Sabtu, 01 Agustus 2020 – Peringatan Wajib St. Alfonsus Maria de’ Liguori, Uskup dan Pujangga Gereja

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Pastoran St. Stefanus Cilandak Jakarta – Indonesia

 
 

ANTIFON PEMBUKA – 1 Sam 2:35

Seorang Imam akan Kuangkat bagiKu. Ia setia padaKu dan bertindak menurut maksud dan keinginanKu.

 

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa, penyelamat umat manusia, Engkau selalu membangkitkan tokoh-tokoh agung untuk menyegarkan semangat GerejaMu. Semoga kami mengikuti jejak Santo Alfonsus Maria dan giat mengusahakan keselamatan sesama, agar kami pantas memperoleh ganjaran di surga. Demi Yesus Kristus, PuteraMu…

 

BACAAN PERTAMA: Yeremia 26:11-16.24

“Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.”

Setelah Yeremia ditangkap karena nubuat yang disampaikannya, para imam dan para nabi berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kalian dengar dengan telingamu sendiri.” Tetapi Yeremia berkata kepada para pemuka dan seluruh rakyat, “Tuhanlah yang telah mengutus aku bernubuat tentang kota dan rumah ini; Tuhanlah yang mengutus aku menyampaikan segala perkataan yang telah kalian dengar itu. Oleh karena itu perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara Tuhan, Allahmu, sehingga Tuhan mencabut kembali malapetaka yang diancamkan-Nya atas kalian. Tetapi aku ini, sesungguhnya aku ada di tanganmu. Perbuatlah kepadaku apa yang baik dan benar menurut anggapanmu. Hanya ketahuilah sungguh-sungguh, bahwa jika kalian membunuh aku, maka kalian mendatangkan darah orang tak bersalah atas dirimu dan atas kota ini beserta penduduknya. Sebab Tuhan benar-benar mengutus aku kepadamu untuk menyampaikan segala perkataan ini kepadamu.” Lalu berkatalah para pemuka dan seluruh rakyat itu kepada para imam dan para nabi, “Orang ini tidak patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah berbicara kepada kita demi nama Tuhan, Allah kita.” Maka Yeremia dilindungi oleh Ahikam bin Safan, sehingga ia tidak diserahkan ke dalam tangan rakyat, untuk dibunuh.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 69:15-16.30-31.33-34

Ref. Pada waktu Engkau berkenan, jawablah aku, ya Tuhan.

  1. Lepaskanlah aku dari dalam Lumpur, supaya jangan aku tenggelam; biarlah aku lepas dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam! Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, janganlah tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.

  2. Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.

  3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya yang ada dalam tahanan.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya
S : Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah Kerajaan Surga.

 

BACAAN INJIL: Matius 14:1-12

“Herodes menyuruh memenggal kepala Yohanes Pembaptis. Kemudian murid-murid Yohanes memberitahukan hal itu kepada Yesus.”

Sekali peristiwa sampailah berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wiayah. Maka ia berkata kepada pegawai-pegawainya, “Inilah Yohanes Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggu dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus, saudaranya. Sebab Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut kepada orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah puteri Herodias di tengah-tengah mereka dan menyenangkan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, puteri itu berkata, “Berikanlah kepadaku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja. Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya orang memenggal kepala Yohanes di penjara, dan membawanya di sebuah talam, lalu diberikan kepada puteri Herodias, dan puteri Herodias membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil jenazah itu dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahu Yesus.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria,

Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ  Jakarta Indonesia dalam Renungan Singkat- dehonian edisi hari ini Sabtu, 01 Agustus 2020 Hari Biasa dalam Pekan Biasa XVII – PW. St. Alfonsus Maria de Liguori.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, Yohanes Pembaptis adalah seorang pribadi yang kuat dalam hal keutamaan-keutamaan. Orang kudus ini tidak takut untuk berkonfrontasi dengan orang-orang berkuasa yang memang mempunyai kesalahan-kesalahan. Karena dituduh oleh Yohanes Pembaptis bahwa dia hidup dalam perzinahan, Herodes Antipas ingin membunuhnya, namun dia merasa takut karena orang banyak menyukai Yohanes Pembaptis dan memandangnya sebagai seorang nabi. Namun, secara sangat tidak adil Herodes memerintahkan orang-orangnya untuk menangkap Yohanes dan memenjarakannya.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, Herodes adalah seorang pribadi yang lemah. Dia takut. Pada titik puncak nafsu badaniah dan kenikmatannya, dia menjadi tidak bijak. Ia menjanjikan kepada anak tirinya (anak perempuan dari Herodias), Salome, apa saja yang ia minta, dan hal ini ditegaskan dengan sumpahnya dan disaksikan oleh semua tamu undangan yang hadir. Hal inilah yang menjadi pemicu peristiwa pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis.

Yohanes Pembaptis berdiri tegak membela apa yang dipercayainya tanpa mempedulikan segala konsekuensinya. Herodes Antipas adalah bagaikan buluh yang digoyang ke kanan dan ke kiri oleh tiupan angin duniawi.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, Herodes membunuh Yohanes Pembaptis karena kebenaran. Herodes tidak mendengar suara hatinya dengan baik, dia lebih mendengar kata anak dan istrinya. “Herodes” (dalam tanda petik) dalam diri kita mungkin tidak pernah membunuh secara fisik tetapi dengan kata-kata, sikap dan perbuatan kita, kita telah bias jadi telah membunuh karakter sesama kita. Dan ini lebih menyakitkan daripada sebilah pisau tajam yang mematikan dalam sekejab tanpa sakit yang berkepanjangan.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, Kata-kata kasar dan menyakitkan, sikap yang arogan, dan perbuatan yang melukai seringkali menjadi hal yang memasung, membelenggu dan memenjarakan hidup seseorang, membuatnya tidak bertumbuh menjadi pribadi yang baik. Jika demikian adanya, apakah sifat dan sikap “herodes” dalam diri kita tidak lebih kejam dari pada Herodes yang membunuh Yohanes Pembaptis? Injil hari ini mengajak kita untuk menjadi pribadi yang hening dalam mendengar suara hati, agar apapun sikap, kata dan perbuatan kita tidak bertentangan dengan cinta kasih.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, Dunia senantiasa berupaya untuk menggoncang para murid Kristus ke sana ke mari. Hidup seturut moral Kristiani yang sejati sungguh menjadi sangat tidak populer. Hanya yang kuatlah yang akan bertahan hidup seturut ajaran-ajaran Kristus. Namun kita tidak boleh berputus asa. Walaupun kita menyadari bahwa kita sebenarnya manusia lemah, kita dapat menjadi kuat dengan kekuatan Kristus dan kuat-kuasa Roh Kudus.

DOA:

“Ya Tuhan Allah, tolonglah aku agar mau dan mampu mendengarkan dengan penuh perhatian pesan-pesan dari para nabi-Mu pada zaman modern ini. Janganlah biarkan aku diombang-ambingkan oleh tiupan angin dunia ini. Amin.”

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah bapa, sumber segala cinta kasih, kobarkanlah kiranya hati kami dengan api cinta kasih Roh Kudus. Engkau sudah melimpahkannya kepada Santo Alfonsus sehingga ia merayakan Ekaristi dengan setia dan menyerahkan diri sebagai kurban suci kepadaMu. Demi Kritus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 10:10

Aku datang supaya mereka memiliki hidup bahkan hidup berlimpah.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa mahapengasih dan penyayang, Engkau sudah memberi kami Santo Alfonsus Maria sebagai pembagi dan bentara misteri penyelamatanMu. Semoga umat-Mu rajin menerima santapan suci dan tak henti-hentinya memuji Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

2 Comments

  • Oe Mei Ly Juli 31, 2020 at 2:48 pm

    Tuhan, bimbinglah kami untuk lebih taat kepada Engkau.

    Reply
  • T. Wakiman Agustus 1, 2020 at 12:08 am

    Menerima santapan suci secara rohani di dalam misa live streaming dan itu masih diperpanjang utk lansia yg berusia 65 th ke atas.

    Reply

Leave a Comment