Senin, 04 Maret 2024 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Rm. Aegidius Warsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mazmur 84:3⁣

Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak-sorai bagi Allah yang hidup.⁣⁣

PENGANTAR⁣: 

Sembuhnya Naaman karena mandi di Sungai Yordan mengacu pada pembaptisan yang membawa kehidupan. Yesus mengingatkan peristiwa itu untuk membuka mata hati para pendengar. Yang baru dari pesan-Nya ialah ajakan itu ditujukan kepada semua orang.⁣⁣

DOA PEMBUKA⁣: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣⁣

ATAU⁣: 

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahakudus, dengan sabda pembebasan-Mu sembuhkanlah kiranya kami dari segala kesalahan dan dosa. Perkenankanlah kami memandang Dia yang telah dinanti-nantikan para nabi, yakni Yesus Kristus Putra-Mu, ..⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja 5:1-15a

“Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu.”

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.” Maka jawab raja Aram, “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.” Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, “Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.” Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.” Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, “Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 42:2-3; 43:3-4

Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

  2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

  3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!

  4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Mzm 130:5.7) Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 4:24-30

“Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi.”

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria

Vivat Cor Iesu per Cor Marie, terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria, jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi hari Senin pekan ke tiga masa Pra-Paska, tanggal 4 Maret 2024. Mari kita baca bersama perikopa pada hari ini yang diambil dari Injil Lukas 4:24-30.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, adakah kita mempunyai perasaan iri hati manakala melihat saudara kita atau orang lain sukses dalam kariernya atau melakukan sesuatu yang lebih hebat dari pada diri kita?

Di dalam perikopa Injil yang baru saja kita dengarkan bersama ini, kita mendengar bahwa orang-orang sekampung dengan Yesus menolak dan tidak mengakui-Nya sebagai seorang yang diutus oleh Tuhan dikarenakan adanya kecemburuan atau keiri-hatian di dalam hati mereka. Mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa Yesus, yang orang tuanya mereka kenal sebagai seorang tukang kayu dan dari lapisan masyarakat biasa dan miskin, telah menjelma menjadi seorang yang sangat popular dengan pengajaran, mukjizat, dan perhatiannya terhadap orang yang tersingkirkan dari masyarakat dan yang miskin serta membutuhkan. Kenyataan inilah membuat mereka sukar untuk menerima Yesus sebagai utusan Tuhan.

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, di dalam kenyataan hidup ini: kita tidak bisa mengendalikan nasib orang lain, hanya Tuhan lah yang bisa mengendalikannya. Tuhan dapat menjadikan orang-orang yang kelihatannya biasa-biasa saja untuk menjadikan utusan-Nya dengan memberikan kepada mereka karunia yang dibutuhkan dan menjadi berkat bagi orang banyak. Oleh karena itu kita tidak boleh iri hati atau cemburu kepada orang-orang yang oleh Tuhan dibekali dengan karunia yang berbeda dengan kita, justru sebaliknya kita mestinya bersyukur dan ikut bangga dengan mereka.

Sebagaimana kita ketahui, dari perikopa pada hari ini, Yesus tidak membuat banyak mukjizat di kampung halaman-Nya sendiri, hal ini dikarenakan kedegilan dan keirihatian mereka. Maka pesan yang dapat kita petik dari perikopa pada hari ini adalah agar kita tidak mudah menghakimi dan menjadi iri hati manakala Tuhan memberikan karunia yang berbeda dengan kita. Setiap orang diberi oleh Tuhan dengan karunia dan perutusan yang berbeda. Sehingga yang dibutuhkan dari pihak kita adalah mensyukuri karunia yang kita terima dan ikut bersyukur atas karunia yang Tuhan berikan kepada orang lain. Kalau hal ini terjadi, maka karunia atau berkat yang Tuhan berikan itu akan mendatangkan banyak manfaat serta pertolongan bagi orang lain dan membantu orang banyak untuk menyadari akan kasih, penyertaan, dan kehadiran Tuhan dalam kehidupan ini.

Sebagai penutup renungan kita pada hari ini, baiklah kalau kita bertanya kepada diri sendiri: seberapa jauhkah kita mampu mensyukuri keberhasilan orang lain? Apakah keirihatian atau kecemburuan masih menjadi bagian tersulit untuk kita hilangkan dari kehidupan kita? Apa yang kita butuhkan untuk bisa menerima orang lain apa adanya dan mengapresiasi kelebihan dan keunggulan yang ada dalam diri mereka?

Para pendengar Resi Dehonian yang budiman, semoga bacaan hari ini bisa menjadi salah satu hal yang dapat kita kerjakan dalam masa Pra-Paska khususnya dalam hal mengatasi kecemburuan atau kerihatian yang sering membuat relasi kita dengan Tuhan dan orang lain terganggu. Akhir kata, semoga kasih Tuhan memberkati langkah dan perjuangan hidup kita di sepanjang hari ini, dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣: 

Allah Bapa mahakuasa, semoga persembahan ini menjadi kurban pepulih bagi-Mu dan menyucikan kami dari segala dosa dan kesalahan. Demi Kristus, ….⁣⁣

ATAU: ⁣

Allah Bapa Yang Maharahim, sucikanlah persembahan roti anggur ini sebagai tanda pengampunan-Mu yang agung. Demi Kristus, ….⁣⁣

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 14:1-2⁣

Tuhan, siapakah boleh tinggal di kemah-Mu? Siapakah boleh tinggal di gunung-Mu yang suci? Orang yang sempurna dan jujur.⁣⁣

DOA SESUDAH KOMUNI: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, semoga perayaan suci ini memberi kami kekuatan untuk hidup dan menghapus dosa-dosa kami. Demi Kristus,…⁣

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, bila kami mau saling memaafkan, maka Engkau pun berbelas kasih kepada kami. Kami mohon, agar hati kami selalu terbuka terhadap sesama, agar dapat saling melayani dengan setia dan tulus ikhlas. Demi Kristus, ….⁣

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

3 Comments

  • Herlin Maret 4, 2024 at 5:47 am

    Amin

    Reply
  • Firmus dega Maret 4, 2024 at 9:04 am

    Makasih Romo

    Reply
  • Yufita Barito Maret 4, 2024 at 12:35 pm

    Amin.
    Makasih Romo untuk renungannya..

    Reply

Leave a Comment