Kamis, 02 Mei 2024 – Peringatan Wajib St. Atanasius, Uskup dan Pujangga Gereja

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON KOMUNI – Sir 44:15.14

Kebijaksanaan orang suci diwartakan bangsa-bangsa. Kemuliaannya dikabarkan umat, dan nama mereka hidup terus, dikenangkan turun-temurun.

PENGANTAR: 

Ketika Atanasius menjadi batrik di Alexandria, nampaknya Gereja akan mengalami masa tenang. Penganiayaan berdarah sudah berlalu. Tetapi ternyata di dalam Gereja sendiri muncul pertentangan sengit. Arius seorang imam keuskupannya mengingkari bahwa Yesus adalah Tuhan. Pengikut-pengikutnya mengarahkan sasarannya kepada Atanasius, sebab ia dekat dengan umat, dan tidak menyembunyikan imannya akan keallahan Yesus. Berkali-kali Atanasius tak berkenan di hati Kaisar. Gerak-geriknya dibatasai. Berkat pernyataan imannya yang tegas ia dijuluki ‘Rasul Penjelmaan Tuhan’.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menugasi Santo Atanasius, uskup,Mu, untuk membela keallahan Putera-Mu. Kami mohon semoga kebenaran ini semakin meresap di dalam hati kami, sehingga kami semakin mendalami iman kami dan semakin berkembang dalarn cinta kasih. Demi Yesus Kristus,….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 15:7-21

“Kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah.”

Para Rasul dan penatua-penatua jemaat di Yerusalem bersidang, membicarakan soal sunat. Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung tukar pikiran, berdirilah Petrus dan berkata kepada para rasul serta penatua-penatua, “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa sejak semula Allah telah memilih aku di antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya. Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah menyatakan kehendak-Nya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita. Allah sama sekali tidak mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati mereka oleh iman. Kalau demikian, mengapa kamu mencobai Allah dengan meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk yang tidak dapat dipikul, baik oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? Sebaliknya, kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga.” Maka diamlah seluruh umat itu, lalu mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas menceritakan segala tanda dan mukjizat yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka di tengah-tengah bangsa lain. Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus, “Saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan,bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-banga lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya. Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis: Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh. Reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan, supaya semua orang lain mencari Tuhan, juga segala bangsa yang tidak mengenal Allah yang Kusebut milik-Ku, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya, yang telah diketahui dari sejak semula ini. Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka yang dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah. Sebab sejak zaman dahulu hukum Musa diberitakan di tiap-tiap kota, dan sampai sekarang hukum itu dibacakan tiap-tiap hari Sabat di rumah-rumah ibadat.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 96:1-2a.2b-3

Ref. Kisahkanlah karya-karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, menyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Nyanyikanlah bagi Tuhan, pujilah nama-Nya.

  2. Kabarkanlah dari hari ke hari keselamatan yang datang dari Tuhan. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, kisahkanlah karya-karya-Nya yang ajaib di antara segala suku.

  3. Katakanlah di antara bangsa-bangsa: Tuhan itu raja! Dunia ditegakkan-Nya, tidak akan goyah, Ia akan mengadili bangsa-bangsa dalam kebenaran.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 15:9-11

“Allah telah menetapkan kamu supaya pergi dan menghasilkan buah.”

Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.

Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Kamis 2 Mei 2024. Hari ini Gereja memperingati St Athanasius uskup dan Pujangga Gereja. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Yohanes 15: 9-11. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan. Sebuah cinta yang berkualitas, sebuah cinta yang mendalam tentu diharapkan oleh banyak orang. Dalam permenungan kali ini, Yesus menyatakan bahwa hubungannya dengan Bapa dicirikan oleh kasih. Yesus telah mengasihi para murid-Nya dengan kasih yang sama seperti kasih Bapa kepada-Nya. Yesus mengajak para murid untuk tinggal atau menetap di dalam kasih-Nya, sama seperti Yesus sendiri tinggal di dalam kasih Bapa. Totalitas cinta Tuhan yang diberikan kepada kita anak-anak-Nya dimaksudkan pula untuk diteruskan kepada orang lain. Itulah sebuah perintah baru yang menjadi kerinduan banyak orang. Maka untuk tetap berada dalam kasih-Nya dan merasakan kebahagiaan sejati dalam diri kita, kita harus melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik meskipun orang lain tidak serta-merta membalasnya. Tetaplah bersikap baik, meskipun dunia sedang tidak baik-baik saja.

Selain itu pula saya merenungkan bahwa kata-kata Yesus merupakan undangan yang sangat indah bagi kita untuk tinggal, menetap, dan berdiam di dalam kasih-Nya. Ini bukan sekadar ajakan untuk tahu atau percaya pada kasih Yesus, melainkan untuk benar-benar tinggal dan hidup di dalamnya. Ketika kita merespons undangan ini dan memilih untuk tinggal di dalam kasih Yesus, maka kita akan memperoleh sukacita yang penuh.

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, hidup di dalam kasih Yesus berarti juga mentaati perintah-Nya, sebagaimana Yesus sendiri menaati perintah Bapa-Nya. Ketaatan ini bukanlah sekadar formalitas, melainkan ungkapan dari kerinduan akan persekutuan yang dalam dengan Yesus. Maka ketika kita memilih untuk tinggal di dalam kasih Yesus, sukacita-Nya akan menjadi sukacita kita juga.

Semoga hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa yang mahaagung, pandanglah dengan rela persembahan kami pada peringatan Santo Atanasius ini. Semoga imannya yang murni serta kesaksiannya akan kebenaran, sungguh bermanfaat bagi kaum beriman. Demi Kristus,…..

ANTIFON KOMUNI – 1Kor 1:23-24

Kami memaklumkan Kristus yang tersalib Kristus, kuasa dan kebijaksanaan Allah.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa, bersama Santo Atanasius kami mengimani keallahan Putera-Mu yang tunggal. Kami mohon semoga berkat perayaan ekaristi ini iman kami semakin hidup dan semakin teguh. Demi Kristus,….

DOWNLOAD AUDIO RESI

Santo Atanasius Agung, Uskup dan Pujangga Gereja

Atanasius dilahirkan di Aleksandria kurang lebih pada tahun 297. Pada tahun 318, Atanasius ditabhiskan menjadi diakon, dan ditunjuk sebagai sekretaris Uskup Aleksandria. Dalam kurun waktu singkat setelah tabhisan diakon itu, ia menerbitkan karangannya tentang rahasia Penjelmaan. Sebagai sekretaris Uskup, ia berhubungan erat dengan para rahib padang gurun, seperti St. Antonius Abas, sang pertapa dari Mesir. Athanasius sendiri sangat tertarik sekali dengan kehidupan para rahib itu. Akhirnya dia sendiri pun meneladani cara hidup para pertapa itu dan menjadi seorang pendoa besar.

Atanasius membaktikan seluruh hidupnya untuk membuktikan bahwa Yesus adalah sungguh Allah. Hal ini amat penting, karena dimasa itu ada sekelompok orang yang disebut Arian menyangkalnya. Ajaran itu disebut ajaran Arianisme. Sebelum ia menjadi seorang imam, Atanasius telah banyak membaca buku tentang iman. Oleh sebab itulah dengan mudah ia dapat menunjukkan kelemahan-kelemahan ajaran bidaah Arian.

Menanggapi ajaran sesat Arianisme, Athanasius bersama uskupnya pergi menghadiri Konsili Nicea (sekarang: Iznik, Turki) yang diprakarsai oleh kaisar Konstantianus. Dalam konsili itu, Atanasius terlibat aktif dalam diskusi-diskusi mengenai Ke-Allah-an Yesus Kristus,Pribadi kedua dalam Tritunggal MahaKudus. Sekembali dari konsili itu, peranan Atanasius semakin terasa penting, terutama setelah meninggalnya uskup Aleksandria enam bulan kemudian. Atanasius kemudian ditahbiskan sebagai Uskup Agung Alexandria (Uskup dalam Gereja Timur disebut Patriark) ketika usianya masih belum tiga puluh tahun. Dalam tugasnya sebagai uskup, Atanasius mengunjungi seluruh wilayah keuskupannya, termasuk pertapaan-pertapaan para rahib. Ia mengangkat seorang uskup untuk wilayah Ethiopia. Ia sendiri memimpin keuskupannya selama 45 tahun.

Pada masa kepemimpinannya Arianisme mulai timbul lagi di Mesir. Dengan tegas Athanasius menentang Arianisme itu. Ia banyak menghadapi tantangan. Sebanyak lima kali ia terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri dari kepungan musuhnya. Athanasius dikenal sebagai seorang uskup yang banyak menulis. Dengan tulisan-tulisannya ia berusaha menerapkan dan membela ajaran iman yang benar.

Umat sungguh sangat mengasihi uskup agung mereka yang baik hati itu. Ia seperti seorang bapa bagi mereka. Sementara tahun-tahun berlalu, mereka menghargainya lebih dan lebih lagi, betapa banyak ia telah menderita bagi Yesus dan Gereja. Umatlah yang mengatur serta mengusahakan agar ia dapat hidup dengan tenang. Ia menghabiskan tujuh tahun terakhir hidupnya dengan tenang bersama mereka. Para musuhnya, kaum arian yang didukung oleh kaisar  tetap mengejarnya, namun tak pernah dapat menemukanya.Pada masa itu Gereja sedang berada dalam perpecahan akibat munculnya ajaran bidaah Aranisme yang mengingkari ke-Allahan Kristus. Aranisme bahkan telah merebak sampai kedalam istana kekaisaran Romawi dan beberapa kaisar juga sempat menjadi pengikut Arian. Uskup Athanasius berjuang sekuat tenaga untuk melawan ajaran sesat dari kaum arian ini. Bahkan Kaisar Romawi yang juga pengikut Arian tidak dapat memaksanya berhenti menuliskan penjelasan-penjelasannya yang terang dan jelas mengenai iman kita yang kudus. Para musuhnya menganiayanya dengan berbagai cara. Lima kali ia diusir dari keuskupannya sendiri. Pengasingannya yang pertama berlangsung dua tahun lamanya. Ia dibuang ke kota Trier pada tahun 336.

St. Atanasius adalah pembela terbesar ajaran Gereja Katolik tentang Tritunggal Maha Kudus dan misteri Penjelmaan Sabda menjadi Manusia. St. Atanasius dikenal sebagai ‘Bapak Ortodoksi’ karena perjuangannya yang besar dalam menentang ajaran-ajaran sesat yang berkembang pada masa itu. St.Atanasius wafat dalam damai pada tanggal 2 Mei 373. Ia tetap menjadi salah seorang santo terbesar dan tergagah sepanjang masa dan pembela iman kristiani yang paling gigih yang pernah ada.

Arti Nama

Abadi

Variasi Nama

Atanas, Tase (Bulgarian), Athanasios, Thanasis, Thanos (Greek), Atanas, Atanasij, Tase (Macedonian), Afanasiy, Afanasy (Russian), Atanasije (Serbian), Athanacio (Portugues), Athanacio (Spanish)

2 Comments

  • Herlin Mei 2, 2024 at 5:33 am

    St.Atanasius
    Doakanlah kami

    Reply
  • Yufita Barito Mei 2, 2024 at 8:56 am

    Amin.
    Selamat pagi,
    Terimakasih untuk renungannya Romo 😊

    Reply

Leave a Comment