Sabtu, 08 Agustus 2020 – Peringatan Wajib St. Dominikus Pendiri Ordo Pengkotbah, Imam

Rm. Aegidius Wrsito SCJ dari Komunitas SCJ Toronto Kanada

 
 

ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 132:9

Semoga para imam-Mu berpakaian kesucian, dan umat-Mu bersorak kegirangan.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Alah Bapa kami yang arif bijaksana, Santo Dominikus dengan warta kebenaran dan pertobatannya telah menyelamatkan umat-Mu pada masa yang lalu. Kiranya ia kini tetap menolong GerejaMu dengan jasa dan doanya serta menjadi pelindung kami yang setia. Demi Yesus Kristus Putera-Mu…

 

BACAAN PERTAMA: Kitab Habakuk 1:12-2:4

“Orang benar akan hidup berkat imannya.”

Tuhan, bukankah Engkau Allahku sejak sediakala? Bukankah Engkau Yang Mahakudusku, yang takkan mati? Tuhan, Engkau telah menetapkan bangsa Kasdim sebagai penghukum. Ya Gunung Batu, Engkau telah menunjuk bangsa itu untuk menyiksa kami. Mata-Mu terlalu suci untuk melihat kejahatan. Engkau tidak tahan memandang kelaliman. Bagaimana mungkin Engkau sekarang memandangi orang-orang yang berbuat khianat, dan berdiam diri bila orang-orang fasik menelan orang yang lebih baik? Engkau menjadikan manusia seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada tuannya. Mereka semua ditariknya dengan kail, ditangkap dengan pukat dan dikumpulkannya dengan payang. Itulah sebabnya ia bersukaria dan bersorak-sorai. Itulah sebabnya ia mempersembahkan kurban untuk pukatnya dan membakar kurban untuk payangnya. Sebab berkat alat-alat itu pendapatan mereka mewah dan rezeki mereka berlimpah-limpah. Itukah sebabnya maka mereka selalu menghunus pedang dan membunuh bangsa-bangsa tanpa kenal belas kasih. Aku mau berdiri di tempat pengintaianku dan berdiri terus pada menara. Aku mau meninjau dan menantikan apa yang akan disabdakan Tuhan kepadaku, dan apa jawaban-Nya atas pengaduanku. Maka Tuhan menjawab aku demikian: Catatlah penglihatan ini, guratlah pada loh batu agar mudah terbaca. Sebab penglihatan ini masih menanti saatnya, namun segera akan terpenuhi dan tidak berdusta. Bila pemenuhannya terlambat, nantikanlah, akhirnya pasti akan datang, dan tidak batal! Sungguh, orang yang sombong tidak lurus hatinya; tetapi orang benar akan hidup berkat imannya.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 9:8-9.10-11.12-13

Ref. Orang yang mencari Engkau tidak Kautinggalkan, ya Tuhan

  1. Tuhan bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

  2. Tuhan adalah tempat perlindungan bagi orang yang terinjak, tempat perlindungan pada waktu kesesakan. Orang yang mengenal nama-Mu percaya kepada-Mu, sebab tidaklah Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan.

  3. Bermazmurlah bagi Tuhan, yang bersemayam di Sion, beritakanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa, sebab Dialah yang membalas penumpahan darah, karena ingat kepada orang yang tertindas; teriak mereka tidaklah dilupakan-Nya.

 

Bait Pengantar Injil

U: Alleluya
S: Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

 

BACAAN INJIL: Matius 17:14-20

“Sekiranya kalian mempunyai iman, tiada yang mustahil bagimu.”

Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” Maka kata Yesus, “Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke mari!” Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus menjawab, “Karena kalian kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesara biji sesawi saja kalian dapt berkata kepada gunung ini, ‘Pindahlah dari sini ke sana’, maka gunung ini akan pindah, dan tiada yang mustahil bagimu.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Aegidius Warsito SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Marie, terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa lagi saudara-saudari pendengar Resi Dehonian bersama saya: Rm. Aegidius Warsito SCJ, dari Komunitas SCJ – Toronto – Kanada, di dalam Resi-renungan singkat – Dehonian edisi Sabtu, 8 Agustus 2020. Mari kita baca bersama perikopa Injil pada hari ini yang diambil dari Mateus 17:14-20.

Saudara/I yang terkasih, perikopa hari ini mengambil focus pada persoalan Iman, kurangnya atau lemahnya iman baik orang yang minta anaknya disembuhkan maupun para murid Yesus sendiri, dan berangkat dari bacaan ini kita juga bisa melihat keadaan iman kita saat ini.

Lalu mungkin di antara kita ada yang bertanya dalam hati: “Lalu bagaimana, Romo, kita mengetahui apakah iman kita ini kuat atau lemah? Apa tolok ukurnya?

Saudara/I yang terkasih, kita semua menyadari bahwa sebagai seorang beriman, kita seharusnya mempercayai Tuhan dalam setiap aspek kehidupan yang kita jalani setiap hari. Akan tetapi keadaan yang kita hadapi terkadang menyebabkan kita menjadi goyah atau meragukan Tuhan. Dan ini bukan masalah baru kiranya, karena di dalam Injil Mateus kita menjumpai bahwa 5 kali Yesus menunjukkan contoh dan gejala dari apa yang Yesus sebut “kurang beriman”, yaitu:

  • Kekuatiran/kegelisahan: di dalam Khobat di Bukit, Yesus berbicara kepada orang-orang yang kuatir akan kebutuhan dasar mereka untuk terpenuhi (Mateus 6:25-34). Dan Yesus meyakinkan kepada mereka atas penyediaan Ilahi jika Kerajaan Allah menjadi prioritas utama mereka.

  • Ketakutan: ketika badai muncul, para Rasul takut meskipun Yesus, sang Guru dan Mesias, ada bersama mereka dan tidur di perahu itu (Mateus 8:23-27).

  • Fokus: selama Petrus terus menatap dan focus kepada Yesus, ia dapat berjalan di atas air. Akan tetapi ketika dia focus kepada keadaannya sendiri, dia mulai tenggelam (Mateus 14:24-33).

  • Kelupaan: meskipun Yesus telah memberi makan untuk 5000 orang laki-laki dan tidak teramasuk wanita dan anak-anak, para Rasul gagal untuk mengerti apa yang Yesus maksudkan dengan ragi orang-orang Farisi dan Saduki mereka hanya berpikir tidak membawa roti (Mateus 16:5-12).

  • Kekurangan/kelemahan: meskipun Yesus telah memberi para Rasul-Nya wewenang untuk mengusir setan, akan tetapi mereka merasa tidak mampu dan tidak memiliki kuasa ilahi ketika menghadapi situasi yang sangat sulit (Mateus 17: 14-20).

Saudara/I yang terkasih, dari 5 contoh yang kita jumpai di dalam Injil Mateus ini, maka kita bisa melihat bahwa pola pikir yang salah akan menghasilkan kurangnya kepercayaan kita kepada Yesus atau Allah Bapa. Dan iman yang berkurang ini dimulai bukan dengan keadaan tetapi dengan pemikiran dan fokus kita yang salah. Karena itu, jika kita ingin meningkatkan kepercayaan kita kepada Allah, kita harus mengisi pikiran kita dengan kebenaran Alkitab, mengingat kesetiaan Bapa kita kepada kita di masa lalu, dan mencari tangan-Nya yang bekerja dalam situasi kita saat ini. Kemampuan kita untuk melihat hal ini akan membantu kita untuk memperbaharui dan memperkaya iman kita kepada Allah Bapa atau Yesus Kristus. Dan dengan iman yang kokoh ini akan memampukan kita semua untuk mengatasi apa pun kesulitan dan persoalan berat yang kita hadapi. Iman yang kuat ini tidak menghilangkan persoalan atau kesulitan hidup, atau menjadikan hidup kita menjadi lebih mudah tanpa persoalan sama sekali, akan tetapi dengan iman yang kuat ini kita akan mampu memikul dan hidup berdampingan dengan persoalan dan kesulitan hidup tanpa harus kehilangan sukacita dan hati yang penuh bersyukur kepada Tuhan.

Maka yang perlu kita renungkan sekarang adalah: sebarapa sering dan seberapa jauh kita mengisi kehidupan iman kita kepada Yesus dengan membaca dan merenungkan Kitab Suci? Bisakah kita menemukan campur tangan Tuhan di dalam perjalanan dan pergulatan hidup kita sampai hari ini? Di tengah-tengah kesulitan yang sedang kita hadapi dengan pandemic Covid-19, misalnya, bisakah kita melihat kehadiran Tuhan yang menolong dan memberkati kita?

Saudara/I yang terkasih, semoga bacaan Injil pada hari ini dapat membantu kita semua untuk semakin berkembang di dalam kehidupan beriman kita kepada Jesus, dan semoga kasih Tuhan memberkati langkah hidup dan perjuangan kita di sepanjang hari ini.  Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa Yang Maharahim, berkat permohonan Santo Dominikus sudilah kiranya menaruh belas kasih kepada kami dan kabulkanlah doa kami. Demi kekuatan kurban Kristus yang kami rayakan bersama, teguhkanlah kiranya para pejuang iman dengan bentuan rahmat-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Mat. 16:24

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaknya menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.

 

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pelindung dan pengharapan umat-Mu, kami sudah menyambut sakramen suci pada peringatan St. Dominikus, imam-Mu. Semoga umat-Mu selalu menerima kekuatan baru dari sakramen ini dalam pengabdian yang utuh kepada-Mu. Kiranya GerejaMu selalu menerima bantuan doanya sebagaimana St. Dominikus dulu telah membantu menghidupkannya dalam pewartaan sabda-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin



No Comments

Leave a Comment