Selasa, 01 Juli 2025 – Hari Biasa Pekan XIII

Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 103:8

Mataku tertuju kepad kasih setia-Mu, Dan aku hidup dalam kebenaran-Mu Bebaskanlah aku dan kasihanilah aku.

PENGANTAR:

Pengungsian Lot dari kota yang dibumihanguskan menunjukkan bahwa Tuhan melindungi orang takwa. Yesus pun tidak meninggalkan para murid, asal tetap percaya kepada-Nya. Umat yakin Yesus selalu beserta Gereja-Nya sampai akhir zaman.

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa: Allah Bapa Raja kedamaian, Semoga Kauhalau segala paksaan dan penindasan Dari dunia kami ini. Curahkanlah Roh-Mu, agar terusirlah Rasa dendam, benci, dan iri hati Da perbaharuilah dunia dan kami Dalam kedamaian sejati. Demi Yesus ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 19:15-29

“Tuhan menurunkan hujan belerang dan api ke atas Sodom dan Gomora.”

Pada suatu pagi, di saat fajar menyingsing dua malaikat Tuhan mendesak Lot, agar segera berangkat, katanya, “Bangunlah, bawalah istrimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan sampai mati lenyap karena kedurjanaan kota ini.” Ketika Lot berlambat-lambat, maka tangannya, tangan istri dan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab Tuhan hendak mengasihani dia. Lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana. Kemudian berkatalah salah seorang dari mereka, “Larilah, selamatkanlah dirimu. Janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di mana pun di Lembah Yordan. Larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati binasa.” Kata Lot kepada mereka, “Janganlah kiranya demikian, Tuanku. Sungguh, hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan Tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku. Tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, aku pasti tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku. Lihatlah di sana ada kota yang cukup dekat, kota itu kecil! Izinkanlah aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara.” Sahut malaikat itu kepadanya, “Baiklah, permintaanmu ini pun kukabulkan. Kota yang kausebut itu takkan kujungkirbalikkan! Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana.” Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar. Kemudian Tuhan menurunkan hujan belerang dan api dari langit atas Sodom dan Gomora. Api itu berasal dari Tuhan. Tuhan menunggangbalikkan kota-kota itu, dan seluruh Lembah Yordan serta semua penduduk kota dan tumbuh-tumbuhan di ladang. Tetapi istri Lot yang berjalan di belakang suaminya, menoleh ke belakang, lalu berubahlah ia menjadi tiang garam. Pagi-pagi Abraham pergi ke tempat ia berdiri di hadapan Tuhan. Ia memandang ke arah Sodom dan Gomora serta ke seluruh tanah Lembah Yordan. Maka dilihatnya asap dari bumi membubung ke atas seperti asap dari dapur peleburan. Pada waktu Allah memusnahkan kota-kota di Lembah Yordan dan menunggangbalikkan kota-kota kediaman Lot, Allah ingat akan Abraham, sehingga Ia menyelamatkan Lot dari tengah-tengah tempat yang ditunggangbalikkan-Nya itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 26:2-3.9-10.11-12

Ref. Ya Tuhan, mataku tertuju kepada kasih setia-Mu.

  1. Ujilah aku, ya Tuhan, dan cobalah aku, selidikilah batinku dan hatiku. Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.

  2. Janganlah mencabut nyawaku bersama-sama orang berdosa, atau memotong hidupku bersama-sama penumpah darah, yang pada tangannya melekat perbuatan mesum, dan tangan kanannya menerima suapan.

  3. Tetapi aku ini hidup dalam ketulusan; bebaskanlah aku dan kasihanilah aku. Kakiku berdiri di tanah yang rata; aku mau memuji Tuhan dalam jemaat.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mzm 129:5) Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku mengharapkan sabda-Nya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:23-27

“Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali.”

Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Selasa Pekan Biasa ke XIII 1 Juli 2025. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Kokonao Timika Papua. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Matius 8: 23-27. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Saudara-saudari pendengar resi yang dikasihi oleh Tuhan. Banyak pengalaman yang terkadang mengejutkan orang ketika dalam situasi kesulitan atau tantangan hidup yang barangkali datang secara tiba-tiba. Misalnya ketika orang sedang mengalami sakit yang tidak terduga, kehilangan orang yang dicintai, beban hidup yang makin berat, atau rasa sepi dalam perjuangan batin. Barangkali dalam situasi sulit seperti ini, mungkin kita pun akan bertanya “dimanakah Tuhan ketika saya sedang menderita”. Dalam Injil hari ini, dikisahkan tentang Yesus yang berada di perahu bersama murid-murid-Nya. Tapi anehnya, ketika badai datang, Yesus tertidur. Murid-murid-Nya panik, ketakutan, bahkan merasa mereka akan binasa. Dalam keputusasaan, mereka membangunkan Yesus: “Tuhan, tolonglah! Kita binasa!”. Yesus bangun. Ia menegur angin dan danau, dan semuanya menjadi tenang. Namun sebelum itu Yesus mengur mereka dengan lembut: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?”

Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan seandainya pertanyaan yang sama dilontarkan kepada kita pada saat mengalami badai kesulitan dalam hidup, apakah kita juga percaya bahwa Yesus tetap ada dalam perahu hidup kita, bahkan ketika Ia tampak diam? Saudara saudari yang dikasihi oleh Tuhan saya yakin bahwa kesulitan dan perjuangan hidup tidak selalu menjadi tanda bahwa Tuhan itu jauh, bahwa Tuhan tidak hadir. Bisa jadi badai kesulitan yang kita alami adalah cara Tuhan mengajarkan kita untuk berseru kepada-Nya dan mengenal kuasa-Nya yang luar biasa. Ada sebuah pepatah jawa yang berbunyi: “Sabar iku luhur, eling lan waspada iku kawicaksanan.” Artinya adalah Kesabaran itu luhur dan kesadaran serta kewaspadaan adalah kebijaksanaan. Melalui sabda hari ini saya merenungkan badai di dalam badai kehidupan, kita dipanggil untuk sabar dan tetap ingat akan Tuhan yang tidak pernah meninggalkan. Ada pula pepatah dari negeri Bhutan yang berbunyi “Kebahagiaan hidup itu bukan karena bebas dari penderitaan, tetapi karena setiap pengalaman hidup selalu memiliki makna.” Maka, ketika badai datang, jangan lekas putus asa. Justru di situlah iman menjadi hidup, harapan menjadi nyata, dan kasih Tuhan menjadi kekuatan dalam kelemahan kita.

Saudara-saudari yang dikasihi Tuhan hari ini Tuhan berkata kepada kita menghalau kekhawatiran dan ketakutan, bukan karena badai akan langsung lenyap, tapi karena bersama-Nya, kita tahu bahwa badai akan reda dan hati kita bisa merasa teduh. Semoga hati Kudus Yesus merajai hati kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber kedamaian, Bersama roti anggur ini Berkenanlah mencurahkan Roh cinta kasih dan kerukunan Kepada siapapun yang mencari kedamaian sejati. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Matius 8:27

Orang bertanya-tanya kerheranan, “Siapakah Dia ini, Maka angin dan danau pun taat kepada-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa tujuan hidup kami, Berkenanlah memperluas dan memperdalam iman umat-Mu. Tabahkanlah hati kami pada saat-saat sulit dan pahit. Semoga kami selalu jaya melwan kejahatan, Yang mengerumni dan menggangu kami Dan bawalah kami sampai ke pelabuhan yang aman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment