Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 5:8
Berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu sujud menyembah dengan takut akan Dikau.
PENGANTAR:
Kelaliman, penindasan, ketidakadilan menyebabkan para nabi berseru bahwa wewenang Allah diperkosa. Demi Allah mereka menggugat keadaan itu. Dalam kesulitan, para murid mohon bantuan Yesus. Dan atas nama Bapa-Nya ia bangun menyelamatkan mereka.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, berkenanlah mengungkapkan misteri apa yang Kaukehendaki dari kami. Semoga sabda Yesus saksi-Mu mengarahkan hidup kami di jalan yang lurus. Sebab Dialah Putra-Mu Tuhan dan pengantara kami, yang ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Amos 3:1-8; 4:11-12
Hai orang Israel, dengarkanlah sabda Tuhan tentang dirimu ini, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun ke luar dari tanah Mesir. Beginilah sabda-Nya, “Hanya kalian yang Kupilih dari segala kaum di muka bumi. Sebab itu Aku akan menghukum kalian karena kesalahanmu. Berjalankah dua orang bersama-sama jika mereka belum berjanji? Mengaumkah seekor singa di hutan apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat di sana? Membingkaskah perangkap, jika tidak ada yang ditangkap? Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan bukan Tuhan yang melakukannya. Sungguh, Tuhan Allah tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan Allah telah bersabda, siapakah yang tidak bernubuat? Aku telah menjungkirbalikkan kota-kotamu seperti Allah menjungkirbalikkan Sodom dan Gomora, sehingga kalian menjadi seperti puntung yang ditarik dari kebakaran. Namun kalian tidak berbalik kepada-Ku. Sebab itu demikianlah akan Kulakukan kepadamu, hai Israel. Oleh karena Aku akan melakukan yang demikian kepadamu, maka bersiap-siaplah untuk bertemu dengan Allah, hai Israel.” Demikianlah sabda Tuhan. U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 5:5-6.7.8
Ref. Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu.
Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya S : Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:23-27
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?” Demikianlah Injil Tuhan. U Terpujilah Kristus.
RESI DEHONIAN DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Renungan Singkat Dehonian edisi Selasa 2 Juli 2024. Kali ini bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengar dan merenungkan sabda Tuhan dari Injil Matius 8: 23-27. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus, amin.
Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan, merenungkan peristiwa Yesus dan para Murid dalam situasi diterpa gelombang saya teringat waktu bertugas di paroki Kokonao Timika. Beberapa kali saat mengalami perjalanan melalui laut dengat perahu kecil yang diterpa gelombang dan juga angin. Dalam hati saya pernah mencoba berdoa dan mengatakan seperti Yesus tenanglah. Tapi anginnya tidak tenang-tenang, malah kalau kelihatan gulungan ombak setinggi 3-4 meter mendekati perahu, rasanya sangat deg-degan. Dalam hati yang tadinya berkata angin tenanglah, berganti “ini nanti akan masih hidup atau tidak”. Lalu saya berpikir mengapa doa saya tidak manjur atau mengapa Tuhan tidak menolong meredakan gelombang, pada hal perjalanan saya ini untuk pelayanan. Ternyata sesudah berlabuh dengan selamat dan sampai pada tujuan, akhirnya saya bisa dalam hati tertawa penuh kebanggaan betapa serunya perjalanan yang saya lewati. Ternyata pengalaman melewati gelombang menjadi terasa menyenangkan terkadang ketika sudah lewat. Ada rasa syukur besar, bahwa Tuhan tetap menyertai perjalanan saya.
Merenungkan pengalaman para murid bersama Yesus yang kita dengarkan tadi, tentu secara manusiawi wajar bila para murid merasa ketakutan. Saya teringat akan pepatah Jawa yang berbunyi “Gusti ora sare” Tuhan tidak tidur. Tuhan mengerti segala lika-liku perjalanan hidup setiap orang. Tentu juga Tuhan tidak ingin UmatNya menderita atau celaka.
Saudara-saudari yang disakihi oleh Tuhan, melalui kisah ini, kita dapat merenungkan tentang kekuasaan Tuhan Yesus atas a lam semesta. Kita juga dapat belajar tentang pentingnya percaya dan bertahan dalam iman pada saat-saat sulit, seperti yang dilakukan oleh murid-murid. Mereka menjadi tahu bahwa mereka dapat mengandalkan Yesus dalam setiap situasi, karena Dia memiliki kendali penuh atas kehidupan.
Semoga kita tidak pernah merasa takut dalam menghadapi badai kehidupan, semoga kita selalu percaya bahwa Tuhan senantiasa bersama kita dan kekuasaannya untuk melindungi dan menyelamatkan kita sungguh lebih besar dari ketakutan dan segala tantangan hidup. Bersama Yesus badai pasti berlalu. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahakuasa dan kekal, semoga kami Kau selamatkan berkat anugerah Putra-Mu. Semoga lambang-lambang sengsara dan wafat-Nya menghidupi kami semua. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Matius 8:27
Para murid membangunkan Yesus dan berkata, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus bangun dan berkata, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya?”
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa sumber iman kepercayaan, kami bersyukur karena telah menerima pewarta janji-Mu, yang melepaskan kami dari ancaman maut serta menghias kami dengan cahaya dan pengharapan, yaitu Yesus Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami.
Amin
Makasih Romo
Turut berduka cita smg Rm Krist SCJ damai di rmh bapa di surga