
Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas Wisma Keuskupan Agung Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Mari, dengarkanlah, hai kalian yang takwa. Aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
PENGANTAR:
Pertemuan Santa Perawan Maria dengar Santa Elisabet bagi umat beri man merupakan tonggak sejarah. Anak-anak dalam kandungan mereka akan inemegang peran utama dalam sejarah keselamatan. Secara insani semata-mata kita menghadapi suatu misteri. Bunda Maria telah me ngandung, meski ia perawan Elisabet pun sudah pada bulan keenam, meski sudah lanjut usia. Jelas di sini Tuhanlah yang selalu mengamb.l inisiatif Mak pertemuan ini adalah pertemuan iman Iman akan Tuhan yang malakasa yang telah mengerjakan hal-hal ajaib pada orang-orang kecil dan rendah hati.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa. Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria. yang sedang mengandung Putra tunggal-Mu. untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa menaati dorongan Roh Kudus Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu memuji karya-Mu yang agung. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya 3:14-18a
“Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu.”
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Atau
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 12:9-16b
“Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan.”
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
KIDUNG TANGGAPAN: Yes 12:2-3.4bcd.5-6
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
-
Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
-
Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”
-
Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 1:45) Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:39-56
“Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ
Vivat cor Iesu, per Cor Mariae. Hiduplah Hati kudus Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari Wisma Keuskupan Agung Palembang, dalam RESI-Renungan Singkat Dehonian, edisi Sabtu, 31 Mei 2025.
Sahabat Resi, hari ini Gereja merayakan Pesta Maria Mengunjungi Elisabet, sebuah momen penuh kasih dan sukacita. Maria yang sedang mengandung Yesus, tidak tinggal diam setelah menerima kabar sukacita dari Malaikat Gabriel. Ia segera pergi ke pegunungan, mengunjungi saudarinya yang juga sedang mengandung. Tindakan Maria mencerminkan semangat pelayanan dan kepedulian yang tulus. Ia tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi segera menjawab panggilan untuk hadir dan membantu.
Pertemuan antara Maria dan Elisabet menjadi perjumpaan dua pribadi yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Elisabet merasakan kehadiran Ilahi dan berseru penuh sukacita kepada Maria. Anak dalam rahimnya melonjak kegirangan, menandakan pengakuan akan kehadiran Sang Mesias. Perjumpaan ini bukan sekadar kunjungan keluarga, melainkan pertemuan iman yang menghasilkan pujian kepada Allah. Ini mengajarkan kita bahwa setiap relasi yang dilandasi oleh iman akan memancarkan sukacita sejati.
Elisabet memuji Maria sebagai “yang percaya bahwa apa yang dikatakan Tuhan kepadanya akan terlaksana.” Pujian ini menyoroti keutamaan iman Maria yang tanpa ragu menerima rencana Allah. Dalam dunia yang sering menuntut bukti dan jaminan, Maria tampil sebagai teladan kepercayaan tanpa syarat. Ia percaya pada janji Tuhan meskipun belum melihat hasilnya. Iman seperti inilah yang membuka ruang bagi karya besar Allah dalam hidup manusia.
Maria kemudian melantunkan Kidung Magnificat, ungkapan syukur dan pujian kepada Allah yang Mahakuasa. Ia mengenali bahwa segala yang terjadi dalam hidupnya berasal dari belas kasih Allah. Ia juga mengakui keadilan Tuhan yang membela orang kecil dan merendahkan yang congkak. Doa Maria menjadi cermin dari hati yang berserah dan percaya pada kehendak Allah. Kita diajak untuk meneladani sikap Maria: bersyukur, rendah hati, dan terbuka terhadap karya Allah.
Maria tinggal bersama Elisabet selama tiga bulan, menolong dan melayani dengan penuh kasih. Ini menjadi wujud nyata bahwa iman yang sejati selalu diikuti oleh tindakan kasih. Pesta hari ini mengingatkan kita bahwa menjadi pembawa Kristus berarti menjadi pembawa sukacita, harapan, dan pelayanan. Seperti Maria, kita pun dipanggil untuk “mengunjungi” sesama kita yang membutuhkan kehadiran dan perhatian. Semoga melalui teladan Maria, kita semakin siap menjadi saluran kasih Allah dalam kehidupan sehari-hari.
DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)
1. Datanglah, ya Roh Hikmat,
P+U. turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
2. Datanglah, ya Roh Pengertian,
P+U. turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
3. Datanglah, ya Roh Nasihat,
P+U. dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.
4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,
P+U. kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,
P+U. ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.
6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,
P+U. bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,
P+U. ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Engkau telah berkenan menyambut cinta kasih Santa Perawan Maria, Bunda tersuci Putra-Mu terkasih Sudilah kiranya menerima juga roti anggur ini, lambang cinta bakti kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami
ANTIFON KOMUNI – Luk 1:48-49
Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. schah karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa kuduslah nama-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Santo Yohanes Pembaptis bergirang hati hendak menyambut Putra-Mu dalam kandungan Bunda Maria. Semoga kami pun penuh sukacita menerima Putra-Mu dalam ekaristi serta meluhurkan Dikau, atas karya-Mu yang agung bagi umat beriman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments