Senin, 14 September 2020 – Pesta Salib Suci

Rm. Petrus Haryanto SCJ dari Komunitas SCJ Palembang Indonesia

 
 
 
 
 

Antifon Pembuka    –   Gal 6:14

Kita harus bermegah dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, pokok keselamatan, kehidupan, dan kebangkitan kita, sumber penebusan dan pembebasan kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau menghendaki Putra Tunggal-Mu menanggung salib demi keselamatan umat manusia. Perkenankanlah kami, yang menghormati misteri salib Putra-Mu di dunia, kelak menerima anugerah penebusan di surga. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Kitab Bilangan 21:4-9

“Semua orang yang terpagut ular akan tetap hidup, bila memandang ular perunggu.”

Ketika umat Israel berangkat dari Gunung Hor, mereka berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom. Bangsa itu tidak dapat menahan hati di tengah jalan. Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa, “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air! Kami telah muak akan makanan hambar ini!” Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel itu mati. Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata, “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan Tuhan dan engkau; berdoalah kepada Tuhan, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Buatlah ular tedung dan taruhlah pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandangnya, akan tetap hidup.” Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 78:1-2.34-35.36-37.38

Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan

  1. Dengarkanlah pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan mulutku. Aku mau membuka mulut untuk mengatakan Amsal, aku mau menuturkan hikmat dari zaman purbakala.

  2. Ketika Allah membunuh mereka, maka mereka mencari Dia; mereka berbalik dan mendambakan Allah; mereka teringat bahwa Allah adalah Gunung Batu , bahwa Allah yang Mahatinggi adalah Penebus mereka.

  3. Tetapi mulut mereka tidak dapat dipercaya, dan dengan lidah mereka membohongi Allah. Hati mereka tidak berpaut pada-Nya, dan mereka tidak setia pada perjanjian-Nya.

  4. Akan tetapi Allah itu penyayang! Ia mengampuni kesalahan mereka dan tidak memusnahkan mereka; banyak kali Ia menahan amarah-Nya, dan tidak melampiaskan keberangan-Nya.

BACAAN KEDUA: Filipi 2:6-11

“Yesus merendahkan diri, maka Allah sangat meninggikan Dia.”

Saudara-saudara, Yesus Kristus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai wafat, bahkan sampai wafat di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia, dan menganugerahkan-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuklututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas serta di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa segala lidah mengakui, “Yesus Kristus adalah Tuhan.”

BAIT PENGANTAR INJIL:

U: Alleluya, alleluya, alleluya
S: Ya Kristus, kami menyembah dan memuji Dikau, sebab dengan salib-Mu, Engkau telah menebus dunia.

BACAAN INJIL: Yohanes 3:13-17

“Anak manusia harus ditinggikan.”

Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Petrus Haryanto SCJ

Vivat Cor Iesu – per cor Maria – Hiduplah hati Yesus melalui Hati Bunda Maria

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih,

Setiap orang pasti mengalami perasaan dicintai. Ada orang yang merasa dicintai karena diterima dengan baik oleh lingkungan di sekitarnya. Ada orang yang merasa di cintai karena diperhatikan saat dirinya sakit. Bahkan ada orang yang merasa di cintai saat ia masih diberikan kesempatan untuk bangun di pagi hari, masih bisa menghirup udara pagi, menikmati warna-warni bunga, melihat matahari dan sebagainya. Pun ada begitu banyak pengalaman-pengalaman cinta yang kita alami baik itu dari orang-orang yang kita cintai dan kasihi ataupun mungkin dari Allah sendiri yang kadang kita jarang menyadarinya.

Tak dapat dipungkiri bahwa pengalaman dicintai itu sebenarnya menjadi energi atau kekuatan, dukungan, peneguhan yang sangat luarbiasa, terlebih saat-saat kita mengalami kesulitan, menghadapi rintangan, dan tantangan.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih,

Sabda Tuhan yang baru saja kita baca dan dengarkan menegaskan kepada kita bahwa Allah begitu mengasihi kita, mencintai kita dengan cinta dan kasihnya yang amat besar. Ia bersabda, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Allah mengasihi kita manusia dan Ia menghendaki agar manusia tidak binasa dalam dosa dan hukuman Allah, tetapi beroleh hidup yang kekal (ayat 16). Allah juga tidak menghendaki manusia hidup dalam dosa, melainkan hidup dalam rahmat Allah dengan saling mendukung, menguatkan, mengampuni dan memberkati. Tidak ada seorang pun yang mampu dengan kekuatannya sendiri untuk bebas dari dosa. Hanya melalui pertolongan Tuhan Yesus Sang Putra Allah itu (ayat 13), manusia sungguh dibebaskan dari dosa-dosaNya berkat sengsara, wafat dan kebangkitanNya.

Pesta Salib Suci yang kita peringati hari ini, mengingatkan kita untuk senantiasa memandang Yesus tersalib yang membebaskan dosa-dosa kita. Bagi Yesus, Salib adalah pengalaman “ditinggikan” dan setiap orang yang memandangNya dapat mengagumi, mencintai dan mengimaniNya. Dan itulah puncak dari pengalaman dicintai, yaitu ketika kita turut ditinggikan dan mengalami penebusanNya. Keselamatan kekal juga dialami oleh setiap pribadi, mereka yang berdosa juga diselamatkan.

Pendengar RESI Dehonian yang terkasih,

Mari kita mulai membiasakan diri memandang salib dengan penuh hormat. Mari kita melihat cinta Yesus yang sangat besar bagi kita. Kematian-Nya di salib adalah demi keselamatan kita manusia. Salib Tuhan yang kita pandang itu mengajak kita untuk mewujudkan kasih yang sama kepada sesama. Dengan demikian, Salib Tuhan merupakan inspirasi kepada kita untuk lebih mengenal cinta Yesus dan membagikannya kepada semakin banyak orang.

Tuhan memberkati niat-niat baik kita. Amin

 

DOA UMAT

I : Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Putera-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan serta menghidupkan kita oleh wafat dan kebangkitan-Nya. Marilah berdoa kepada-Nya agar kita selalu terbuka akan kasih-Nya.

L : Bagi Gereja Kristus: Ya Bapa, bimbinglah dan tuntunlah Gereja-Mu agar selalu berjuang untuk mengikuti salib suci Putera-Mu dengan terus menerus memperbaharui diri. Marilah berdoa kepada-Nya..

U : Dengan Salib Suci-Mu , Engkau telah menyelamatkan dunia.

L : Bagi mereka yang hidupnya belum terarah: Ya Bapa tuntutnlah mereka yang masih mencari arah hidup-Nya sehingga menemukan Kristus sebagai jalan, keneran, dan kehidupan. Marilah berdoa kepada-Nya..

U : Dengan Salib Suci-Mu , Engkau telah menyelamatkan dunia.

L : Bagi mereka yang tidak mempunyai teman atau terkurung dalam diri mereka sendiri: Ya Bapa, terangilah mereka yang selalu menutup diri sendiri sehingga mulai berani membuka hati bagi persahabat Kristus, yang memampukan meraka untuk terbuka bagi orang lain pula. Marilah berdoa kepada-Nya..

U : Dengan Salib Suci-Mu , Engkau telah menyelamatkan dunia.

L : Bagi diri kita sendiri: Ya Bapa, ajarilah kami untuk setia belajar dari Putera-Mu Yesus, dalam memikul salib-salib kami dengan sabar dan rendah hati, semoga salib-salib itu membawa hidup bagi kami sendiri serta sesama kami. Marilah berdoa kepada-Nya..

U : Dengan Salib Suci-Mu , Engkau telah menyelamatkan dunia.

I : Allah Bapa yang mahabaik, Salib Suci Putera-Mu telah menyelamatkan dunia. Berilah kami damai dan hidup suci berkat Salib Putera-Mu. Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, kami mohon agar persembahan di atas altar salib, yang telah menghapus dosa seluruh dunia, membersihkan kami pula dari segala dosa. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

 

ANTIFON KOMUNI  –  Yoh. 12:32

Tuhan bersabda: Apabila Aku telah ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa di surga, Engkau telah memuaskan kami dengan santapan kudus. Kami mohon dengan rendah hati: agar kami yang telah Engkau tebus dengan salib Putera-Mu yang menghidupkan, Engkau ikut sertakan dalam kemuliaan kebangkitan-Nya. Sebab dialah Tuhan dan Pengantara kami sepanjang segala masa. Amin.

No Comments

Leave a Comment