ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 144:1
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajak tanganku bertempur, la melatih jari-jariku berperang!
PENGANTAR:
Tidak ada yang lebih sulit daripada menjawab penentang-penentang tanpa nama. Mereka menggerogoti sendi-sendi moral kita. Mereka menaburkan kecurigaan-kecurigaan dan tuduhan-tuduhan jahat. Hanya orang-orang kuat yang tidak terpengaruh. “Hanya perisai iman yang mampu melindungi dengan aman,” kata Paulus. Mereka memberi banyak kesempatan untuk menghayati Injil yang benar, asal kita bertahan.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, sudilah datang menyampaikan sabda dan memberi kami kekuatan. Semoga Roh-Mu mengajar kami tentang kebenaran dan keadilan-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus 6:10-20
“Kenakanlah perlengkapan senjata Allah agar kalian dapat bertahan.”
Saudara-saudara, hendaklah kalian kuat dalam Tuhan, dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis. Sebab perjuangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan melawan pemerintah dan penguasa, melawan para penghulu dunia gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, agar kalian dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri sesudah menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap berikatpinggangkan kebenaran, berbajuzirahkan keadilan dan kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera. Dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kalian akan dapat memadamkan semua panah api si jahat. Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu sabda Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu dalam Roh dan berjaga-jagalah dalam doamu itu dengan permohonan terus-menerus untuk segala orang kudus. Berdoalah juga untuk aku, supaya tiap kali membuka mulutku, aku dikaruniai perkataan yang tepat. Berdoalah, agar aku dengan berani mewartakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya aku menyatakannya dengan berani, sebagaimana seharusnya aku berbicara.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 144:1.2.9-10
Ref. Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku!
-
Terpujilah Tuhan, Gunung Batuku! Ia mengajar tanganku bertempur, Ia melatih jari-jariku berperang!
-
Ia menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahananku, kota bentengku dan penyelamatku; Ia menjadi perisai, tempat aku berlindung; Dialah yang menundukkan bangsa-bangsa ke bawah kuasaku!
-
Ya Allah, aku hendak menyanyikan lagu baru bagi-Mu, dengan gambus sepuluh tali aku hendak bermazmur. Sebab Engkaulah yang memberikan kemenangan kepada raja-raja, dan yang membebaskan Daud, hamba-Mu!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Luk 13:35, Mrk 11:10) Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Terpujilah Engkau di surga.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 13:31-35
“Tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.”
Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus, “Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada si serigala itu, ‘Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang pada hari ini dan esok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Tetapi hari ini dan esok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya sorang nabi dibunuh di luar Yerusalem’. Yerusalem, Yerusalem, engkau membunuh nabi-nabi dan merajam orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayap, tetapi kalian tidak mau. Sungguh, rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi! Tetapi Aku berkata kepadamu: Kalian tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kalian berkata, ‘Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan’.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Kamis, 31 Oktober 2024.
Sahabat Resi, dalam hidup kita, sering kali kita dihadapkan pada pilihan untuk bertahan atau mundur saat menghadapi tantangan. Yesus menunjukkan kepada kita keberanian dan keteguhan dalam menjalankan misi hidup-Nya, meskipun ancaman dan bahaya menghampiri. Hal ini mengingatkan kita bahwa setiap panggilan dan tugas yang kita terima dari Tuhan mungkin tidak selalu mudah, tetapi kita dipanggil untuk tetap teguh. Keberanian dalam menghadapi kesulitan menjadi bukti iman yang sejati. Mari kita meneladani sikap ini dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dengan percaya bahwa Tuhan selalu mendampingi kita.
Sikap Yesus yang tetap maju menghadapi rencana keselamatan menunjukkan bahwa rencana Tuhan selalu lebih besar dari rasa takut kita. Dalam hidup, kita sering kali takut akan kegagalan, penolakan, atau penderitaan. Namun, iman mengajarkan kita untuk tidak mundur, tetapi melangkah dengan keyakinan bahwa Tuhan memegang kendali. Saat kita menghadapi tantangan, ingatlah bahwa setiap langkah yang kita ambil dalam iman adalah bagian dari rencana keselamatan-Nya. Dengan keyakinan ini, kita dipanggil untuk terus maju dan berani menghadapi apa pun yang datang.
Kasih Tuhan yang digambarkan seperti induk ayam yang ingin melindungi anak-anak-Nya, mengajarkan kita tentang keinginan Tuhan untuk melindungi dan merangkul kita. Namun, sering kali kita yang menolak atau menjauh dari kasih-Nya karena terlalu sibuk dengan urusan duniawi atau ketakutan kita sendiri. Tuhan selalu setia menunggu kita kembali kepada-Nya, menawarkan perlindungan dan cinta tanpa syarat. Kita perlu menyadari betapa besar kasih Tuhan dan membuka hati untuk menerima bimbingan-Nya. Jangan biarkan kesempatan untuk dekat dengan Tuhan terlewatkan begitu saja.
Penolakan terhadap kasih Tuhan membawa konsekuensi yang serius dalam hidup kita. Bukan Tuhan yang menjauh, tetapi kita yang sering kali menutup diri dari rahmat-Nya. Ketika kita menolak kasih-Nya, kita kehilangan damai dan kebahagiaan yang sejati. Sebaliknya, saat kita menerima kasih-Nya, hidup kita akan dipenuhi dengan berkat dan perlindungan. Mari kita refleksikan, apakah kita sudah membuka diri sepenuhnya untuk kasih Tuhan, atau justru kita masih menolaknya karena kesibukan dan kekhawatiran dunia?
Namun, Tuhan selalu memberikan kita harapan dan kesempatan untuk kembali. Janji Yesus bahwa akan datang saat di mana semua akan berkata, “Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,” adalah pengingat bahwa rahmat-Nya tak pernah habis. Sekalipun kita pernah menjauh, pintu pertobatan dan pengampunan selalu terbuka lebar. Kita diajak untuk memperbaiki relasi kita dengan Tuhan dan menyambut-Nya dalam hidup dengan sukacita. Marilah kita selalu merespons panggilan kasih-Nya dengan hati yang terbuka, siap untuk mengikuti-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Tuhan memberkati. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami di surga, sumber iman kepercayaan, kami mohon perkuatlah kiranya kami berkat roti anggur, berkat daya kekuatan Yesus Putra-Mu, dan ajarilah kami mengimani Dia. Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 144:1
Terpujilah Tuhan, pelindungku, yang mengajar tanganku bertempur dan lenganku berperang
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, semoga kami dapat bertobat dan semoga Kausingkirkan dari kami segala kekuasaan jahat. Semoga Putra-Mu berkenan menganugerahkan kesehatan dan tebusan. Sebab Dialah ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo