AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Gal 6:14
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
KATA PENGANTAR:
Melaksanakan pembaharuan betapapun mendesaknya, memerlukan banyak kesabaran,toleransi dan keberanian.Yohanes dari Salib, seorang Karmelit, melihat bahwa ordonya mulai menyimpang dari garis dasarnya. Karena mau menyelamatkan, ia segera bertindak. Tetapi orang salah faham dan ia ditangkap. Di dalam kesunyian selnya ia menulis pandangan rohaninya. Bagi orang-orang kontemplatif tulisan-tulisannnya menjadi pedoman di jalan yang jauh dan sukar menuju kesempurnaan. Ia disebut sebagai ‘Guru Mistik’
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamulia, Santo Yohanes, imam-Mu, telah mengingkari diri dan amat mencintai salib Kristus. Semoga kami mengikuti teladannya, agar Kau perkenankan memandang kemuliaan-Mu yang kekal. Demi Kristus…
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh 48:1-4.9-11
“Elia akan datang lagi.”
Dahulu kala tampillah Nabi Elia bagaikan api. Perkataannya membakar laksana obor. Dialah yang mendatangkan kelaparan atas orang Israel, dan karena geramnya, jumlah mereka dijadikannya sedikit. Atas firman Tuhan langit dikunci olehnya dan api diturunkannya sampai tiga kali. Betapa mulialah engkau, hai Elia, dengan segala mukjizatmu! Siapa dapat memegahkan diri sama dengan dikau? Dalam olak angin berapi engkau diangkat, dalam kereta dengan kuda berapi. Engkau tercantum dalam ancaman-ancaman tentang masa depan untuk meredakan kemurkaan sebelum meletus, untuk mengembalikan hati bapa kepada anaknya serta memulihkan segala suku Yakub. Berbahagialah orang yang telah melihat engkau, dan yang meninggal dalam kasih.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 80:2ac.3b.15-16.18-19
Ref. Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
-
Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
-
Ya Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu!
-
Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Lukas 3:4.6) Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 17:10-13
“Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia.”
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya turun dari gunung, para murid bertanya kepada-Nya, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dan memulihkan segala sesuatu. Dan Aku berkata kepadamu, Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian pula Anak Manusia akan menderita oleh mereka.” Pada waktu itu mengertilah murid-murid Yesus bahwa Ia berbicara tentang Yohanes Pembaptis.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Hary Suhut Tambunan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudari yang terkasih, kembali kita berjumpa dalam Resi Dehonian edisi 14 Desember 2024. Bersama saya Fr. Hary Suhut Tambunan, SCJ dari Komunitas VVP Yogyakarta. Kita akan merenungkan Sabda Tuhan dalam Injil Matius 17:10-13. Marilah kita siapkan hati untuk mendengarkan Sabda Tuhan. Dalam Nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Saudara/saudari yang terkasih, terkadang sulit bagi kita untuk menerima kebenaran dari orang yang kita kenal atau dekat dengan kita. Saat ingin menerima kebenaran tersebut, pasti kita pertama-tama akan melihat latar belakang orang itu. Sehingga, menjadi pertimbangan bagi kita untuk menerima sebuah kebenaran yang disampaikan atau dibawa oleh orang itu. Situasi seperti inilah yang juga dialami oleh Yesus dan Yohanes Pembaptis dalam kisah yang kita dengarkan dari Injil hari ini.
Pada waktu itu, orang-orang Yahudi ingin supaya Elia datang terlebih dahulu untuk memberitahukan kedatangan Mesias. Supaya barulah mereka percaya kepada Mesias yang akan datang tersebut. Namun, Yesus dengan jelas mengatakan kepada para murid-Nya: “Elia sudah datang, tetapi orang tidak mengenal dia, dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Demikian juga Anak Manusia oleh mereka.” Yang dimaksud dengan Elia yang sudah datang adalah Yohanes Pembaptis. Dialah yang datang untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus. Namun, orang Israel tidak mengenalnya bahkan ia dibunuh. Karena ketidakpercayaan ini, akibatnya Yesus pun tidak dipercaya oleh orang-orang Israel sebagai Mesias yang datang untuk menyelamatkan umat manusia.
Saudara-saudariku, melalui bacaan Injil hari ini Yesus ingin menunjukkan bahwa ada orang yang tidak peduli dengan tawaran kasih. Seperti orang Israel yang tidak mau membuka hati mereka untuk menerima kebenaran dan tawaran kasih Allah lewat Yohanes Pembaptis. Padahal jika diteliti lebih lanjut, para ahli-ahli Taurat mengetahui isi dari Taurat terutama tentang Mesias. Namun, pengenalan akan Kitab Suci mengenai Mesias pun tidak membuka hati mereka. Mereka tak menyadari Mesias lewat pewartaan Yohanes Pembaptis. Karena itu, yang terpenting bagi kita adalah “membuka hati” untuk kebenaran kasih Allah.
Masa Adven menjadi kesempatan berharga bagi kita. Mungkin sering kali karena ego, kita menutup hati kita dan menyangsikan akan kebenaran kasih Allah bagi hidup kita. Maka, di dalam masa adven ini kita semua diajak untuk selalu mengasah hati supaya lebih peduli. Dan, membuka hati kita akan tawaran kasih Allah yang selalu diberikan dalam hidup ini. Seperti St. Yohanes dari Salib yang selalu membuka hati dan menerima kasih Allah. Saudara-saudari, ia menjadikan Kasih Allah menjadi kekuatan hidupnya. Sehingga walaupun dianiaya Ia tetap bertahan dalam nama Yesus.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang mahakuasa, pandanglah kiranya persembahan yang kami unjukkan pada peringatan Santo Yohanes, imam-Mu. Semoga penderitaan Kristus, yang kami kenangkan, juga kami hayati dalam perbuatan. Sebab Dialah,
ANTIFON KOMUNI – Mat 16:24
Barang siapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memangkul salib dan mengikuti Aku.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa : Allah Bapa, naungan dalam penderitaan, Engkau telah menyatakan kekuatan dan keunggulan salib dalam diri Santo Yohanes. Semoga kami dikuatkan oleh kurban salib itu. Sehimgga kami bersatu dengan kristus dan bekerja guna keselamatan semua orang. Demi Kristus,…
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Sabtu 14 Desember 2024 oleh Fr. Hary Suhut Tambunan SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – IndonesiaUnduh
Santo Yohanes dari Salib
Tokoh Pembaharu Ordo Karmel, Doctor of Mystical Theology, Doctor of the Church
Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz) adalah seorang mistik Karmelit yang digelari Doktor of Mystical Theology. Ia adalah tokoh pembaharu Ordo Karmel. Tulisan-tulisannya; baik Kidung Doa, Puisi-puisi mistik dan penelitiannya tentang pertumbuhan Jiwa dianggap sebagai puncak literatur mistik Spanyol.
Yohanes dilahirkan di Fontiveros, sebuah desa kecil dekat Avila Spanyol tanggal 24 Juni 1542 dalam sebuah keluarga yang sangat bersahaja. Ia kemudian dibabtis dengan nama Juan de Yepes. Masa kanak-kanaknya, ia lalui di berbagai desa di Castilia, dan terakhir di ia pindah ke Medina del Campo pada tahun 1551. Selama masa kanak-kanak ia pernah dua kali diselamatkan dari tenggelam secara ajaib oleh Bunda Maria.
Yohanes awalnya masuk sekolah Jesuit namun dikemudian hari ia memutuskan untuk masuk biara Ordo Karmel di Medina. Pada Tahun 1567 Yohanes ditahbiskan menjadi seorang imam dari Ordo Karmel. Tahun itu juga ia dipertemukan Tuhan dengan Santa Teresa dari Avila, yang mengajaknya ikut serta dalam gerakan pembaharuan Ordo Karmel, termasuk pembaruan kehidupan membiara bagi para biarawan-biarawati Karmel. Mereka berjuang memperbaharui kembali semangat spiritualitas Ordo Karmel melalui kehidupan membiara yang suci, dalam doa, serta menjalankan puasa dan berpantang dengan sangat ketat. Rupanya Tuhan sudah memilih Yohanes dan St. Theresia dari Avila untuk membawa semangat baru di antara para religius.
Hidup Yohanes penuh dengan pencobaan. Meskipun ia berhasil membuka biara-biara baru di mana cara hidup sucinya dijalankan, ia sendiri dikecam. Proses pembaruan ini ditentang oleh banyak biarawan Karmelit sendiri. Karena itu Para pengikut St. Yohanes dan St. Teresa membedakan diri mereka dari biarawan karmel yang lain dengan menyebut diri mereka “Karmelit kaki telanjang” (karena memang mereka hidup dalam semangat kemiskinan dengan tidak memakai kasut); sementara para biarawan yang menentang gerakan pembaharuan mereka disebut “Karmelit berkasut”.
Dalam diri St. Yohanes dari Salib kita jumpai seorang mistikus kelas utama, yang dipandang oleh semua agama sebagai seorang Santo sejati, yaitu dia yang bisa termasuk semua tradisi… Dan biarpun saya seorang rahib Hindu, saya menghormati St. Yohanes dari Salib sejajar dengan orang-orang bijak kami yang besar… (Swami Siddheswarananda)
Selama masa pergolakan antara kaum pembaharu dengan anggota ordo yang menentang pembaharuan, Santo Yohanes mengalami berbagai tekanan dari rekan-rekannya sesama Karmelit seperti dipermalukan, diculik, dipenjara, dll. Pada suatu malam di bulan Desember 1577 santo Yohanes dipenjarakan oleh kaum berkasut di Toledo. Di sana ia ditawan dan dianiaya dengan brutal dan mengalami isolasi berat. Suatu waktu, ia mengalami pencobaan-pencobaan yang dahsyat pula. Tampaknya Tuhan telah meninggalkannya seorang diri dan ia merasa sangat menderita. Namun sungguh luar biasa; dalam penganiayaan dipenjara itulah Santo Yohanes mendapatkan karunia Ilahi berupa berbagai pengalaman mistik yang membuatnya mampu menggubah kidung-kidung dan puisi mistik serta memperoleh hikmat pengertian yang luar biasa dalam memahami ajaran Kristus. Pengetahuan ini kemudian ditulis dalam buku-bukunya yang terkenal seperti “Malam Gelap Jiwa“, “Mendaki Gunung Karmel“, “Madah Rohani“. Setelah meringkuk selama 9 bulan dalam penjara akhirnya Yohanes berhasil melarikan diri secara ajaib dengan bantuan Bunda Maria.
Akibat dari proses pembaharuan dan pertentangan yang terjadi, Ordo Karmel akhirnya terpecah menjadi dua bagian. Pada tanggal 22 Juni 1580 Paus Gregorius XIII menandatangani sebuah dekrit, yang disebut Pia Consideratione, yang mengatur pemisahan antara Karmelit berkasut dan Karmelit tidak berkasut. Yohanes kemudian menjabat berbagai posisi di Ordo Karmel Tak Berkasut. Selama beberapa tahun Yohanes sempat menjadi pembimbing di biara Karmel di Avila dimana Santa Teresa dari Avila menjadi pemimpin biara. Dibiara ini Santo Yohanes dan Santa Teresa sering mengalami fenomena levitasi yang disaksikan oleh banyak anggota biara, terutama saat mereka tenggelam dalam pembicaraan mengenai misteri Tritunggal.
Yohanes mempunyai cara yang mengagumkan dalam menghadapi para pendosa. Suatu ketika seorang wanita cantik tetapi pendosa berusaha menggoda dan membuatnya jatuh dalam dosa. Namun niat jahat wanita tersebut luluh saat ia berhadapan muka dengan orang kudus ini. Wanita itu bahkan tidak mampu menatap wajah sang Santo yang begitu lembut dan penuh pancaran cahaya Ilahi. Wanita itu malah bertobat dan memohon bimbingannya.
Yohanes selalu mohon kepada Tuhan untuk mengijinkannya menderita setiap hari demi cinta kasihnya kepada Yesus. Dan Yesus membalas kasihnya itudengan menampakkan diri kepada St.Yohanes dengan cara yang amat istimewa.
Orang Kudus ini tutup usia pada tahun 1591 di Ubeda Spanyol. Pemakamannya di gereja dihadiri begitu banyak umat beriman yang ingin menyentuh jasadnya. Ia dimakamkan diruangan bawah tanah gereja. Pada keesokan harinya terjadi suatu keajaiban dimana para saudaranya melihat sinar terang di ruang tersebut selama beberapa menit. Sembilan bulan kemudian Jenazahnya yang masih tetap utuh dipindahkan untuk dimakamkan di Kota Segovia Spanyol. Dikisahkan banyak keajaiban yang terjadi yang menyertai perjalanan jenazah orang suci ini dari Ubeda – Madrid – Segovia.
Makam St.Yohanes beberapa kali dibuka untuk pemugaran. Pada tahun 1856, tahun 1909, dan kemudian tahun 1926 dimana makamnya dipugar secara istimewa. Pada tahun 1955 makam St. Yohanes dibuka terakhir kali dalam rangka kunjungan Provinsial General Ordo Karmel. Pada waktu itu tubuh St. Yohanes masih tetap terlihat utuh.
Sampai hari ini St. Yohanes dari Salib masih merupakan salah satu mistikus terbesar dalam Gereja Roma. Karya-karya nya sangat menggugah hati siapa saja yang merindukan Tuhan dengan segenap hati. Keluhuran citacita orang suci ini dan idealismenya membuat ia menjadi panutan para pencari Tuhan. Tulisan-tulisannya dibaca oleh banyak praktisi spiritual, bukan saja dari kalangan kristiani namun juga dari berbagai agama dan tradisi. Seorang mistik Hindu dari India bernama Swami Siddheswarananda berkata tentang Santo Suci ini : “Dalam diri St. Yohanes dari Salib kita jumpai seorang mistikus kelas utama, yang dipandang oleh semua agama sebagai seorang Santo sejati, yaitu dia yang bisa termasuk semua tradisi… Dan biarpun saya seorang rahib Hindu, saya menghormati St. Yohanes dari Salib sejajar dengan orang-orang bijak kami yang besar.”
St. Yohanes dikanonisasi pada tahun 1726 dan pada tahun 1926 dinyatakan sebagai Doktor Gereja (Doctor of Mystical Theology ) oleh Paus Pius XI.
Arti Nama
Yohanes Berasal dari nama Yunani Ιωαννης (Ioannes), yang aslinya berasal dari nama Ibrani יוֹחָנָן (Yochanan) yang berarti “YAHWEH Maha pengasih“, “Allah Maha Baik”
Variasi Nama
John of the Cross (English), Joan de la Creu (Catalan), Jan od Kříže (Czech), Johannes vom Kreuz (Deutsch), Juan de la Cruz (Spanish), Jean de la Croix (French), Giovanni della Croce (Italian), Jan od Krzyża (Polish), Johannes van het Kruis (Dutch), Yohane wa Msalaba (Swahili), João da Cruz ( Português)
Makasih Fr