Rabu, 09 Agustus 2023 – Hari Biasa Pekan XVIII

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Frans de Sales Palembang – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO MP3:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 106:4

Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan hati-Mu. perhatikanlah aku demi keselamatan karya tangan-Mu.

PENGANTAR:

Setiap orang bertemu dengan kepercayaan lain ataupun agama lain. Hal itu jangan sampai lalu punya anggapan setiap keyakinan itu baik, atau sebaliknya secara fanatik berpegang teguh pada pendirian kita. Di ambang pintu masuk tanah perjanjian, Israel takut menghadapi risiko pilihannya. Sedangkan beberapa murid Yesus secara fanatik berpegang teguh pada pendiriannya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber belas kasih, ampunilah kiranya kami, bila kami sampai menempuh jalan yang sesat dan semoga kami menengadah kepada Dia, yang sabda-Nya menjadi rezeki kehidupan kami, ialah Yesus Putra-Mu terkasih, belas kasih-Mu yang nyata bagi setia orang sepanjang zaman. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Bilangan 13:1-2.25;14:1.26-29.34-35

“Israel mengolah tanah yang diidamkan.”

Ketika bangsa Israel dalam perjalanannya sampai di gurun Paran, bersabdalah Tuhan kepada Musa, “Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel. Dari setiap suku hendaknya kauutus seorang dari antara pemimpin mereka.” Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah para pengintai itu, setelah menjelajahi seluruh negeri itu. Mereka langsung menghadap Musa dan Harun serta segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka melapor kepada keduanya dan kepada segenap umat dan memperlihatkan hasil negeri itu. Mereka berceritera, “Kami sudah masuk ke negeri Kanaan yang harus kami selidiki itu. Memang benar negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya saja bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu serta sangat besar. Juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, sedangkan orang Kanaan diam di sepanjang laut dan sepanjang Sungai Yordan.” Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa. Ia berkata, “Biar! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab pasti kita akan mengalahkannya.” Tetapi para pengintai lainnya membantah, “Tidak! Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat daripada kita.” Mereka juga menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka itu, katanya, “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai itu memakan penduduknya dan semua orang yang kami lihat di sana tinggi perawakannya. Kami lihat juga di sana raksasa-raksasa, orang Enak, keturunan para raksasa, sehingga kami sendiri merasa seperti belalang saja di hadapan mereka, dan mereka pun menganggap kami demikian.” Lalu segenap umat itu berteriak-teriak dan menangis semalam-malaman. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa dan Harun, “Masih berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut terhadap-Ku? Segala gerutu orang Israel telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka, ‘Demi Aku yang hidup’, demikianlah sabda Tuhan, ‘Aku akan memperlakukan kalian sesuai dengan dengan kata-katamu sendiri. Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berserakan, yakni semua orang di antaramu yang sudah terdaftar, semua tanpa kecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kalian telah bersungut-sungut terhadap-Ku. Sungguh, kalian tidak akan masuk ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan akan Kuberikan kepadamu, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun! Kalian telah mengintai negeri itu selama empat puluh hari. Sesuai dengan jumlah itu, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kalian harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kalian tahu bagaimana rasanya, jika Aku berbalik dari padamu. Aku, Tuhan, yang berkata demikian. Sesungguhnya, Aku akan melakukan semuanya itu terhadap segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Daku. Di padang gurun ini mereka akan habis, dan di sinilah mereka akan mati.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 106:6-7a.13-14.21-22.23

Ref. Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umat.

  1. Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, kami telah berbuat fasik. Nenek moyang kami di Mesir tidak memahami perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib.

  2. Tetapi segera mereka melupakan karya-karya-Nya, dan tidak peduli akan nasihat-Nya; Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.

  3. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal besar di tanah Mesir; yang melakukan karya-karya ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

  4. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Luk 7:16b) Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Matius 15:21-28

“Hai ibu, sungguh besar imanmu!”

Pada suatu hari Yesus menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang wanita Kanaan dari daerah itu dan berseru, “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud. Anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab. Lalu para murid Yesus datang dan meminta kepada-Nya, “Suruhlah wanita itu pergi, sebab ia mengikuti kita sambil berteriak-teriak.” Jawab Yesus, “Aku diutus hanya kepada domba-domba umat Israel yang hilang.” Tetapi wanita itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata, “Tuhan, tolonglah aku!” Yesus menjawab, “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata wanita itu lagi, “Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Bersabdalah Yesus kepadanya, “Hai Ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ Dari Komunitas Paroki Santo Fransiskus De Sales Palembang Dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian Edisi Rabu , 9  Agustus 2023. Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan Injil Suci dari Injil Matius. 15:21-28. 

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Kisah dalam bacaan injil hari ini merupakan contoh yang luar biasa tentang iman yang kuat dan ketekunan yang menginspirasi. Wanita Kanaan yang diceritakan dalam perikop ini, dalam beberapa terjemahan disebut sebagai “wanita Kanaan yang beriman” atau “wanita Kanaan yang percaya,” menunjukkan kepada kita bagaimana iman yang tulus dan ketekunan dalam doa dapat membuka pintu untuk berkat Tuhan.

Pertama-tama, marilah kita memahami latar belakang kisah ini. Yesus melakukan perjalanan ke wilayah Tirus dan Sidon, yang merupakan daerah non-Yahudi, atau bukan dari bangsa Israel. Di sana, seorang wanita Kanaan datang kepada-Nya dengan seorang anak yang kerasukan setan. Meskipun bukan dari bangsa Yahudi, dia memiliki keyakinan yang mendalam akan kuasa dan kemurahan Tuhan.

Ketika wanita itu memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan anaknya, Dia pada awalnya tidak memberikan respons yang positif. Namun, wanita itu tidak menyerah, bahkan ketika Yesus menyatakan bahwa Dia hanya diutus kepada umat Israel yang hilang. Dalam menghadapi penolakan tersebut, wanita Kanaan itu tetap bertekad untuk mendapatkan pertolongan Tuhan.

Ketika Yesus memberikan analogi tentang memberikan roti anak-anak kepada anjing, wanita itu tidak terguncang atau marah. Sebaliknya, dia dengan rendah hati dan bijaksana menjawab bahwa anjing-anjing pun mendapatkan remah-remah yang jatuh dari meja tuan mereka. Melalui jawabannya ini, wanita Kanaan menunjukkan pemahaman dan iman yang mendalam akan kekuatan dan kemurahan Tuhan bahkan bagi mereka yang dianggap sebagai orang asing atau tidak berhak menerima berkat-Nya.

Momen itulah yang menyentuh hati Yesus. Dia menyanjung iman wanita itu, “Hai, ibu, imanmu sungguh besar! Jadilah bagimu seperti yang kaukehedaki.” Kata-kata-Nya menegaskan bahwa iman yang tulus dan kerendahan hati wanita Kanaan itu menggerakkan hati-Nya dan membuka jalan bagi berkat-Nya.

Dari kisah ini, kita dapat belajar beberapa pelajaran penting:

Pertama, Ketekunan dalam doa adalah kunci untuk mendapatkan jawaban dari Tuhan.

Kedua, Iman yang tulus meyakini bahwa kasih Tuhan tidak terbatas pada kelompok tertentu, tetapi mencakup semua orang yang datang kepada-Nya dengan iman.

Ketiga, Ketekunan dan kerendahan hati menghasilkan hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan dan membuka pintu bagi berkat-Nya dalam hidup kita.

Maka, saudara-saudariku yang terkasih, Mari kita menjadi manusia yang memiliki iman yang teguh, ketekunan dalam doa, dan rendah hati dalam menghadapi segala situasi dalam hidup. Seperti wanita Kanaan itu, mari kita percaya sepenuhnya bahwa Tuhan mendengar doa kita dan memberikan berkat-Nya kepada kita dengan kemurahan hati-Nya dan dengan rendah hati mengakui, hidup kita tidak mungkin dapat mencapai yang kita harapkan tanpa bantuan dari Tuhan itu sendiri.

Semoga perempuan kanaan yang penuh iman itu menginspirasi kita untuk hidup dalam iman yang lebih dalam dan lebih kokoh di dalam Kristus, serta memberikan teladan dalam ketekunan dan kerendahan hati dalam menghadapi segala ujian dan cobaan dalam hidup kita. Amin

Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin. Tuhan memberkati. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa maharahim, berkenanlah mengampuni kesalahan kami berkat rezeki ini, lambang Yesus Putra-Mu yang telah sudi merasakan menjadi manusia papa dan kini menjadi perantara kami di hadapan-Mu sepanjang masa.

ANTIFON KOMUNI – Matius 15:28

Yesus bersabda, “Sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang Kaukehendaki.”

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan belas kasih-Mu kepada kami dalam diri Yesus Mesias. Semoga sabda-Nya menghilangkan lapar kami akan keadilan dan semoga hidup kami dapat membawa kedamaian. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

  • Herlin Agustus 9, 2023 at 3:34 am

    Amin

    Reply
  • Yoseph Than Agustus 9, 2023 at 9:02 pm

    Tuhan berikan kami iman seperti iman wanita Kanaan itu.Amin.

    Reply

Leave a Comment