ini, sekali lagi karena Ia ternyata mengobarkan semangat kita dengan Sabda-Nya dan melegakan kita dengan santapan surgawi. Kalaupun hidup kita ini hendak dilukiskan sebagai sebuah perjalanan sangatlah cocok dan relevan. Mungkin sebagaimana para murid yang sedang berjalan, kita sering tidak menyadari kehadiran Yesus di samping kita, padahal Ia memberi peneguhan kepada kita dengan kata-kataNya.

Kemudian, soal singgah di rumah. Ini adalah sikap yang baik dan teladan iman soal mempersilahkan Yesus hadir di rumah kita. Dan lihatlah apa yang Ia lakukan, Ia memberikan berkat bagi kita yang tinggal di rumah itu. Perjamuan yang mereka buat menjadi pengingat akan perjamuan Ekaristi yang sering juga ritusnya digambarkan seperti perjalanan Emaus ini: ada liturgi Sabda dan liturgi Ekaristi.

Mari kita kobarkah hati mendengarkan Sabda-Nya dan buka mata batin kita saat perayaan pemecahan roti ilahi. Semoga Kerajaan Hati Kudus Yesus semakin meraja.

DOA UMAT:

I : Kedua murid yang tengah berjalan ke Emaus berkobar-kobar hati mereka karena berjumpa dengan Yesus yang bangkit. Marilah kepada Bapa di surga kita panjatkan doa dengan hati yang berkobar-kobar karena Kristus telah bangkit bagi keselamatan kita pula.

L : Bagi semua kaum beriman: Ya Bapa, curahkanlah Roh Kudus-Mu kepada segenap umat beriman agar mereka tetap percaya bahwa Kristus yang telah bangkit, tetap berada di tengah-tengah mereka dan mengobarkan hati mereka untuk siap sedia mewartakan Kerajaan Kasih-Mu bagi dunia. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin bangsa: Ya Bapa, tuntunlah para pemimpin bangsa-bangsa agar mereka setia menjalankan tugas pelayanan mereka dengan adil, jujur, dan bijaksana. Teguhkanlah iman, pengharapan, dan kasih mereka berkat kebangkitan Putra-Mu, Tuhan kami, Yesus Kristus. Marilah kita mohon,

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi umat yang telah meninggal dunia: Ya Bapa, persatukanlah umat-Mu yang telah Kaupanggil menghadap-Mu dengan kemuliaan Kristus, bahagia abadi di surga. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi kita sendiri: Ya Bapa, jadikanlah kami saksi-saksi gembira kebangkitan Kristus dan penyertaan-Nya bagi umat-Mu di tengah-tengah dunia. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I : Allah Bapa kami di surga, anugerahkanlah semangat tanggung jawab yang mendalam kepada kami. Doronglah kami untuk selalu berjuang mewartakan kerajaan-Mu bersama dengan semua orang yang berkehendak baik, membangun dunia baru penuh cinta kasih, keadilan, dan kedamaian berkat Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini sebagai ungkapan iman kepada Yesus Kristus, Putra-Mu, yang telah bangkit dan menerangkan isi Kitab Suci kepada kami. Semoga hidup kami selalu diterangi oleh Sabda-Nya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Lukas 24:35

Para murid mengenali Tuhan Yesus ketika Ia memecah-mecah roti. Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, kami mohon, pandanglah kami, umat-Mu; Engkau sudah berkenan membarui kami dengan sakaramen hidup kekal. Semoga Engkau menyertai kami sampai kami memperoleh kemuliaan kebangkitan badan yang tidak akan binasa. Dengan pengantaran Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment