Minggu, 18 Mei 2025 – Hari Minggu Paskah V

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – bdk.Mazmur 98:1-2

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa. Alleluya.

PENGANTAR:

Pengalaman kebangkitan membuat para murid berani memberikan kesaksian, bahkan bila kesaksian itu harus masuk di daerah yang baru, budaya baru yang masih asing sekalipun. Untuk mewujudkan hal ini maka dibutuhkan cara hidup yang saling meneguhkan. Tidak bisa ditinggalkan cara hidup yang saling mengasihi karena dengan demikian mereka akan kuat. Gereja senantiasa memperjuangkan budaya kasih, baik di tengah jemaat maupun lebih-lebih di tengah masyarakat yang lebih luas. Yesus berkata bahwa para murid-Nya adalah orang yang saling menaruh cinta kasih di tengah budaya kekerasan, mengusahakan damai di tengah budaya permusuhan. Gereja adalah komunitas cinta.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah datang untuk memperbarui langit dan bumi dengan cinta kasih ilahi. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah telah mewujudkan cinta kasih Allah kepada kami dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.

U :

I : Engkaulah menghendaki agar murid-murid-Mu saling menaruh cinta kasih sebagaimana Engkau menaruh cinta kasih kepada kami. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa (Hening Sejenak): Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau telah membukakan pintu gerbang iman bagi semua bangsa segala jaman. Kami mohon, berilah kami pada jaman sekarang ini orang-orang yang membaktikan diri dalam doa dan pelayanan sabda. Tambahkanlah jumlah para murid yang percaya penuh akan sabda Putera-Mu dan yang saling menaruh cinta kasih tanpa pamrih sebagaimana diperintahkan kepada kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 14:21b-27

“Mereka menceriterakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka.”

Sekali peristiwa kembalilah Paulus dan Barnabas ke Listra, Ikonium dan Antiokhia. Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid dan menasihati mereka supaya bertekun di dalam iman. Mereka pun mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat setempat, dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka. Paulus dan Barnabas lalu menjelajah seluruh Pisidia dan tiba di Pamfilia. Di situ mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Atalia di pantai. Dari situ berlayarlah mereka ke Antiokhia. Di tempat inilah mereka dahulu diserahkan kepada kasih karunia Allah untuk memulai pekerjaan yang kini telah mereka selesaikan. Setibanya di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu menceritakan segala sesuatu yang dilakukan Allah dengan perantaraan mereka, dan bahwa Allah telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:8-9.10-11.12.13ab

Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.

  1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

  2. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

  3. Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Kitab Wahyu 21:1-5a

“Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka.”

Aku, Yohanes, melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang dari takhta, “Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia, dan Ia akan tinggal bersama-sama mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya, dan Ia akan menjadi Allah mereka. Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu.” Ia yang duduk di atas takhta itu berkata, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya. 
S : (Yoh 13:34) Perintah baru Kuberikan kepada kamu, sabda Tuhan, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sebagaimana Aku telah mengasihi kamu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:31-33a.34-35

“Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.”

Dalam perjamuan malam terakhir, sesudah Yudas meninggalkan ruang perjamuan, berkatalah Yesus kepada para murid yang lain, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sesaat lagi Aku ada bersama kamu. Aku memberikan perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Minggu Paskah V, 18 Mei 2025.

Para pendengar RESI Dehonian yang terkasih, Yesus tahu bahwa waktu-Nya di dunia tinggal sebentar. Di tengah suasana perjamuan malam terakhir, Ia menyampaikan pesan yang sangat penting, seolah-olah ini adalah kata-kata warisan-Nya. Ia tidak bicara soal strategi pelayanan, bukan juga tentang kekuasaan atau kehebatan. Tapi tentang kasih.

Yesus berkata:“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu, demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku.”

Mengapa ini disebut “perintah baru”? Bukankah kita sudah tahu tentang kasih sejak dulu? Ya, tapi Yesus memberikan standar kasih yang baru: “Sama seperti Aku telah mengasihi kamu.”

Yesus mengasihi bukan dengan kata-kata manis. Ia mencuci kaki para murid, termasuk kaki Yudas yang akan mengkhianati-Nya. Ia mengampuni Petrus yang menyangkal-Nya. Ia memanggul salib dan menyerahkan hidup-Nya bagi orang-orang yang menyakiti-Nya. Inilah kasih yang menjadi tanda pengenal seorang murid Kristus.

Di zaman sekarang, banyak orang menyebut dirinya pengikut Kristus. Tapi apakah dunia mengenali kita karena kita saling mengasihi? Apakah orang lain merasa damai, diperhatikan, dan dimengerti saat bersama kita? Apakah kita hadir bukan untuk menilai, tapi untuk menyembuhkan? Ataukah kita masih memilih-milih siapa yang pantas kita kasihi?

Yesus tidak berkata, “Kamu adalah murid-Ku kalau kamu rajin doa.” Bukan, itu penting, tapi yang jadi tanda pengenal utama adalah kasih. Dan kasih itu bukan sekadar perasaan, tapi tindakan. Kadang menyapa orang yang sedang murung. Kadang mau mendengar tanpa menghakimi. Kadang memaafkan meski masih sakit hati.

Kasih itu seperti pelita kecil. Mungkin tidak membuat dunia terang benderang, tapi cukup untuk menuntun satu hati yang tersesat kembali pulang.

Maka, marilah kita bertanya pada diri sendiri: Apakah orang lain bisa mengenali bahwa aku murid Yesus… karena kasihku? Jika belum, hari ini adalah kesempatan untuk memulai kembali—dengan cinta yang sederhana tapi sungguh.

Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.

DOA UMAT:

I : Hari ini, Yesus memperingatkan bahwa cinta kasih adalah hokum dasar dari keyakinan kristiani kita. Marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kita, semoga di antara kita cinta kasih bukanlah kata kosong belaka. Marilah kita berdoa kepada-Nya.

L : Bagi Gereja, Umat Allah: Semoga Gereja menjadi suara dan kekuatan yang menegakkan keadilan dan cinta kasih dalam masyarakat kita dan di antara bangsa-bangsa. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi pelbagai Gereja yang mencari-cari kesatuan: Semoga pada suatu hari Gereja-gereja dapat bersama-sama menyantap satu perjamuan yang dihidangkan oleh satu Tuhan. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi para ilmuwan dan ahli ekonomi: Semoga berkat penemuan-penemuan dan usaha para ahli, mutu kehidupan dan kemerdekaan, serta martabat manusia semakin ditingkatkan dan dinikmati oleh semua orang. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi kita semua yang berhimpun di sini: Semoga kita dapat mewujudkan suatu jemaat yang memberi pelayanan, cinta kasih, dan harapan, serta terbuka bagi semua kebutuhan dan aspirasi yang mulia. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I : Ya Allah, sumber segala harapan, pada-Mulah kami percaya. Perbaharuilah diri kami, hidup kami dengan pengantaraan Dia yang merupakan kehadiran-Mu di tengah-tengah kami, ialah Yesus Kristus, Tuhan Tuhan dan Pengantara kami. Amin

DOA PERSEMBAHAN

Ya Allah, terimalah persembahan kami ini dan teguhkanlah perjanjian-Mu dengan kami senantiasa berkumpul dan bersatu sebagai umat kesayangan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Yoh. 15:1,5

Akulah pokok anggur yang benar dan kamulah ranting-rantingnya, Sabda Tuhan; siapa saja yang tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, kami bersyukur atas cinta kasih-Mu yang kami alami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, cinta kasih itu menjadi sumber bagi pikiran, perkataan, dan perbuatan kami sehingga sirnalah segala kebencian dan perselisihan dari muka bumi ini sampai kami mengalami kebahagiaan abadi di surga. Dengan Pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment