Senin, 17 Juli 2023 – Hari Biasa Pekan XV

Rm. Agustinus Guntoro SCJ dari Komunitas SCJ Martino Capelli Hong Kong

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  Mazmur 124:8

Penolong kita ialah Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

PENGANTAR: 

Umat Allah di Mesir ditimpa cobaan berat. Nasib para murid. Yesus tidak lebih baik. Barangsiapa tidak mengangkat salibnya dan mengikuti Dia, tidak pantas sebagai murid-Nya. Tetapi yang memenuhi tuntutan secara radikal, disamakan dengan diri-Nya

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa dan kekal, perkenankanlah kami mengenal suara sabda-Mu dan selanjutnya menyesuaikan suara kami dengan suara Sabda itu, ialah Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Keluaran 1:8-14.22

“Marilah kita bertindak terhadap orang Israel dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak.”

Pada waktu itu tanah Mesir diperintah oleh raja baru yang tidak mengenal Yusuf. Berkatalah raja itu kepada rakyatnya, “Lihat, bangsa Israel itu sangat banyak, dan jumlahnya lebih besar daripada kita. Marilah kita bertindak terhadap mereka dengan bijaksana, agar mereka jangan semakin bertambah banyak. Jangan-jangan, jika terjadi peperangan, mereka bersekutu dengan musuh kita dan memerangi kita, lalu pergi dari sini.” Maka pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas orang-orang Israel, untuk menindas mereka dengan kerja paksa. Mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses. Tetapi makin ditindas, makin bertambah banyak dan berkembanglah mereka, sehingga orang merasa takut kepada orang Israel itu. Maka dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat. Mereka dipaksa mengerjakan tanah liat dan membuat batu bata. Juga berbagai-bagai pekerjaan di padang; ya segala macam pekerjaan dengan kejam dipaksakan oleh orang Mesir kepada mereka itu. Lalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya, “Setiap anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani lemparkanlah ke dalam Sungai Nil. Tetapi anak-anak perempuan biarkanlah hidup.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 124:1-3.4-6.7-8

Ref. Pertolongan kita dalam nama Tuhan.

  1. Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, — biarlah Israel berkata demikian, — jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.

  2. Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menimbus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu. Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!

  3. Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat perangkap, jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:10) Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 10:34-11:1

“Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”

Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya.” Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Guntoro SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Marie… Hiduplah Hati Kudus Yesus, melalui Hati Maria…

Para sahabatku dimana pun Anda berada, berjumpa lagi dengan saya, Agustinus Guntoro, scj dari komunitas Martino Capelli di Hong Kong, dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian, hari ini, tanggal 17 Juli 2023.

Para sahabatku yang terkasih, mungkin, ketika Anda membaca atau mendengarkan perikop Injil tadi, kemudian berkeluh kesah, “Duh…. Betapa susahnya mengikuti Kristus!” Karena namaku Guntoro, mungkin ada yang didepanku berteriak, “Berat Gun…. Berat…”, sambil tepuk jidat.

Memang, saya sendiri merasakan itu. Sungguh sulit, apalagi dalam konteks bermisi di negeri tirai bambu. Dalam konteks budaya China, dan bahkan dalam banyak budaya, keluarga adalah segala-galanya. Maka, sangatlah aneh dan bahkan mustahil untuk diwujudkan, jika kita mengajak masyarakat dalam latar belakang seperti itu, untuk menerima ajaran Kristus, seperti misalnya: “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.”

Pertanyaan lebih jauh untuk direnungkan, “Apakah memang Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk membenci, menomorduakan, dan bahkan harus meninggalkan keluarga, demi untuk mencintai Kristus?” Para sahabatku, perikop Injil ini pada awalnya memang memberikan suatu persyaratan yang berat bagi kita untuk layak disebut muridNya. Namun dibagian akhir, kita akan menemukan betapa ringan akhirnya untuk memenuhi semua persyaratan itu. Coba perhatikan ini, “Barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.” Sabda ini menjawab, bahwa kita tidak diundang untuk membenci yang lain demi untuk mencintai Yesus, tetapi sebaliknya, kita diundang untuk mencintai yang lain, meskipun hanya sekedar memberi secangkir air segar kepada seorang yang kecil. Dan seorang yang kecil itu, bisa berarti orang-orang terdekat dalam kehidupan kita, orang tua, suami, istri, dan anak-anak.

Para sahabat yang terkasih, semoga Hati Kudus Yesus dan Hati Maria semakin merajai hati kita, agar kita disemangati untuk mencintaiNya melalui keluarga kita. Mari kita pulang, untuk mencintai, mengampuni, menerima apa adanya, dan bangga terhadap keluarga kita. Tuhan memberkati kita semuanya.

DOA PEMBUKA: 

Allah Bapa mahabaik, melalui roti anggur ini kami mohon diberi kedamaian dan semoga kami dapat merasakan daya Sabda-Mu, ialah Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI  – Matius 10:38

Barangsiapa tidak mengangkat salibnya dan mengikuti Aku, tak layak menjadi murid-Ku.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, semoga kami mematuhi sabda yang telah Kausampaikan melalui Yesus, sumber kedamaian. Perkenankanlah kami mengikuti Dia serta menghayati sabda-Nya sepanjang hidup kami. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI

1 Comment

Leave a Comment