Rabu, 02 September 2020 – Hari Biasa Pekan XXII

Rm. C. Wahyu Tri SCJ dari Komunitas SCJ Pondok Kristofel Jambi Indonesia



ANTIFON PEMBUKA – Mzm. 33:20-21

Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Karena Dia hati kita bersuka cita, kepada nama-Nya kita percaya.


DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa Mahakudus, dunia Kaukehendaki bersatu dalam diri Yesus, Adam Baru. Kami mohon diberi semangat-Nya, agar selalu menghormati dan mengakui nama-Mu yang kudus. Demi Yesus Kristus Putera-Mu….

BACAAN PERTAMA: I Korintus 1Kor 3:1-9

“Kami hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalahladang Allah dan bangunan-Nya.”

Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya. Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi? Karena jika seorang berkata, “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata, “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:12-13.14-15.20-21

Ref. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.

1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya.
S: (Luk 4:18-19) Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

 

BACAAN INJIL: Lukas 4:38-44

“Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus.”

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus. Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias. Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. C. Wahyu Tri haryadi SCJ

“Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.”

Para pendengar resi, renungan singkat dehonian dimanapun Anda berada, saya romo C Wahyu Tri Haryadi SCJ dari komunitas SCJ di Jambi berharap agar Anda dalam kuasa Hati Tuhan Yesus Kristus.

Pada Resi edisi 2 September 2020 ini marilah kita menggali inspirasi hidup dari injil Lukas 4:38-44.
Saudari-a, injil Lukas mengisahkan apa yang terjadi dengan karya Tuhan Yesus. Ia berkunjung ke rumah ibu mertua Simon Petrus dan mendapatinya tengah demam. Lalu Tuhan menyembuhkannya sehingga ibu mertua Simon Petrus dapat melayani Tuhan. Lalu Tuhan Yesus bersama para murid, menerima permintaan tolong dari banyak orang sakit dan kerasukan roh jahat. Mereka semua disembuhkan oleh Tuhan. Pada saat melakukan itu, roh jahat mengakui kuasa Yesus sang mesias. Kemudian Tuhan bersama para rasul melanjutkan karya mereka ke tempat-tempat lain untuk mewartakan Injil.

Tiga hal:

Hal pertama yang dapat kita renungkan adalah: karya penyembuhan yang kita alami entah dari sakit ringan (flu, demam, keseleo) ataupun sakit berat (vertigo, kanker) ternyata merupakan berkat bagi kita agar kita tetap dapat berperan serta untuk melayani Tuhan. Kesehatan dan kesembuhan senantiasa menjadi tanda pengingat bahwa hidup kita hendaknya dipersembahkan untuk melayani Tuhan. Banyak dari kita yang setelah mengalami kesembuhan, kemudian mengabdikan dirinya untuk lebih memperhatikan keluarga, terlibat dalam karya sosial, ataupun jelas-jelas melayani umat Allah. “Apa yang kamu lakukan kepada saudaraku yang paling hina ini kamu lakukan juga bagiku,” kata Tuhan Yesus.

Kesehatan dan kesembuhan hendaknya menjadi kesempatan bagi kita untuk menjadikan hidup kita lebih berguna bagi orang lain. Kita yang pernah sakit tentu tahu bahwa sakit dan penderitaan itu membebani. Maka ketika sembuh mari kita membantu untuk meringankan sakit sesama.

Hal kedua yang dapat kita petik dari injil Lukas adalah Tuhan Yesus mengajarkan agar kita peduli dengan kesehatan kita. Kita sakit karena kita kurang merawat kesehatan, pola makan yang salah, kurang istirahat dan konsumsi nikotin, narkoba dan sejenisnya. Sering terjadi justru orang lain yang peduli dengan kesehatan kita. Mereka menegur kita agar mengurangi gula, tidur jangan terlalu larut malam, makan sayur dsb. Itu sungguh tanda kasih untuk kita. Apalagi di masa pandemic ini, kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin berkembang. Dengan sehat kita bisa mengasihi keluarga, bisa bekerja, bisa melakukan aneka hal dan pastinya kita tidak akan merepotkan orang lain.

Maka marilah kita peduli dengan kesehatan kita masing-masing. Bukan hanya memperhatikan kesehatan orang lain tetapi juga memperhatikan kesehatan diri kita.
Permenungan ketiga yang dapat kita ambil adalah: Yesus menyadari perutusanNya yaitu mewartakan injil atau kabar gembira. Kabar gembira itu real dalam bentuk turut membantu mereka yang sakit, merawat diri dan menjaga kesehatan. Maka kalau ada yang mengatakan kebersihan adalah bagian dari iman, saya percaya merawat kesehatan juga merupakan bagian dari hidup beriman kita pula. Orang yang percaya kepada Allah, pasti juga akan merawat kehidupan. Orang yang mendengarkan injil, tentu ia akan pula mewartakan kabar gembira betapa hidup sehat itu harapan kita semua.

Saudari-saudara yang terkasih, semoga kabar gembira dari Tuhan Yesus ini menyemangati kita untuk selalu sehat. Mari kita berdoa bagi sanak family dan kenalan yang tengah sakit agar segera sembuh. Mari kita juga semakin merawat kesehatan kita masing-masing.
Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa sumber keselamatan, perkenankanlah kami bersatu sehati berkat santapan yang sama, berkat Yesus Tuhan kami, yang telah mengurbankan segalanya demi keselamatan setiap orang. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin

 

ANTIFON KOMUNI – I Kor. 3:6

Akulah yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebenaran, kami mengucap syukur kepada-Mu atas sabda penyembuhan, yang kami dengar dari Yesus Putera-Mu terkasih. Perkenankanlah kami mengucapkan sabda-Nya setiap kali kami melaksanakan tugas kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin

No Comments

Leave a Comment