AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA — lih. Matius 17:5
Roh Kudus nampak dalam awan yang bercahaya, dan terdengarlah suara Bapa, sabda-Nya, “Inilah Putera-Ku yang terkasih. Dia berkenan di hati-Ku, dengarkanlah Dia!”
PENGANTAR:
Sering kita mengalami kejadian yang lama kemudian baru kita ketahui maknanya. Demikian pula yang dialami tiga orang rasul terpilih: Petrus, Yakobus dan Yohanes di puncak Gunung Tabor. Cahaya yang menyinari wajah ilahi Kristus menyilaukan mereka, sehingga mereka terkesan benar oleh kejadian itu. Kini sudah sampailah mereka pada tujuan. Mengapa masih harus dilanjutkan lagi? Tanpa derita Jumat Agung mereka mau merayakan Paskah! Di dalam lambang kebangkitan-Nya ini kita diperkenankan memandang sekilah hari depan kekal kita dari belakang layar. Tetapi bersama Dia kita masih harus menuju Yerusalem, jalan iman yang konsekuen sampai akhir.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahaluhur dan mahamulia, ketika Yesus menampakkan kemuliaan-Ny di puncak Gunung Tabor, Engkau mengukuhkan misteri iman yang baku dengan kesaksian Nabi Elia. Engkau menyatakan pula pangangkatan umat manusia menjadi putera-Mu. Semoga kami mendengarkan suara Putera-Mu terkasih supaya layak menjadi sepewaris dengan-Nya. Demi Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Daniel 7:9-10.13-14
“Pakaian-Nya putih seperti salju.”
Aku, Daniel, melihat takhta-takhta dipasang, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju, dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab. Aku terus melihat dalam penglihatan itu, tampak dari langit bersama awan-gemawan seorang serupa Anak Manusia. Ia menghadap Dia Yang Lanjut Usianya itu, dan Ia dihantar ke hadapan-Nya. Kepada Dia yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja. Maka segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya, dan kerajaan-Nya tidak akan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 97:1-2.5-6.9
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
-
Tuhan adalah Raja. Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Awan dan kekelaman ada di sekeliling-Nya, keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya.
-
Gunung-gunung luluh laksana lilin di hadapan Tuhan, di hadapan Tuhan semesta alam. Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
-
Sebab, ya Tuhan Engkaulah Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi, Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus 1:16-19
“Suara itu kami dengar datang dari surga.”
Saudara-saudara, kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya. Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika suara dari Yang Mahamulia datang kepada-Nya dan mengatakan, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Suara itu kami dengar datang dari surga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di atas gunung yang kudus. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baik kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing, dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Mat 17:5c) Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 17:1-9
“Wajah-Nya bercahaya seperti matahari.”
Sekali peristiwa Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes saudaranya, dan bersama-sama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka: Wajah-Nya bercahaya seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka tampak kepada mereka, Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Kata Petrus kepada Yesus, “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.” Sementara Petrus berkata begitu, tiba-tiba turunlah awan yang terang menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengarlah suara yang berkata, “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia!” Mendengar itu tersungkurlah murid-murid Yesus dan mereka sangat ketakutan. Lalu Yesus datang kepada mereka. Ia menyentuh mereka sambil berkata, “Berdirilah, jangan takut!” Dan ketika mengangkat kepala, mereka tidak melihat seorang pun kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung, Yesus berpesan kepada mereka, “Jangan kamu ceritakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Minggu, 06 Agustus 2023, Pesta Yesus menampakkan kemuliaannya, bersama saya Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.
Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati Anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Bukan hanya berubah rupa?”
Namun sebelumnya, mari kita mempersiapakan hati kita dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada hari ini kita mendengar kisah Tuhan Yesus yang luar biasa, Tuhan Yesus menunjukkan kemuliaan-Nya di hadapan 3 murid-Nya dan menjumpai 2 tokoh besar dalam perjanjian lama, yaitu Musa dan Elia. Terjadi peristiwa perubahan rupa atau disebut juga transfigurasi terjadi . Transfigurasi adalah perubahan total dari bentuk atau penampilan yang biasa menjadi bentuk yang lebih indah atau bentuk spiritual. Lalu apa yang hendak Tuhan sampaikan melalui peristiwa luar biasa ini. Karena ini bukan sekedar perubahan rupa Yesus, ada hal yang begitu mendalam yang hendak Tuhan sampaikan kepada para Murid-Nya. Paling tidak ada 3 hal yang bisa kita refleksikan:
-
Tujuan dari transfigurasi Kristus ini adalah: agar murid-murid-Nya mendapatkan pemahaman yang lebih tentang siapa Dia sesungguhnya. Seminggu sebelum peritiwa ini Tuhan Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya bahwa dia akan menderita sengsara, dibunuh, namun akan bangkit dan hidup kembali, namun para murid-Nya masih belum memahaminya. Melalui peristiwa ini Tuhan ingin menunjukkan kepada para murid-Nya bahwa Dia adalah Sang Mesias itu yang dijanjikan Allah, namun bukan mesias yang digambarkan oleh manusia.
-
Melaui peristiwa transfigurasi ini, Tuhan Yesus juga ingin meneguhkan iman para murid-Nya, khususnya setelah kematian-Nya, Dia akan datang dengan mulia. Tuhan memberi tambahan kekuatan iman, dan mempersiapkan para murid-Nya untuk peristiwa yang jauh lebih luar biasa yaitu peristiwa salib.
-
Melalui peristiwa transfigurasi Tuhan ini, kita semua dipanggil untuk lebih mengenal dan mencintai Tuhan secara lebih dalam lagi. Tuhan telah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita, maka sekarang ini, kita diapnggil untuk turut menunjukan iman kita yang lebih mendalam lagi kepada-Nya, bahwa Tuhan Yesus sungguh Allah yang menjadi Manusia. Kita diundang untuk lebih mendengarkan sabda-Nya dan melakukan apa yang disabdakan-Nya untuk kemuliaan Tuhan semata.
No Comments