Jumat, 19 Juli 2024 – Hari Biasa Pekan XV

Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ dari Komunitas SCJ Asrama Leo Dehon Metro Lampung – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – 115:17-18

Aku mempersembahkan kurban syukur kepadaMu sambil menyerukan nama Tuhan.

PENGANTAR: 

Bukan persembahan, melainkan belas kasih yang dikehendaki Yesus. Selalu hidup dari kebaikan manusia, mengharapkan dan memberikan yang baik kepadanya. Bukan kematian, tetapi kehidupan yang dikehendaki Tuhan, juga bagi mereka yang menyesal dan bertobat dari dosa-dosanya.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maharahim, kami mohon kebebasan para putera-puteriMu.Semoga RohMu berkenan menjiwai hati kami, agar kamimampu menyerupai Yesus, yang menjadi jalan dan kebenaran kami. Sebab dialah…

BACAAN PERTAMA: Yesaya 38:1-6.21-22; 7-8

“Aku telah mendengar doamu dan melihat air matamu.”

Pada waktu itu Hizkia , raja Yehuda, jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah Nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: “Beginilah sabda Tuhan, “Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada Tuhan. Ia berkata, “Ya Tuhan, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di hadapan-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. Maka bersabdalah Tuhan kepada Yesaya, “Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia, ‘Beginilah sabda Tuhan, Allah Daud, leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sungguh, Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi, dan Aku akan melepaskan dikau dan kota ini dari tangan raja Asyur dan Aku akan melindungi kota ini.” Kemudian berkatalah Yesaya, “Hendaknya diambil sebuah kue dari buah ara dan ditaruh di atas barah itu, maka raja akan sembuh.” Sebelum itu Hizkia telah berkata, “Apakah yang akan menjadi tanda, bahwa aku akan pergi ke rumah Tuhan?” Jawab Yesaya, “Inilah yang akan menjadi tanda bagimu dari Tuhan, bahwa Tuhan akan melakukan apa yang telah dijanjikan-Nya, ‘Sungguh, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur ke belakang sepuluh tapak dari yang telah dijalaninya’.” Maka pada penunjuk matahari itu mundurlah matahari sepuluh tapak ke belakang dari jarak yang telah dijalaninya.

KIDUNG TANGGAPAN: Yesaya 38:10.11.12abcd.16

Ref. Tuhan, Engkau telah menyelamatkan hidupku.

  1. Aku berkata: Dalam pertengahan umurku aku harus pergi, ke pintu gerbang dunia orang mati aku dipanggil untuk selebihnya dari hidupku.

  2. Aku berkata: Aku tidak akan melihat Tuhan lagi di negeri orang-orang yang hidup; aku tidak lagi akan melihat seorang pun di antara penduduk dunia.

  3. Pondok kediamanku dibongkar dan dibuka seperti kemah gembala; seperti tukang tenun menggulung tenunannya aku mengakhiri hidupku; Tuhan memutus nyawaku dari benang hidup.

  4. Ya Tuhan, karena inilah hatiku mengharapkan Dikau: Tenangkanlah batinku, buatlah aku sehat, buatlah aku sembuh.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya

S: (Yoh 10:27) Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan; Aku mengenal mereka dan mereka mengenal aku.

BACAAN INJIL: Pembacaan dari Injil Matius 12:1-8

Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

Pada suatu hari Sabat, Yesus dan murid-murid-Nya berjalan di lading gandum. Karena lapar murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada Yesus, “Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.” Tetapi Yesus menjawab, “Tidakkah kalian baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan para pengikutnya lapar? Ia masuk ke dalam bait Allah, dan mereka semua makan roti sajian yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam. Atau tidakkah kalian baca dalam Kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam bait Allah, namun tidak bersalah? Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi bait Allah. Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan’, tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”

RESI DIBAWAKAN OLEH: Rm. Stefanus Sigit Pranoto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus, melalui Hati Maria.

Peraturan dibuat untuk kepentingan dan kebahagiaan manusia. Namun apa yang kita baru saja dengarkan dari Injil hari ini, tentang orang-orang Farisi yang mempersalahkan para murid Yesus, memperlihatkan yang sebaliknya, bagaimana mereka menghayati dan melaksanakan hukum Taurat.

Orang Farisi dalam Injil tadi menyalahkan para murid Yesus yang memetik dan memakan bulir gandum, padahal itu adalah hari sabat, hari yang sangat penting bagi mereka, di mana setiap orang tidak boleh melakukan apapun, tidak boleh bekerja dan berbagai aktivitas. Maka kita bisa melihat bagaimana orang-orang Farisi ini menjalankan aturan dan hukum dengan kaku dan keras. Mereka tidak mau tau dan tidak mau memikirkan dan membedakan mana yang semestinya lebih utama.

Maka Yesus mengingatkan bahwa melakukan belaskasih itu jauh lebih utama dibandingkan dengan hanya sekedar melaksanakan peraturan secara kaku dan buta, namun mengabaikan kemanusiaan.

Kalau Yesus mengatakan bahwa “Yang Kukehendaki ialah belaskasihan dan bukan persembahan”, mari kita juga menjadi pelaku-pelaku belaskasih kepada sesama kita. Jauhkan diri kita dari kecenderungan melaksanakan aturan atau hukum secara kaku, ketat dan buta, tetapi penuh keterbukaan akan belaskasih dari Allah sendiri.

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa kami yang mahakudus, berkenanlah menguduskan persembahan ini menjadi lambang cinta kasihMu kepada manusia, menjadi lambang PuteraMu, Adam yang baru, yang telah membangkitkan harapan akan kedamaian. Sebab Doalah….

ANTIFON KOMUNI – Mzm 115:12-13

Bagaimana akan kunalas segala kebaikan Tuhan terhadapku? Aku mengangkat piala untuk merayakan keselamatan sambil menyerukan nama Tuhan.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maharahim, Engkau lebih menyukai belas kasih dari pada kurban dan persembahan.Ajarilah kami menjauhkan kepentingan diri serta penuh belas kasih sebagaimana PuteraMu.Ajarilah kami menaruh cinta kasih. Demi Kristus…

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega Juli 19, 2024 at 7:45 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment