Kamis, 16 Mei 2024 – Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus hari ke tujuh)

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Dehon House Manila – Philipina

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON KOMUNI  – Ibrani 4:16

Marilah kita menghadap takhta kasih karunia dengan penuh harapan untuk memperoleh rahmat dan mendapat pertolongan pada waktunya. Aleluya.

PENGANTAR:

Dalam kata-kata perpisahan-Nya, Yesus mengharapkan kerukun an dan persatuan di antara umat manusia. Sebagai contoh, digambarkan persatuan antara Dia sendiri dan Bapa-Nya. Apa yang sudah nyata di surga, hendaknya diusahakan di dunia. Santo Paulus meneguhkan meletakkan ikatan yang duniawi dengan yang surgawi: karena harapannya akan kebangkitan orang mati, ia diseret ke pengadilan.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, terimalah roti anggur yang kami hunjukkan atas perintah-Mu. Limpahkanlah rahmat penebusan kepada kami berkat misteri suci yang kami rayakan dalam sembah bakti yang pantas. Demi Kristus, ….

ATAU: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan hidup, semoga dunia Kauciptakan menjadi baru dan umat manusia rukun bersatu padu berkat Roh Kudus, berkat kebaikan dan cinta kasih yang lebih kuat daripada perselisihan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 22:30.23:6-11

“Hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”

Setelah Paulus ditangkap di Kota Yerusalem, kepala pasukan ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Paulus tahu bahwa sebagian dari mereka itu termasuk golongan orang Saduki dan sebagian termasuk golongan orang Farisi. Oleh karena itu ia berseru dalam Mahkamah Agama itu, katanya, “Hai Saudara-saudaraku, aku adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi; aku dihadapkan ke Mahkamah ini, karena aku mengharapkan kebangkitan orang mati.” Ketika Paulus berkata demikian, timbullah perpecahan antara orang-orang Farisi dan orang-orang Saduki, dan terbagi-bagilah orang banyak itu. Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan, dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Maka terjadilah keributan besar. Beberapa ahli Taurat dari golongan Farisi tampil ke depan dan membantah dengan keras, katanya, “Kami sama sekali tidak menemukan sesuatu yang salah pada orang ini! Barangkali ada roh atau malaikat yang telah berbicara kepadanya.” Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan supaya turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka lalu membawanya ke markas. Pada malam berikutnya Tuhan datang berdiri di sisi Paulus dan berkata kepadanya, “Kuatkanlah hatimu, sebab sebagaimana engkau dengan berani telah bersaksi tentang Aku di Yerusalem, demikian jugalah hendaknya engkau pergi bersaksi di Roma.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 16:1-2.5.7-8.9-10.11

Ref. Jagalah aku, ya Tuhan, sebab pada-Mu aku berlindung.
atau Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.

  1. Jagalah aku ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada Tuhan, “Engkaulah Tuhanku, Engkau bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.”

  2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku, pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

  3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai, dan tubuhku akan diam dengan tentram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.

  4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Allah, jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 17:23) Semoga mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:20-26

“Supaya mereka sempurna menjadi satu.”

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae! Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria!

Beberapa waktu yang lalu sempat viral kisah seorang pemuda di Tiongkok yang bunuh diri di sungai Yang Tse. Sebabnya adalah sang kekasih berpaling kepada orang lain. Setelah sekian tahun dia berjuang mati-matian mencari uang demi sang kekasih, bahkan mewujudkan impian kekasihnya untuk memiliki sebuah toko bunga, cintanya kandas karena sang kekasih pada saat yang bersamaan berpaling kepada orang lain. Karena itulah dia mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai.

Bisa jadi banyak orang yang kemudian menyimpulkan lebih baik tidak mencintai karena akibatnya akan seperti itu. Bisa jadi juga ada orang yang takut untuk memiliki hubungan kasih dengan orang lain karena takut akan kecewa, dikhianati, atau ditinggalkan. Dan pada kenyataannya memang ada banyak orang yang justru menderita setelah hidup bersama dengan orang yang dulunya dicintainya.

Tetapi kesimpulan seperti itu bukanlah bagi kita, orang-orang Kristiani yang sudah terlebih dahulu dikasihi Tuhan Yesus di salib. Cinta itu sungguh menghidupkan, bukan mematikan. Cinta itu memelihara bukan merusak, cinta itu memberi harapan bukan memupuskan masa depan. St. Yohanes dalam suratnya dengan tegas mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Maka kasih itu sungguh menghidupkan. Yang mematikan adalah cinta yang beralih kepada obsesi.

P Dehon, bapa pendiri SCJ merenungkan bahwa dosa terbesar kita adalah penolakan akan cinta Kristus. Penolakan itu mengakibatkan kita tidak mampu mencintai sesama dengan cinta yang Kristus berikan kepada kita. Dia memberikan kasih-Nya hingga pada tetes darah terakhir di kayu salib.

Karena kasih, Yesus hari ini dalan Injil membawa para murid-Nya dan kita semua dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya. Doa-Nya adalah supaya kita menjadi satu dengan Bapa, karena itulah kerinduan terbesar dari setiap manusia. Tetapi karena manusia menolak cinta Kristus, maka perlu perjuangan yang tiada henti untuk kembali bersatu dengan Bapa.

Pesan sederhana bagi kita sekalian adalah mari kita saling mendoakan supaya diantara kita juga saling bersatu. Seperti Yesus mendoakan para murid-Nya, kita diingatkan untuk saling mendoakan: suami mendoakan istri dan anak-anak (mungkin jarang terjadi), istri mendoakan suami dan anak-anak (ini yang sepertinya lebih sering terjadi), anak-anak mendoakan orang tua dan kakak adik; guru mendoakan para murid, para murid mendoakan para guru; romo paroki mendoakan warga parokinya, umat paroki mendoakan romonya; dan berbagai bentuk lainnya.

Membawa orang lain dalam doa berarti kita menempatkan mereka dalam hati. Menempatkan mereka dalam hati berarti membawa mereka semakin dekat dengan Tuhan yang bertahta dalam hati setiap manusia. Mendekap mereka dalam hati berarti membawa mereka pada rengkuhan satu hati. Dan semoga Hati Kudus Tuhan Yesus senantiasa meraja dalam hati kita.

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa mahakudus, kuduskanlah roti anggur ini. Semoga yang akan kami terima sebagai anugerah-Mu menjadikan diri kami persembahan abadi bagi-Mu. Demi Kristus, ….

ATAU: 

Allah Bapa Yang Maha Esa, semoga kami rukun bersatu padu berkat santapan yang sama, dan berilah kami piala yang mendatangkan sukacita bagi kami berkat kasih setia-Mu kepada manusia. Demi Kristus, …..

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 16:7

Tuhan bersabda, “Sungguh benar sabda-Ku ini: Berguna bagimu bahwa Aku pergi. Kalau tidak, Penolong takkan datang kepadamu.” Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber pembaruan hidup, kami telah merayakan ibadat ini. Semoga sabda-Mu menyemangati kami, dan kurnia perjamuan-Mu membarui hidup kami, agar kami layak menerima kurnia Roh Kudus, Demi Kristus, …..

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih dan penyayang, bila kami saling menaruh cinta kasih, maka Engkau tak jauh dari kami. Maka, semoga Kauhangatkan yang dingin dan Kaurukunkan yang berselisih di dunia ini. Demi Kristus,…

DOWNLOAD AUDIO RESI

1 Comment

Leave a Comment