
Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Stefanus Cilandak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Aku akan berbicara tentang hukum-Mu. Aku tidak malu di hadapan para raja. Segala aturan-Mu menjadi kesukaanku, yang sangat kucintai.
PENGANTAR:
Bagi kita Santo Yohanes Pembaptis tampak aneh. Cara hidupnya yang primitif, pakaiannya yang kasar, makanannya yang aneh, kata-katanya yang tajam, menjadikan dia penyeru di padang pasir. Tentang dirinya dalam hubungannya dengan Kristus, ia mengatakan, “Dia harus semakin besar dan aku semakin kecil!” itulah ciri tetap tentang Yohanes. Karya perintis yang menjadi tugasnya telah dilaksanakan sebaik-baiknya.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa, kekuatan para kudus, Santo Yohanes Pembaptis telah Kaujadikan perintis jalan bagi kelahiran dan kematian Putera-Mu terkasih. Ia gugur sebagai saksi kebenaran dan keadilan. Semoga kami pun gigih berjuang untuk memberi kesaksian tentang ajaran-Mu. Demi Yesus Kristus, …….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yeremia 1:17-19
“Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka.”
Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain. Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 71:1-4a.5-6b.15ab.17
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.
atau Hanya pada Tuhanlah hatiku tenang.
-
Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
-
Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.
-
Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.
-
Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 5:10) Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:17-29
“Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!”
Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena kata-kata itu Herodias menaruh dendam kepada Yohanes, dan bermaksud membunuh dia, tetapi tidak dapat, sebab Herodes segan terhadap Yohanes. Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!” Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!” Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Jumpa lagi dengan saya, romo Agustinus Kelik Pribadi SCJ dalam resi. Renungan singkat dehonian edisi Jumat 29 Agustus 2025. Mari kita dengarkan firman Tuhan dari Injil Markus 6:17-29.
Sahabat resi yang mengasi Tuhann. Cepat atau lambat pada ahirnya kita semua akan mati. Tapi apakah perjalan kehidupan kita menuju kematian bisa menjadi berkat atau sebaliknya tergantung ketekunan kita menghidupi kebenaran. Yohanes pembabtis adalah pribadi yang berani, sederhana tetapi tegas dalam menghidupi kebenaran. Hari ini kematianya dikita perita sebagai martir. Dia berani menang resiko yang paling berat termasuk menghadapi penderitaan bahkan kematian yang paling keji dimana kepalanya dipenggal. Dia menyerukan kebenaran dengan lantang dan menghadapi kematian dengan berani kepada siapa saja.
Banyak orang tahu kebenaran dan mengajarkannya tetapi mempunyai ketegasan yang kuat menghidupinya dan menyampaikan dengan lantang dibutuh tekat yang bulat dan kuat dari hari ke hari. Sebab tak jarang keberanan bisa dibeli. Ada yang berseru seru tentang kebenaran tetapi begitu mendapat segepok uang atau menerima kekuasaanya menjadi diam membisu. Bahkan ironinya bisa memutarbalikkan fakta dan kebenaran bisa diberikan pada yang membayarnya. Orang yang mengkhiati kebenaran cepat atau lambat saat hidup atau sesudah mati pasti akan di hajar oleh Tuhan.
Semoga teladan dan kesaksian keberanian santo Yohanes pembabtis menjadikan kita orang orang yang berani menghidupi kebenaran dalam iman akan Yesus Kristus dan kebenaran dalam hidup yang mengantar orang percaya dan bersatu dengan Allah…
Makasih Romo