Jumat, 04 Agustus 2023 – Peringatan Wajib Santo Yohanes Maria Vianney (imam, 1786-1859)

Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ dari Komunitas SCJ Paroki Tugumulyo Mura Sumsel – Indonesia

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 131:9

Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

PENGANTAR:

Di seminari Jean Marie tak punya harapan rupanya. Nilai rapornya amat rendah. Ketika akhirnya ia ditahbiskan menjadi imam, cepat-cepat ia disembunyikan di desa terpencil, di mana ia takkan berbuat kesalahan.

Memang tepat, ia tak berbuat kesalahan. Beberapa tahun kemudian orang tahu di mana letak Ars. Dari mana-mana orang besar kecil, kaya miskin, datang kepada imam sederhana ini untuk minta nasihat, pengampunan dosa dan pertolongan. Hidupnya benar-benar sesuai Injil. Kehidupan pribadi, hiburang kemewahan, jauh daripadanya. Yang tak punya harapan, ternyata menjadi harapan banyak orang.

DOA PEMBUKA :

Marilah berdoa: Alla Bapa yang mahakuasa dan penuh belas kasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Yohanes Maria, karena kegiatannya sebagai pastor di Ars. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Imamat 23:1.4-11.15-16.27.34b-37

“Hari-hari Tuhan yang harus kalian rayakan dan kalian kuduskan.”

Tuhan bersabda kepada Musa, “Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, hari-hari pertemuan kudus yang harus kalian maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap. Dalam bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, adalah Paskah bagi Tuhan. Dan hari yang kelima belas bulan itu adalah hari raya Roti Tidak Beragi. Tujuh hari lamanya kalian harus makan roti yang tidak beragi. Pada hari yang pertama kalian harus mengadakan pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan sesuatu pekerjaan berat. Kalian harus mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan tujuh hari lamanya. Pada hari yang ketujuh haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat.” Tuhan bersabda pula kepada Musa, “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka, ‘Apabila kalian sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepada kalian, dan kalian menuai hasilnya, maka kalian harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. Dan imam itu harus mengunjukkan berkas itu di hadapan Tuhan, supaya Tuhan berkenan akan kalian. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat. Kemudian kalian harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kalian membawa berkas persembahan unjukan, haruslah genap tujuh minggu. Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh harus kalian hitung lima puluh hari. Lalu kalian harus mempersembahkan kurban sajian yang baru kepada Tuhan. Akan tetapi tanggal sepuluh bulan ketujuh adalah Hari Perdamaian. Kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Hari yang kelima belas bulan ketujuh itu adalah hari raya Pondok Daun bagi Tuhan, tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama harus ada pertemuan kudus. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kalian harus mempersembahkan kurban api-apian dan pada hari yang kedelapan kalian harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan. Itulah hari raya Perkumpulan. Janganlah kalian melakukan suatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan, yang harus kalian maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan kurban api-apian kepada Tuhan, yaitu kurban bakaran dan kurban sajian, kurban sembelihan dan kurban-kurban curahan, setiap hari, sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 81:3-4.5-6ab.10-11ab

Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, kekuatan kita.

  1. Angkatlah lagu, bunyikanlah rebana, petiklah kecapi yang merdu, diiringi gambus. Tiuplah sangkakala pada bulan baru, pada bulan purnama, pada hari raya kita.

  2. Sebab begitulah ditetapkan bagi Israel, suatu hukum dari Allah Yakub; hal itu ditetapkan-Nya sebagai peringatan bagi Yusuf, waktu Ia maju melawan tanah Mesir.

  3. Janganlah ada di antaramu allah lain, dan janganlah engkau menyembah allah asing. Akulah Tuhan, Allahmu, yang menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (1Ptr 1:25) Sabda Tuhan tetap selama-lamanya. Itulah sabda yang diwartakan kepadaku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Matius 13:54-58

“Bukanlah Dia itu anak tukang kayu? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?”

Pada suatu hari Yesus kembali ke tempat asal-Nya. Di sana Ia mengajar orang di rumah ibadat mereka. Orang-orang takjub dan berkata, “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu? Bukankah Dia itu anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” Karena ketidakpercayaan mereka itu, maka Yesus tidak mengerjakan banyak mukjizat di situ.

Demikianlah Sabda Tuhan 

U : Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria

Para pendengar Renungan Singkat Dehonian terkasih, gembira sekali saya Rm. G. Dedi Rusdianto,SCY dapat berjumpa kembali dengan anda dalam Resi Dehoniana, hari ini Jumat 4 Agustus 2023. 

Para pendengar Resi Dehoniana terkasih. Salah satu hal yang menghalangi pengenalan yang mendalam dengan seseorang adalah prasangka, sikap antipati atau dan bahkan sikap penolakan. Kebanyakan orang sudah terlebih dahulu meremehkan dan menutup diri terhadap realitas kebenaran yang akan di sampaikan oleh orang lain. Singkat kata, orang lain hanya di nilai dari masa lalunya, latar belakang keluarga atau orang lain di lihat dari penampilannya saja tanpa di perhatikan isi atau hakekat seseorang yang sesungguhnya. 

Tuhan Yesus pernah mengatakan dalam Matius 23:3: “Karena itu, lakukan dan taatilah semua yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah meniru perbuatan yang di lakukan oleh para ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu”. Tuhan mengajak kita untuk memilah-milah atau meneliti dengan seksama  antara penampilan, latar belakang dan isi atau hakekat yang sebenarnya. 

Para pendengar Resi terkasi. Sikap skeptis, tidak percaya, prasangka tidak hanya tertuju atau mengarah pada iman akan Yesus Kristus, melainkan juga terjadi pada iman dan tradisi Katolik. Misalnya: sikap tidak percaya kepada Bunda Maria dan sikap tidak percaya kepada Ekaristi yang mengubah hosti dan anggur menjadi tubuh Kristus. Sikap ragu dan bahkan tidak percaya kepada Maria, sangatlah menghambat persatuan dengan Kristus melalui Maria, ibunya. Dan lebih dalam lagi, sikap tidak percaya kepada Ekaristi membuat manusia kehilangan kesempatan untuk menggali kehadiran Kristus dalam Perayaan Ekaristi dan menghambat orang untuk menerima makanan Surgawi yakni Tubuh dan Darah Kristus. Semoga kita tetap membuka hati terhadap peran Maria, membuka diri kepada kehadiran Kristus dalam Ekaristi dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Berkat Allah menyertai kita sekalian. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, ulurkanlah tangan-Mu dan berkatilah persembahan ini, yang kami sajikan di atas altar-Mu pada peringatan Santo Yohanes Maria. Limpahkanlah kemurahan hati-Mu atas kami, sebagaimana para kudus-Mu Kaumuliakan berkat ibadat pembawa bahagia ini. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI:

Dialah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang diangkat Tuhan menjadi kepala atas semua hamba-Nya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim, semoga perjamuan suci ini memberikan kekuatan ilahi dan keteguhan surgawi kepada kami yang memperingati Santo Yohanes Maria. Semoga kami memelihara keutuhan kurnia iman dan menempuh jalan lurus menuju keselamatan. Demi Kristus …

DOWNLOAD AUDIO RESI

Santo Yohanes Maria Vianney (1786-1859)

Mulanya ia dianggap remeh karena kelambanannya dan kebodohannya. Setelah ditahbiskan menjadi imam, ia tidak diperkenankan uskup melayani sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberi bimbingan rohani. Setelah beberapa waktu, ia ditempatkan di paroki Ars, sebuah paroki yang terpencil, dan tak terurus. Di paroki ini Yohanes Maria Vianney mengabdikan dirinya dan menjadikan desa Ars sebuah tempat ziarah bagi umat di segala penjuru.

Yohanes Maria Vianney lahir pada tanggal 8 Mei 1786 di desa Dardilly, Lyon-Prancis. Ayahnya, Mateus Vianney, seorang petani miskin. Ibunya serorang yang taat beragama. Masyarakat setempat kagum dan suka pada mereka karena cara hidup mereka yang benar-benar mencerminkan kebiasaan hidup Kristiani. Semenjak kecil, Yohanes sudah terbiasa dengan kerja keras dan doa yang tekun berkat telandan orangtuanya. Dibandingkan dengan kelima orang saudaranya, ia memang trampil dan rajin bekerja namun lamban dan bodoh. Ia baru bisa membaca pada usia 18 tahun. Meskipun begitu, ia bercita-cita menjadi imam.

Pada umur 20 tahun, ayahnya dengan berat hati mengizinkan dia masuk Seminari di desa tetangganya, Ecully. Hal ini bukan karena ayahnya tidak mengijinkan dia menjadi imam tetapi semata-mata karena kelambanan dan kebodohannya. Pendidikannya sempat tertunda karena kewajiban masuk militer yang berlaku di Prancis pada masa itu. Baru pada tahun 1812, ia melanjutkan lagi studinya. Ia mengalami kesulitan besar sepanjang masa studinya di Seminari. Hampir semua mata pelajaran, terutama bahasa Latin, sangat sulit dipahaminya. Namun ia tidak putus asa. Ia rajin berziarah ke Louveser untuk berdoa dengan perantaraan Santo Fransiskus Regis agar bisa terbantu dalam mempelajari semua bidang studi.

Berkat doa-doanya, ia berangsur-angsur mengalami kemajuan hingga menamatkan pendidikan Seminari Menengah Verriores dan masuk Seminari Tinggi. Di jenjang Seminari Tinggi, ia harus berjuang lebih keras lagi agar lolos dari kegagalan. Meskipun begitu ia terus menerus harus mengulangi setiap ujian. Pemimpin seminari sangat meragukan dia, namun mereka pun tidak bisa mengeluarkan dia karena kehidupan rohaninya sangat baik. Ia seorang calon imam yang saleh. Akhirnya Yohanes pun dianggap layak dan ditabhiskan menjadi imam pada tahun 1815.

Setelah menjadi imam, ia belum diperkenankan melayani sakramen pengakuan dosa karena dianggap tidak mampu memberikan bimbingan rohani kepada umat. Kecuali itu, ia dinilai tidak bisa menjadi pastor di paroki-paroki kota. Oleh karena itu ia ditempatkan di paroki Ars. Ars adalah sebuah desa terpencil dan terbelakang di Prancis. Paroki ini dianggap cocok bagi dia karena tingkat pendidikan umatnya tidak seberapa.

Pada 8 Februari 1818, Yohanes mulai menyadari karyanya di Paroki Ars. Di satu pihak ia sungguh menyadari bahwa kemampuannya tidak seberapa bila dibandingkan dengan beratnya tugas mengembalakan umat Allah; tetapi di pihak lain ia pun sadar bahwa dirinya bukanlah pelaku utama karya pengembalaan umat melainkan Allah melalui Roh Kudus-Nya-lah pelaku utama karya besar itu. Kesadaran itu mendorong dia untuk senantiasa mempersembahkan karyanya kepada Tuhan. Tahap demi tahap ia membenahi parokinya dengan coba membangkitkan semangat iman umat. Semangat kerja kerasnya semenjak kecil mendorongnya untuk berkhotbah dan mengajar umat tanpa mengenal lelah.

Yohanes yang dahulu dianggap remeh dan dipandang dengan sebelah mata oleh banyak imam, kini dikagumi dan disanjung. Desa Ars yang dahulu sepi, sekarang menjadi tempat ziarah terkenal bagi umat dari segala penjuru Prancis. Dari mana-mana umat datang ke Ars untuk merayakan Ekaristi dan mendengarkan khotbah pastor desa yang saleh itu. Khotbah-khotbah tajam, keras dan mengena sehingga menggetarkan hati umat terutama para pendosa. Namun di kamar pengakuan, ia ramah dan dengan hati yang ikhlas memberi bimbingan rohani kepada umatnya. Oleh rahmat Allah yang diperkuat dengan keluhuran budi dan kesalehan hidupnya, Yohanes mampu menghantar kembali umat kepada pertobatan dan penghayatan iman yang benar.

Pastor Ars yang saleh ini dikaruniai karisma mengetahui berbagai hal sebelum terjadi. Karisma ini dapat dilihat dalam pengalaman Nyonya Pauze dari St. Etienne. Pauze datang mengaku dosanya di gereja paroki. Pastor yang melayani sudah tua, kurus dan lemah. Dialah Yohanes Vianney. Dalam hatinya ia berpikir: “Tentu ini kesempatan terakhir bagiku untuk menerima berkatnya”. Namun pastor tua itu tiba-tiba berkata: “Bukan begitu anakku! Tiga minggu lagi kita akan bertemu kembali”. Nyonya Pauze terperanjat dan pulang dengan seribu tanda tanya. Ia menceritakan kata-kata pastor itu kepada teman-temannya. Dan persis tiga minggu kemudian, nyonya Pauze meninggal dunia bersamaan dengan pastor tua itu. Mereka bertemu lagi di surga.

Meskipun ia saleh, ia tidak luput dari gangguan setan. Ia sering tidak bisa tidur karena gangguan setan di malam hari. Ia tidak takut karena yakin sesudah kejadian itu selalu akan datang pendosa berat yang mau bertobat. Di samping penyembuhan luka-luka batin umatnya, banyak pula penyembuhan jasmani yang terjadi secara ajaib melalui perantaraannya.

ugas hariannya yang berat itu sangat menguras tenaganya. Beberapa kali ia meninggalkan Ars untuk beristirahat di sebuah biara. Tetapi ia selalu diseret kembali oleh umatnya di dusun Ars. Ini suatu tanda bahwa umat sungguh mencintainya dan tidak rela kalau pastornya meninggalkan mereka. Yohanes Maria Vianney mendampingi umatnya di Ars sampai maut menjemputnya pada tanggal 3 Agustus 1859. Pada tahun 1925, ia dinyatakan sebagai ‘santo’ oleh Paus Pius XI (1922-1939) dan diangkat sebagai pelindung surgawi bagi ‘para pastor paroki’.

Variasi Nama

John Marry Vianney, Jean Baptiste Marie Vianney, Jean Marie Baptiste Vianney, Jean-Baptiste Vianney, John Baptist Vianney, John Vianney

Sumber: Iman Katolik

No Comments

Leave a Comment