Jumat, 09 Agustus 2024 – Hari Biasa Pekan XVIII

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang Cempedak Jakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Ul. 32:39

Lihatlah, Akulah Tuhan. Tiada Allah lain kecuali Aku. Aku yang menyelamatkan, Aku pulahlah yang menghidupkan.

PENGANTAR:

Membangun kerajaan yang megah dan menguasai dunia bagi Tuhan bukanlah kepastian kebahagiaan dan kesejahteraan. Hal itu berlaku bagi kerajaan-kerajaan seperti Niniwe pada masa lampau, dan ter nyata berlaku pula bagi setiap pengikut Kristus. Jalan salib dan peng ingkaran diri merupakan satu-satunya jalan menuju hidup sejati.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahakuasa dan Kekal, semoga kami mengenal jalan yang harus kamu lalui, agar dapat bertemu dengan Dikau. Berkenanlah bersabda melalui Dia, yang menunjukkan kerajaan-Mu di tengah-tengah kami, ialah Yesus Mesias, Tuhan dan pengantara kami, yang….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Nahum 1:15; 2:2; 3:1-3, 6-7

“Celakalah kota penumpah darah.”

Lihatlah! Di atas gunung berjalan orang yang membawa berita, yang mengabarkan berita damai sejahtera. Rayakanlah pesta-pestamu, hai Yehuda, bayarlah nazarmu! Sebab orang dursila takkan datang lagi menyerang engkau; ia telah dilenyapkan sama sekali! Sungguh, Tuhan memulihkan kebanggaan Yakub, seperti kebanggaan Israel; sebab perusak telah merusakkannya dan telah membinasakan carang-carangnya. Celakalah kota penumpah darah itu! Kota itu seluruhnya dusta belaka penuh dengan barang rampasan, tak henti-hentinya menerkam! Dengar, lecut cambuk dan derak-derik roda! Dengar, kuda lari berderap, dan kereta meloncat-loncat! Pasukan berkuda menyerang, pedang bernyala-nyala dan tombak berkilat-kilat! Banyak yang mati terbunuh dan bangkai bertimbun-timbun! Mayat tidak habis-habisnya, orang-orang jatuh tersandung pada mayat. Aku telah melemparkan aib ke atasmu, akan menghina engkau dan akan membuat engkau menjadi tontonan. Maka semua orang yang melihat engkau akan lari meninggalkan dikau, serta berkata, “Niniwe sudah hancur! Siapakah yang meratapi dia? Dari manakah aku akan mencari pelipur lara untuk dia?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Kidung Ul 32:35cd-36ab.39abcd.41

Ref. Tuhanlah yang mematikan, Tuhan pulalah yang menghidupkan.

  1. Dekatlah sudah hari bencana bagi orang-orang jahat, dan segera datanglah apa yang telah disediakan bagi mereka. Sebab Tuhan akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang akan hamba-hamba-Nya.

  2. Lihatlah sekarang bahwa Akulah Tuhan. Tiada allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan, Aku pulalah yang menghidupkan. Aku telah meremukkan, tetapi Aku pulalah yang menyembuhkan.

  3. Apabila Aku mengasah pedang-Ku yang berkilat-kilat, apabila tangan-Ku menjalankan penghukuman, maka Aku membalas dendam kepada lawan-Ku, dan mengadakan pembalasan kepada yang membenci Aku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mat 5:10)  Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Allah. Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 16:24-28

“Setiap orang akan dibalas setimpal dengan perbuatannya.” 

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, harus menyangkal diri, memikul salibnya, dan mengikuti Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya bagi seseorang jika ia memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat-Nya. Pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang setimpal dengan perbuatannya. Aku berkata kepadamu: Sungguh, di antara orang-orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja dalam Kerajaan-Nya.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Biara SCJ Gudang Peluru Jakarta Selatan dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian Edisi Kamis,  9 Agustus 2024. Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan Injil Suci Menurut Matius.

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Saya dulu punya kenalan beberapa anak muda yang sedang berkuliah di jogja, yang memutuskan untuk menjadi katolik. Saya diminta untuk mendampingi mereka selama menjalani tahap-tahap katekumenat hingga baptis. Saya mendengarkan kesaksian dan pergumulan mereka bagaimana tidak mudah untuk menjadi katolik. Ada yang ketahuan keluarganya dan diusir, ada yang dihentikan biaya hidup dan kuliah di Jogja, ada yang dijemput pulang Kembali ke rumah orang tua, karena ketahuan pindah agama. Tetapi sebagian besar dari mereka bertahan sampai sekarang. Saya kagum dengan kesetiaan iman mereka yang luar biasa.

Saudara-saudari terkasih, itulah resiko dan konsekuensi kemuridan sesungguhnya. Situasi semacam ini pun sudah diingatkan yesus berabad-abad yang lalu dan terbukti masih relevan hingga saat ini. “Barangsiapa mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.”

Menyangkal Diri: artinya mengikuti Yesus harus berani melepaskan diri dari egosentrisme dan keinginan pribadi. Ini bukan berarti menyiksa diri, melainkan mengutamakan kehendak Allah di atas segala-galanya termasuk kehendak pribadi. Memikul Salib. Salib adalah simbol penderitaan dan kematian. Artinya, Yesus mengajak para pengikut-Nya untuk siap menanggung segala kesulitan, kepahitan dan penderitaan yang mungkin mereka alami karena iman mereka.

Yesus  berbicara pula tentang makna Kehilangan dan Memperoleh Nyawa: tentu saja Ini adalah paradoks yang mendalam. Yesus mengajarkan bahwa dengan menyerahkan hidup untuk-Nya, kita justru akan memperoleh hidup yang sejati dan kekal. Kehidupan duniawi adalah fana sementara, sedangkan kehidupan kekal bersama Kristus adalah abadi.

Saudara-saudariku terkasih, panggilan kemuridan adalah panggilan bagi setiap orang percaya untuk mengikuti Kristus dengan sepenuh hati dan siap untuk berkorban, menderita, dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada-Nya. Kita pun harus memprioritaskan hubungan kita dengan Kristus di atas segala hal lainnya. Harta benda, status sosial, dan kesenangan duniawi adalah sementara. Meskipun kita akan mengalami resiko penderitaan dan kesulitan di dunia ini, kita memiliki harapan akan kehidupan kekal bersama Kristus. Maka yang menjadi refleksi kita bersama adalah: Seberapa siapkah kita untuk menyangkal diri dan mengikuti Kristus?

Semoga kita senantiasa diberi kemampuan dan anugerah untuk menyangkal diri dan memanggul salib kita masing-masing. Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin.

Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin . Tuhan memberkati. Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Mahakudus, semoga kami selalu siap siaga mengikuti Putera-Mu terkasih, setiap kali mengikuti jamuan kurban atas nama-Nya, setiap kali memuji syukur mengenangkan hidup, wafat, dan kebangkitan-Nya. Sebab Dialah….

ANTIFON KOMUNI – Mat. 16:26

Apa gunanya bagi seseorang, jika ia memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?

DOA SESUDAH KOMUNI:

Allah Bapa, sumber kebahagiaan, kami bersyukur atas sabda dan salib yang Kaugunakan untuk menunjukkan jalan kedamaian, untuk memberikan semangat dan keteguhan hati mau mengusahakan kedamaian dan keadilan bagi orang. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

  • Firmus dega Agustus 9, 2024 at 8:49 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment