Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Postulat-Novisiat St Yohanes Gisting Lampung Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Ulangan 32:12
Tuhan sendirilah yang menentukan dia, dan tidak ada Allah asing menyertai dia.
PENGANTAR:
Umat terpilih tidak pernah ditinggalkan Tuhan. Dari Mesir mereka dikeluarkan dan di bawah pimpinan Musa menerobos padang pasir. Kini tanah perjanjian diserahkan kepada Yosua. Maka tak usahlah orang cemas. Tuhan hanya minta berupaya. Sedangkan semangatnya ialah semangat anak-anak. Mereka itu secara khas dilindungi seperti domba-domba yang tersesat.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber keteguhan hati, asal Engkau mendampingi kami, kami takkan merasa takut sedikit pun. Kami mohon, semoga selalu kami berpegang teguh pada janji-Mu dalam keadaan bagaimanapun, karena rahmat-Mulah yang menjadi kekuatan kami. Demi Yesus Kristus, ….
BACAAN PERTAMA: Pembancaan dari Kitab Ulangan 31:1-8
“Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, Yosua, sebab engkau akan masuk bersama bangsa ini ke tanah perjanjian.”
Musa menyampaikan pesan ini kepada seluruh bangsa Israel, “Aku sekarang berumur seratus dua puluh tahun. Aku tidak dapat dengan giat memimpin kalian lagi. Dan Tuhan telah bersabda kepadaku, ‘Sungai Yordan ini tidak akan kauseberangi’. Tuhan, Allahmu, Dialah yang akan memimpin kalian menyeberang. Dialah yang akan memunahkan bangsa-bangsa dari hadapanmu, sehingga kalian dapat memiliki negeri mereka. Yosua akan memimpin kalian menyeberang, sesuai dengan sabda Tuhan. Tuhan akan memperlakukan bangsa-bangsa itu, sebagaimana Ia telah memperlakukan Sihon dan Og, raja-raja orang Amori, yang telah dipunahkan-Nya beserta negeri mereka. Tuhan akan menyerahkan bangsa-bangsa itu kepadamu, dan kalian harus memperlakukan mereka tepat seperti perintah yang kusampaikan kepadamu. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kalian. Ia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau.” Musa lalu memanggil Yosua dan berkata kepadanya, di depan seluruh orang Israel, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka. Dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya. Sebab Tuhan, Dia sendiri yang akan berjalan di depanmu, Dia sendiri yang akan menyertai engkau. Dia takkan membiarkan dikau dan takkan meninggalkan dikau. Janganlah takut dan janganlah patah hati.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 32:3-4a.7.8.9.12
Ref. Bagian Tuhan ialah umat-Nya.
-
Nama Tuhan akan kuserukan, berilah hormat kepada Allah kita, Gunung Batu, yang sempurna karya-Nya.
-
Ingatlah akan zaman dahulu kala, perhatikanlah tahun-tahun keturunan yang lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, ia akan mengisahkannya; tanyakanlah kepada orang tua-tua, mereka akan memberitahukannya.
-
Ketika Yang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada para bangsa, ketika Ia memisah-misahkan anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah para bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
-
Tetapi bagian Tuhan ialah umat-Nya, Yakublah yang ditetapkan menjadi milik bagi-Nya. Tuhan sendirilah yang menuntun dia, dan tidak ada allah lain menyertai dia.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 1:29ab) Terimalah beban-Ku dan belajarlah daripada-Ku, sebab aku lemah lembut dan rendah hati.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 18:1-5.10.12-14
“Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak ini.”
Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.” Lalu Yesus bersabda lagi, “Bagaimana pendapatmu? Jika seseorang mempunyai seratus ekor domba dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang 99 ekor di pegunungan lalu pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu, sungguh, jika ia berhasil menemukannya, lebih besarlah kegembiraannya atas yang seekor itu daripada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian pula Bapamu yang di surga tidak menghendaki seorang pun dari anak-anak ini hilang.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas Postulat – Novisiat SCJ St. Yohanes, Gisting (Lampung), dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Selasa, 15 Agustus 2023.
Sahabat Dehonian yang diberkati Tuhan, bagian akhir dari perikop Injil pada hari ini, menampilkan kepada kita kehendak Tuhan, yakni: keselamatan bagi sebanyak mungkin manusia. Misi kedatangan-Nya ke dunia dalam misteri Inkarnasi, yang di belakang itu semua ada motivasi Kasih Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus menawarkan kabar keselamatan. Ia yang adalah Allah, rela dan mau menjadi manusia; dan itu merupakan realitas sejarah. Ia ingin solider dengan manusia, ciptaan-Nya; solider merasakan perlunya keselamatan dari dosa. Manusia sendiri kurang merasa peka terhadap keselamatan yang ditawarkan Allah. Manusia kadang acuh terhadap tawaran kasih Allah dengan hidup dalam kenyamanan kedosaan yang ada, tanpa jauh memikirkan tujuan akhir dari kehidupan, yakni mengalami kebersamaan dengan-Nya secara kekal. Kenyamanan dan kenikmatan dunia, membutakan harapan untuk hidup kekal bersama Bapa di surga. Realitasnya, tawaran duniawi lebih menarik manusia, dibandingkan dengan tawaran hidup surgawi-abadi. Mengapa? Karena manusia kadang memilih untuk apa pun yang dapat dimiliki saat ini, dinikmati dan didambakan dalam kehidupan yang fana, yakni semasa hidup di dunia. Orang kadang abai bahwa hidup di dunia ini sejatinya adalah sarana dan kesempatan untuk mempersiapkan diri, agar layak memiliki hidup kekal bersama Allah, Sumber dan Tujuan hidup seluruh ciptaan, termasuk manusia.
Sahabat Dehonian, tawaran keselamatan Allah bagi manusia, termasuk bagi kita, merupakan bagian dari kehendak-Nya. Bagian akhir perikop Injil menampilkan bagaimana sukacita Bapa di surga atas keselamatan anak-anak-Nya yang hilang. Gambaran seperti seorang gembala yang mencari seekor domba yang hilang dengan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor, memperlihatkan dinamika kasih Allah yang terus mencintai manusia. Mungkin baik di sini, kita menghadirkan cara Allah yang mengasihi dengan menawarkan keselamatan bagi kita, yakni dalam dan melalui Sakramen Tobat. Bisa jadi, sakramen ini adalah sakramen yang kurang diminati bagi umat. Coba kita ingat, berapa banyak jumlah umat yang dengan kesadarannya datang dan meminta pelayanan sakramen ini, ketika pada masa PraPaskah dan Adven? Bisa jadi hanya sedikit. Padahal, Sakramen Tobat adalah sakramen pengampunan yang Allah berikan kepada Gereja, agar umat di dalamnya mendapatkan pengampunan dosa, mendapatkan situasi pendamaian dengan Allah dan sesama manusia.
Sebuah ajakan dengan merenungkan Injil pada hari ini adalah mari kita menghidupkan kembali kecintaan pada Sakramen Tobat. Ada begitu banyak hal yang membuat kita berdosa di hadapan Allah, namun Ia tidak meninggalkan kita. Pelayanan Sakramen Tobat memberikan kesempatan bagi kita untuk mendapatkan kerahiman Allah. Harapannya, kita akan sungguh siap jika suatu saat Tuhan memanggil kita.
Semoga Hati Kudus Yesus, memberkati karya baik kita di hari ini. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa mahasetia, berilah kami kiranya lambang kesetiaan-Mu, yang menghidupi kami dengan rezeki yang tersaji ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Matius 18:4
Bapamu di surga tidak menghendaki seorang pun anak-anak ini hilang.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, Engkau selalu mencari kami dan tidak menghendaki kami binasa. Kami memuji Engkau atas cinta kasih sebesar itu dan mohon semoga hidup kami memancarkan puji syukur kepada-Mu. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin