AUDIO RESI
ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 5:62
Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan menghimpit aku.
PENGANTAR
Kisah nyata biasanya lebih berbicara dari teori. Dua orang wanita, Susana dan wanita penghibur, dituduh berzina. Bagi kedua nya, terbuka kemungkinan diselamatkan tanpa mengurangi berat dosanya. Yang jelas, pengampunan dari pihak Tuhan mengungguli penalaran insani. Pesan Yesus masih menggema bagi kita, “Barangsiapa tidak berdosa, boleh melemparkan batu pertama.”
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih. demi cinta kasih-Mu yang agung kami Kauperkaya dengan pelbagai karunia. Bantulah kami berbalik dari hidup berdosa menuju hidup baru dan menjadi layak untuk Kerajaan Surga. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, segala yang kami lakukan, Engkau tahu sedalam-dalamnya. Kami mohon, semoga segala pekerjaan kami Kauresapi semangat cinta kasih-Mu seturut teladan Putra-Mu terkasih, Yesus Kristus, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6 (Singkat: 13:41c-62)
“Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan.”
Pada waktu itu Susana dijatuhi hukuman mati atas tuduhan berbuat serong. Maka berserulah Susana dengan suara nyaring, “Allah yang kekal, yang mengetahui apa yang tersembunyi, dan mengenal sesuatu sebelum terjadi, Engkau pun tahu, bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati, meskipun aku tidak melakukan sesuatu pun dari yang mereka dustakan tentang aku.” Maka Tuhan mendengarkan suaranya. Ketika Susana dibawa ke luar untuk dihabisi nyawanya, Allah membangkitkan roh suci dalam diri seorang anak muda, Daniel namanya. Anak muda itu berseru dengan suara nyaring, “Aku tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!” Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya, “Apa maksudnya kata-katamu itu?” Daniel pun lalu berdiri di tengah-tengah mereka. Katanya, “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti? Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!” Maka bergegaslah rakyat kembali ke tempat pengadilan. Orang tua-tua berkata kepada Daniel, “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.” Lalu kata Daniel kepada orang yang ada di situ, “Pisahkanlah kedua orang tua-tua tadi jauh-jauh, maka mereka akan diperiksa.” Setelah mereka dipisahkan satu sama lain, Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya, “Hai engkau yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh. Oleh sebab itu, jikalau engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon mesui!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah telah menerima firman dari Allah untuk membela engkau!” Setelah orang itu disuruh pergi, Daniel pun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu, “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu birahi telah membengkokkan hatimu. Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel, dan mereka pun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu! Oleh sebab itu katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur? Sahut orang tua-tua itu, “Di bawah pohon berangan!” Kembali Daniel berkata, “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya engkau binasa!” Maka berserulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya. Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya. Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1-3a.3b-4.5.6
Ref.Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
-
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
-
Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
-
Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
-
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Yoh 33:11) Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannyalah Aku berkenan, supaya ia hidup.
BACAAN INJIIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 8:1-11
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.”
Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Dan pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Yesus duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus, “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapatmu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terus menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Yesus membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya, “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya, “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Andreas Nugroho SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui hati Maria.
Sahabat Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Andreas Nugroho SCJ dari komunitas SCJ-Jakarta-Indonesia, dalam Resi – Renungan Singkat – Dehonian edisi Senin, 22 Maret 2021. Hari Biasa Pekan V Prapaskah.
Rumusan doa Tobat:
….dan Berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidupku dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah ampunilah aku orang berdosa ini.
Gambaran belaskasih Tuhan bisa direnungkan dalam kisah Injil yang baru saja didengar. Tuhan Yesus tidak menghakimi dan menghukum perempuan berdosa itu, tapi justru memberi pengampunan. Ayat 8:11 Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
#Pengampunan adalah peneguhan bahwa dia yang berdosa pun masih bisa belajar untuk hidup baik. Tidak ada kata terlambat. Terlambat bila sudah meninggal belum sempat bertobat.
#Pengampunan menjadi tanda nyata bahwa Tuhan Yesus ada di pihak kita; tidak menyalahkan dan menghakimi, tapi beri kesempatan untuk bangkit berbenah diri.
Pengampunan Tuhan bukti nyata cintaNya yang total pada kita sebab cinta sejati mewujud dalam pengampunan.
PESAN INJIL/SUKACITA JELAS:
Cinta Tuhan lebih kuat dari kebencian dan bertumpuk-tumpuknya dosa manusia. Dengan mengatakan kepada perempuan itu: Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Yesus menghadirkan cinta dan belaskasih Allah.
#Tindakan Yesus yang tidak menghukum perempuan itu secara fisik bukan berarti Yesus permisive terhadap dosa…ga apa2 toh diampuni..
Kata-kataNya justru berkaitan dengan nasehat yang kuat, teladan dan kasih. Yesus dengan jelas tidak mengizinkan perbuatan dosa/perzinahan, dan menuntut kerelaan untuk mengubah hidup agar lebih baik, itu terlihat jelas dengan perintahNya kepada perempuan itu yaitu “jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”
Saudara/i, bertobat artinyaa be-rubah, ber-ubah artinya juga ber-buah, berbuah ketekunan dalam keutamaan kristiani –cintakasih dan kebaikan. Masih ada kesempatan BERTOBAT, bertobat menjadi kesempatan untuk mengembalikan semua nilai Kerajaan Allah yang telah hilang dalam diri kita masing-masing akibat keegoan, kesombongan dan keangkuhan.
Baiklah di masa ini, hati berbalik dari yang sombong menjadi rendah hati; dari yang tidak adil menjadi jujur; dari yang berdosa kepada yang suci dan kudus; serta dari yang tegar dan keras menjadi lembut.
Berkat Allah yang Mahakuasa menyertai kita semua, + Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin. Semoga hati Kudus Yesus merajai kita semua. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa sumber kesucian, semoga dala merayakan misteri suci ini kami dapat mempersembahkan kepada-Mu jiwa yang murni dan hati yang gembira sebagai hasil matiraga kami. Demi Kristus, Tuhan
ATAU :
Allah Bapa maha penyayang. perkenankanlah kami dalam roti anggur ini melihat cinta kasih yang menjiwai Putra-Mu, dan semoga hidup menyerupai Dia. Sebab Dialah …
ANTIFON KOMUNI — Yohanes 8:10-11
Hai wanita, tiadakah yang menghukum engkau? Tidak seorang pun, Tuhan. Aku pun tidak, tetapi mulai sekarang jangan berdosa la
DOA PENUTUP :
Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, Engkau menguatkan kami dengan sakramen-Mu. Semoga berkat dayanya kami selalu Kaubersihkan dari kebiasaan buruk dan Kaujadikan sanggup mengikuti jejak Kristus, sehingga kami dengan mantap menuju kepada-Mu. Demi Kristus, ….
No Comments