Jumat, 01 September 2023 – Hari Biasa Pekan XXI

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas SCJ Seminari St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 97:10.12

Terang terbit bagi orang benar; sukacita bagi orang tulus hati. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar, muliakanlah nama-Nya yang kudus.

PENGANTAR:

‘Tuhan menghendaki kita menguduskan diri,’ kata Paulus. Kita dikehendaki agar hidup sesuai bisikan Roh, yang mendorong kita berbuat baik; agar kita selalu berupaya melakukan yang baik. Maka sekalipun kita lemah, namun kita akan dibantu. Orang yang hanya berusaha menghindari dosa, maka yang dicapainya hanya titik nol. Sikap demikian tidak bijaksana. Sebab dengan demikian kita menghadap Tuhan dengan tangan kosong bila Tuhan datang.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber segala harapan, semoga hati kami selalu terbuka untuk menerima sabda-Mu, yang menjadi cahaya kehidupan kami serta memberi pengharapan kepada siapa saja dalam bahaya maut. Demi Yesus Kristus ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika 4:1-8

“Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus.”

Saudara-saudara, demi Tuhan Yesus kami minta dan menasihati kalian: Kalian telah mendengar dari kami, bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang sudah kalian turuti! Tetapi baiklah kalian melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi. Kalian tahu juga petunjuk-petunjuk mana yang telah kami berikan kepadamu atas nama Tuhan Yesus. Yang dikehendaki Allah adalah supaya kamu semua kudus. Ia menghendaki agar kalian menjauhi percabulan. Hendaknya kamu masing-masing hidup dengan isterinya sendiri, dalam kekudusan dan kehormatan, bukan dalam keinginan hawa nafsu, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah. Dalam hal-hal ini jangan ada orang memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Sebab Tuhan akan membalas semuanya itu, sebagaimana dahulu telah kami katakan dan kami tegaskan kepadamu. Allah memanggil kita bukan untuk melakukan yang cemar, melainkan untuk melakukan apa yang kudus. Karena itu barangsiapa menolak ini, bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan Roh Kudus-Nya juga kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 97:1.2b.5-6.10.11-12

Ref. Bersukacitalah dalam Tuhan, hai orang benar.

atau Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.

  1. Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.

  2. Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.

  3. Hai orang-orang yang mengasihi Tuhan, bencilah kejahatan! Dia memelihara nyawa orang-orang yang dikasihi-Nya, dan akan melepaskan mereka dari tangan orang-orang fasik.

  4. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Luk 21:36) : Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 25:1-13

“Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!”

Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Krustus.

RESI DIBAWAKAN OLEH: Rm. Valentinus Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ, Seminari Menengah St. Paulus – Palembang, – Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Jumat – tanggal satu  –– September tahun dua ribu dua puluh tiga – hari biasa pekan biasa ke dua puluh satu.

Sahabat Resi yang dikasihi Tuhan. Yesus melanjutkan topik kedatangan-Nya yang tak terduga melalui perumpamaan lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh. Marilah kita renungkankan dengan lebih serius prikopa ini. Gadis dalam kisah ini tahu persis apa tugas mereka yang utama. Tugas utama mereka adalah menyambut mempelai pria dengan pelita yang menyala. Dalam hal ini sepuluh gadis itu siap siaga dan sungguh berjaga-jaga. Menghadapi gelapnya malam merekapun semua siap dengan pelita bernyala.

Namun kesiap-siagaan dalam menantikan pengantin mereka berbeda. Agar pelita tetap menyala, hanya lima gadis yang membawa persediaan minyak. Sedangkan kelima gadis lainnya tidak menyiapkan cadangan minyak. Mereka harus menunggu dan menunggu. Mempelai belum juga tiba dan malam semakin larut. Tanpa mereka sadari rasa kantuk mulai menyerang. Saat tengah malam tiba, kesepuluh gadis tersebut terbangun oleh seruan bahwa Si Mempelai sudah tiba. Mereka bangun dan bersiap diri. Hal pertama yang menjadi pusat perhatian mereka adalah pelita. Lima gadis lainnya kehabisan minyak. Mereka miminta tidak diberi, takut persediaan mereka tidak cukup. Mereka dianjurkan mencari minyak dan meninggalkan tugas utamanya.

Sahabat Resi yang dikasihi Tuhan. Ketika mempelai tiba, hanya lima gadis bijaksana yang siap dan diperkenan masuk ke ruang perjamuan. Kelima gadis bodoh yang terlambat menyambut dan masuk keperjamuan. Mereka  ditolak oleh Sang Mempelai.  “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu”. Masuk akal, karena mereka hanya rombongan yg menyambut. Tidak kenal dan bertemu sebelumnya.

Yesus mengakhiri perumpamaan itu dengan peringatan, agar kita berhati-hati dan wawas diri. Dia bersabda: ” Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya”. Itulah hari kedatangan Kerajaan Surga, itulah akhir jaman.

Sahabat Resi yang dikasihi Tuhan. Pertanyaan kecil yang muncul dipikiran kita adalah dimana letak ‘kunci’ gadis itu dikatakan bijaksana dalam menyambut mempelai itu? Dalam ayat itu sangat sederhana dikatakan oleh mereka, ketika gadis bodoh meminta minyak. Gadis-gadis yang bijaksana itu berkata: “Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ.”

Kata itu adalah kata “Tidak!”. Gadis bijaksana mempersiapkan minyak untuk pelita dan dengan tekun dan setia menanti. Mereka bersikap wawas diri. Sikap mereka cermat dalam berpikir. Mereka mempunyai  kemampuan untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan terjadi. Maka mereka waspada dan bejaga-jaga. Tanpa kewaspadaan diri dan berjaga, akan membahayakan diri sendiri. Maka jawaban “tidak” adalah bijak bagi mereka yg bodoh.

Akhirnya kita dapat simpulkan bahwa Yesus menasihati para pengikutnya untuk ’terus berjaga-jaga’ selama masa kehadirannya. Yesus akan datang. Kita harus siap menyambutnya seperti lima gadis yang bijaksana tadi. Semoga Hati Kudus Yesus menjadi sumber inspirasi dan kekuatan kita. Kita tetap bijak dan rendah hati dalam menyambut kedatanganNya sebagai mempelai. Dan kita boleh disatukan dalam perjamuan abadi. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahamulia, semoga kami Kauberkati berkat kedatangan-Mu dalam roti anggur ini. Berilah kami sukacita dan harapan, karena Putra-Mu telah datang sebagai cahaya kehidupan. Dialah …

ANTIFON KOMUNI – Matius 24:42a.44

Berjaga-jaga dan bersiap siagalah sebab kalian tidak tahu kapan Putra Manusia datang.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami mohon berilah kami kebijaksanaan, agar dapat menempuh jalan-Mu; berilah kami kesabaran dalam menantikan kedatangan kerajaan-Mu. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega September 1, 2023 at 9:20 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment