Rabu, 31 Mei 2023 – Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Keuskupan Agung Palembang – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Mari, dengarkanlah, hai kalian yang takwa. Aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.

PENGANTAR:

Pertemuan Santa Perawan Maria dengar Santa Elisabet bagi umat beri man merupakan tonggak sejarah. Anak-anak dalam kandungan mereka akan inemegang peran utama dalam sejarah keselamatan. Secara insani semata-mata kita menghadapi suatu misteri. Bunda Maria telah me ngandung, meski ia perawan Elisabet pun sudah pada bulan keenam, meski sudah lanjut usia. Jelas di sini Tuhanlah yang selalu mengamb.l inisiatif Mak pertemuan ini adalah pertemuan iman Iman akan Tuhan yang malakasa yang telah mengerjakan hal-hal ajaib pada orang-orang kecil dan rendah hati.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa. Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria. yang sedang mengandung Putra tunggal-Mu. untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa menaati dorongan Roh Kudus Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu memuji karya-Mu yang agung. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya 3:14-18a

“Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu.”  

Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 12:9-16b

“Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan.”

Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Yes 12:2-3.4bcd.5-6

Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

  1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

  2. Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”

  3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 1:45)  Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:39-56

“Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ

Vivat cor Iesu, per Cor Mariae. Hiduplah Hati kudus Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Rabu, 31 Mei  2023.

Sahabat Resi yang terkasih, kisah Maria dan Elisabet yang baru saja kita dengarkan memberikan gambaran indah tentang kekuatan iman, kehormatan, dan kasih yang memancar melalui kehidupan wanita-wanita yang diberkati ini. Ketika Maria menerima berita bahwa ia akan mengandung Sang Juruselamat, ia pergi dengan segera ke pegunungan Yudea untuk bertemu dengan Elisabet yang juga mengandung anak yang luar biasa, Yohanes Pembaptis.

Ketika Maria tiba di rumah Elisabet, anak dalam kandungan Elisabet merasakan kehadiran Sang Bunda Allah dan melompat kegirangan. Lalu, Elisabet yang penuh Roh Kudus, mengucapkan kata-kata yang begitu berkuasa: “Diberkatilah engkau di antara wanita dan diberkatilah buah rahimmu! Mengapa aku ini dapat kehormatan, sehingga ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Lukas 1:42-43).

Sahabat Dehonian terkasih, dalam tanggapannya, Maria tidak hanya merasa terhormat oleh kata-kata Elisabet, tetapi ia pun memuji Tuhan dengan nyanyian yang dikenal sebagai “Magnificat”. Dalam nyanyian ini, Maria mengakui kebesaran Tuhan dan merasakan anugerah-Allah atas hidupnya. Ia menyadari bahwa Allah telah memilihnya, seorang hamba Allah yang rendah hati, untuk menjalankan peran penting dalam rencana penyelamatan-Nya.

Kisah ini mengajarkan kita beberapa hal yang berharga. Pertama, iman yang kuat dapat menghasilkan keajaiban yang tak terduga. Maria berjalan dengan iman yang penuh, tanpa ragu-ragu, percaya bahwa janji Tuhan akan digenapi. Ia memberikan teladan kepada kita untuk hidup dengan keyakinan yang kokoh dalam janji-janji Allah.

Kedua, kasih dan kepedulian yang tulus dapat menguatkan hubungan kita dengan sesama. Maria dan Elisabet saling memberkati dan memperkuat iman satu sama lain. Mereka berdua memahami betapa besar peran yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan, dan mereka saling menguatkan dalam menjalani panggilan mereka.

Ketiga, kita diajak untuk hidup dalam kerendahan hati dan menghormati peran yang diberikan kepada kita oleh Allah. Maria menyadari bahwa kehormatan yang diberikan kepadanya bukanlah karena prestasi atau kemampuannya, tetapi semata-mata karena anugerah Allah. Ia dengan rendah hati menerima peran yang diberikan kepadanya dan menyatakan ketaatan yang penuh sukacita.

Sahabat Dehonian yang terkasih, marilah kita belajar dari contoh iman, kehormatan, dan kasih yang terdapat dalam kisah Maria dan Elisabet. Mari kita renungkan betapa pentingnya iman yang tulus, persahabatan yang saling menguatkan, dan sikap kerendahan hati dalam hidup kita. Tuhan memberkati. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Engkau telah berkenan menyambut cinta kasih Santa Perawan Maria, Bunda tersuci Putra-Mu terkasih Sudilah kiranya menerima juga roti anggur ini, lambang cinta bakti kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

ANTIFON KOMUNI – Luk 1:48-49

Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. schah karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa kuduslah nama-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Santo Yohanes Pembaptis bergirang hati hendak menyambut Putra-Mu dalam kandungan Bunda Maria. Semoga kami pun penuh sukacita menerima Putra-Mu dalam ekaristi serta meluhurkan Dikau, atas karya-Mu yang agung bagi umat beriman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI

1 Comment

  • Firmus dega Mei 31, 2023 at 10:05 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment