Minggu, 15 Desember 2024 – Hari Minggu Adven III

Rm. V. Teja Anthara SCJ dari Komunitas Rumah Damai Dehon Palembang – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Filipi 4:4-5

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

PENGANTAR:

Waktunya sudah semakin dekat dan mendesak. Kita semua diundang untuk lebih terbuka menyambut kelahiran Yesus. Undangan itu menuntut sikap hati yang gembira, hati yang terbuka bagi kehadiran Allah. Kedatangan-Nya harus disambut dengan sukacita. Untuk itu, semua orang perlu mendengarkan seruan Yohanes Pembaptis agar setiap pribadi tidak keliru mendapati-Nya. Beberapa hal yang masuk dalam kategori perbuatan yang salah segera harus ditinggalkan. Orang diajak membangun sikap hidup yang pantas bagi kedatangan-Nya. Mari kita mengusahakannya dengan baik.

PERNYATAAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah pembawa sukacita sejati, yang dinanti-nantikan umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah pembawa harapan akan kebahagiaan, yang didambakan umat manusia. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkaulah pembawa kedamaian hati nurani, yang diharapkan oleh umat manusia. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Ya Allah yang penuh kasih, Engkau menyediakan sukacita yang sejati bagi dunia dan menghendaki agar kami hidup dalam damai dan cinta kasih. Kami mohon, nyatakanlah cinta kasih-Mu kepada kami dan berkatilah kami dalam menyongsong Duta kasih setia-Mu. Dialah Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Zefanya 3:14-18a

“Tuhan Allah bersorak gembira karena engkau.”

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lunglai. Tuhan Allahmu ada ditengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak-gembira karena engkau seperti pada pertemuan raya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Yes 12:2-3.4bcd.5-6

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta

  1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar, sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

  2. Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya. Beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur.”

  3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya, baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi 4:4-7

“Tuhan sudah dekat.”

Saudara-saudara, bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi dalam segala hal nyatakanlah keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Maka damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya. 
S : (Yes 61:1) Roh Tuhan menaungi aku, Ia mengutus aku untuk mewartakan kabar gembira kepada orang-orang sederhana.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 3:10-18

“Apa yang harus kami perbuat?”

Ketika Yohanes Pembaptis mewartakan pertobatan, orang banyak bertanya kepadanya, “Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes, “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat demikian juga.” Pada waktu itu datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis, dan mereka bertanya kepada Yohanes, “Guru, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes, “Jangan menagih lebih banyak dari yang telah ditentukan!” Dan prajurit-prajurit pun bertanya kepadanya, “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka, “Jangan merampas dan jangan memeras, dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu!” Tetapi orang banyak itu sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya dalam hati tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias. Karena itu Yohanes bekata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripada aku masih akan datang, dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ada di tangan-Nya: Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya untuk mengumpulkan gandum ke dalam lumbung-Nya. Tetapi debu jerami akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Dan banyak nasihat lain Yohanes memberitakan Injil kepada orang banyak.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. V. Teja Anthara SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Valentinus Teja Anthara scj dari Komunitas SCJ – Rumah Damai Dehon, Palembang,  Indonesia, dalam Resi – renungan singkat – dehonian edisi hari Minggu – tanggal lima belas  – Desember – tahun dua ribu dua puluh empat – hari Minggu Adven ke tiga,  – Semoga anda dalam keadaan sehat, sejahtera dan bahagia.

Sahabat Resi yang dikasihi Tuhan. Kita memasuki Masa Advent yang ketiga. Warna lilin yang dinyalakan pun berbeda. Warna ‘pink’. Disebut sebagai Minggu “Gaudete”, sebagai minggu ‘bersukacitalah’. Nabi Yesaya mengajak umat untuk ‘berjaga-jaga dalam pengarapan. Bukan dalan ketakutan, kecemasan dan tekanan. Tetapi bersukacitalah dalam Tuhan. Sebab Tuhan sudah dekat.

Sedang St. Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan Tuhan. Dalam pertobatan itulah, setiap orang dituntut untuk mengerjakan karya kasih terhadap sesama. Suatu tindakan yang nyata dan kongkrit. Disebutkan; ”Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” Kepada para pemungut cukai dikatakan; ”Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu.” Dan kepada para prajurit dikatan; kepada mereka: ”Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.” Dalam tindakan-tindakan nyata itu, mereka diharapkan lebih giat dalam tindakan penuh kasih kepada sesama, tanpa pamrih, tulus dan ikhlas.

Sahabat Resi  yang dikasihi Tuhan. Merenungkan seruan Yohanes Pembaptis ini, masih sangat relevan untuk kita saat ini. Kita semua yang sungguh ingin bertobat, tidak hanya omong kosong. Tetapi kita dituntut untuk mempersiapkan dan memantaskan diri bagi kedatangan Tuhan. Itu semua perlu tindakan yang kongkrit. Kita perlu giat dalam doa, ibadat dan tindakan rohani lainnya. Kita juga harus melakukan tindakan dalam karya kasih untuk sesama di sekitar kita. Mereka yang sangat membutuhkan.

Sahabat yang dikasihi Tuhan. Melihat berita akhi-akhir ini, membuat hati dan pikiran kita merinding dengan apa yang terjadi. Pembunuhan keluarga; ibu, anak yang dilakukan oleh keluarganya sendiri. Semua beralasan dengan situasi yang simple, dosa dan egisme manusia. Masih banyak pemerkosaan, pelecehan, penghinaan terhadap orang miskin dan kecil. Terjadi disuluruh Nusantara. Semua sdh melebihi batas peri kemanusian.

Inilah relevansi seruan Adven bagi kita orang Kristiani dan bagi masyarakat. Satu tindakan kongkrit yang harus kita lakukan adalah ‘bertobat’. Tanpa pertobatan, manusia pelan-pelan akan binasa. Ingatlah SabdaNya: “Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.” Aplikasinya sangat tergantung dari pribadi kita masing-masing. Dari yang sederhana sampai tingkat yang tinggi, penuh kejahatan dan dosa. Yang paling essensial adalah ‘kembalilah kepada Tuhanmu’.

Sahabat terkasih. Kekuatan dan harapan kita ada dalam minggu Gaudete ini. Dalam kejahatan dan kedosaan itu, Tuhan masih memberikan ‘sukacita”. Karena ada kebahagian bagi mereka yang berkenan bertobat. Tuhan tidak pernah ingkar janji, Ia setia pada janjinya. KedatanganNya yang sudah dekat membawa kebahagian dan sukacita yang menyambutnya dengan pantas.

Marilah kita berjanji dengan diri kita sendiri; untuk berani bertobat. Merubah sikap dengan tindakan kongkri yang relevan dengan hidup kita, Semoga Hati Kudus Yesus memberi kekuatan kita untuk menjadi semakin redah hati dan lemah lembut. Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Amin.

DOA UMAT:

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bergembira atas kedatangan kembali Yesus Kristus, Putra-Mu, dalam kemuliaan. Maka, dengarkanlah kiranya doa permohonan kami.

L : Bagi Gereja dan para pejabat di dalamnya: Ya Bapa, dampingilah Gereja-Mu dalam mewartakan kabar sukacita keselamatan-Mu. Teguhkanlah iman, pengharapan, dan kasih para gembala Gereja sehingga mereka tetap setia dalam mendampingi peziarahan umat menuju kepada-Mu. Marilah kita mohon,..

L : Bagi para penanggung jawab dalam masyarakat: Ya Bapa, berkatilah para penanggung jawab dalam masyarakat agar dengan rela gembira mengusahakan kemajuan dan perbaikan masyarakatnya. Semoga bersama mereka, kami mampu mewujudkan masyarakat adil, makmur, sejahtera seturut kehendak-Mu, mulai dari keluarga kami, komunitas, dan lingkungan kami sendiri. Marilah kita mohon,..

L : Bagi mereka yang sedang kecewa dan bimbang. Ya Bapa, terangilah mereka yang sedang kecewa dan bimbang dengan sinar cahaya-Mu. Semoga pengharapan akan kedatangan Kristus memperteguh iman dan mampu menghalau kekecewaan dan kebimbangan serta membuat tabah saat menghadapi kesulitan. Marilah kita mohon,..

L : Bagi kita di sini: Ya Bapa, sadarkanlah kiranya kami akan cinta kasih-Mu yang demikian agung kepada kami. Karena oleh kasih-Mu, kami Kausemangati dan Kaudorong melaksanakan tugas panggilan kami dengan rela dan gembira hati. Marilah kita mohon,..

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, sebagaimana orang-orang sezaman Yohanes Pembaptis kami pun perlu bertobat. Tuntunlah kami untuk melepaskan kepuasan diri kami agar mampu menghampakan diri seperti Kristus, Putra-Mu dan Tuhan kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Yang Maharahim, terimalah persembahan yang kami unjukkan sebagai tanda cinta kasih kami kepada-Mu. Semoga, dalam hidup sehari-hari pun kami giat mewujudkan cinta kasih kepada sesama dan lingkungan hidup kami.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Yesaya 35:4

Katakanlah kepada yang tawar hati: tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Ya Tuhan, semoga rezeki surgawi yang telah kami terima senantiasa meneguhkan kami untuk mengusahakan cinta kasih, keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan di muka bumi ini, sambil terus mengharapkan kepenuhannya dalam Kerajaan-Mu yang abadi. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOANLOAD AUDIO RESI: 

MINGGU GAUDETE

Minggu ADven III (Minggu Gaudete)

 

Minggu Gaudete adalah nama liturgis untuk Minggu Ketiga Masa Adven dalam tradisi Gereja Katolik. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, “Gaudete”, yang berarti “Bersukacitalah”. Nama ini diambil dari antifon pembuka pada perayaan Ekaristi hari itu, yang berbunyi:

“Gaudete in Domino semper: iterum dico, gaudete!”
(“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan: bersukacitalah!” – Filipi 4:4).

Makna dan Ciri Minggu Gaudete:

  1. Sukacita dalam Penantian
    Minggu Gaudete menandai momen sukacita di tengah masa penantian Adven. Masa Adven biasanya diwarnai suasana penyesalan dan pertobatan, tetapi pada Minggu Gaudete, umat diajak untuk bersukacita karena kedatangan Sang Juru Selamat sudah semakin dekat.

  2. Warna Liturgi
    Warna liturgi pada Minggu Gaudete adalah merah muda (rosacea), yang merupakan simbol sukacita dan harapan. Merah muda digunakan sebagai variasi dari warna ungu, yang umumnya dipakai selama Masa Adven.

  3. Bacaan Liturgi
    Bacaan pada Minggu Gaudete menekankan sukacita dan pengharapan. Bacaan-bacaan ini mencerminkan kedekatan dengan kedatangan Kristus, baik secara historis dalam kelahiran-Nya maupun dalam pengharapan eskatologis.

  4. Lilin Adven
    Dalam tradisi Adven dengan empat lilin, lilin ketiga yang dinyalakan pada Minggu Gaudete biasanya berwarna merah muda, melambangkan kegembiraan umat menyambut kedatangan Kristus.

Pesan Spiritualitas: 

Minggu Gaudete mengingatkan kita bahwa sukacita sejati datang dari Tuhan, bukan dari dunia ini. Di tengah perjuangan dan tantangan hidup, Minggu Gaudete adalah undangan untuk memperbarui iman kita dan menemukan kebahagiaan sejati dalam janji keselamatan Allah.

“Bersukacitalah senantiasa, karena Tuhan itu dekat!”

No Comments

Leave a Comment