Selasa, 27 Oktober 2020 – Hari Biasa Pekan XXX

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas Superiorat SCJ Teluk Betung Lampung Indonesia

ANTIFON PEMBUKA – Lukas 13:21

Kerajaan Allah itu seumpama ragi yang diambil seorang ibu, dan dicampur dengan terigu tiga takar sehingga seluruhnya beragi. 

 

PENGANTAR

Cinta kasih antar manusia dibangun dengan hal-hal kecil. Tetapi hal hal kecil pula yang menggerogotinya. Perhatian-perhatian tak menyolok membangun cinta kasih, Kristus, pengantin Gereja, bertindak demikian juga. Seperti biji sesawi yang kecil, atau seperti ragi dalam adonan Yesus meresapi seluruh Gereja.

 

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, taburkanlah kiranya sabda-Mu di seluruh dunia dan perkenankanlah kami menghasilkan buah, buah cinta kasih dan keadilan karena Dia yang telah berkenan memanggul dosa kami dan membebaskan kami, ialah Yesus Kristus Putra-Mu,

 

BACAAN PERTAMA: Efesus 5:21-33

“Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”

Saudara-saudara, hendaknya kalian saling merendahkan diri dalam takwa kepada Kristus. Para isteri hendaknya tunduk kepada suaminya, seolah-olah kepada Tuhan. Sebab suami adalah kepala isteri, sebagaimana Kristus adalah kepala atas Gereja. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, begitu pulalah isteri hendaknya tunduk kepada suaminya dalam segala hal. Para suami hendaknya mengasihi isterinya sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat, dan telah menyerahkan diri bagi jemaat untuk menguduskannya setelah menyucikannya dengan air dan firman. Maksudnya ialah supaya dengan demikian Kristus menempatkan jemaat di hadapan-Nya dalam keadaan cemerlang, tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi kudus dan tidak bercela. Demikian pula suami harus mengasihi isterinya seperti tubuhnya sendiri; maka yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tak pernah orang membenci tubuhnya sendiri. Sebaliknya ia merawat dan mengasuhnya seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Karena itu pria akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Rahasia ini sungguh besar! Yang kumaksudkan ialah hubungan Kristus dengan Gereja. Bagaimanapun juga bagi kalian masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri, dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 128:1-2.3.4-5

Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan.

  1. Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Apabila engkau menikmati hasil jerih payahmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!

  2. Isterimu akan menjadi laksana pohon anggur subur yang ada di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun di sekeliling mejamu!

  3. Sungguh, demikianlah akan diberkati Tuhan, orang laki-laki yang takwa hidupnya. Kiranya Tuhan memberkati engkau dari Sion: boleh melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya.
S : (Mat 11:25) Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang sederhana.

 

BACAAN INJIL: Lukas 13:18-21

“Biji itu tumbuh dan menjadi pohon.”

Ketika mengajar di salah satu rumah ibadat, Yesus bersabda, “Kerajaan Allah itu seumpama apa? Dengan apakah Aku akan mengumpamakannya? Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya. Biji itu tumbuh dan menjadi pohon, dan burung-burung di udara bersarang di ranting-rantingnya.” Dan Yesus berkata lagi, “Dengan apakah Aku akan mengumpamakan Kerajaan Allah? Kerajaan Allah itu seumpama ragi, yang diambil seorang wanita dan diaduk-aduk ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai seluruhnya beragi.”

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Sejak awal Yesus tampil di hadapan publik, perutusan utama-Nya ialah mewartakan Kerajaan Allah. Maka seluruh karya-Nya terpusat pada misi itu. Pengajaran, mukjizat, kesaksian, dan semua yang Ia lakukan semata-mata untuk mewartakan Kerajaan Allah. Sampai akhir hidup-Nya, misi Yesus tetap sama, yakni Kerajaan Allah.

Perikopa hari ini menghadirkan kepada kita tentang salah satu perumpaan yang dipakai oleh Yesus untuk menggambarkan tentang Kerajaan Allah. Yang pertama seperti biji sesawi yang tumbuh menjadi besar, yang kedua seperti ragi yang meresapi seluruh adonan dan membawa daya ubah dari dalam.

Dari perumpamaan itu kita bisa sedikit mengerti tentang Kerajaan Allah. Lebih dari pada sekedar sebuah tempat, Kerajaan Allah itu digambarkan sebagai identitas dan cara hidup dari jemaat beriman. Sebuah tempat misalnya seperti kerajaan Demak yang berada di Demak. Atau kerajaan Mataram di Jawa Tengah, Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Bagian Selatan, dan Kerajaan-kerajaan lainnya. Bukan hanya demikian Kerajaan Allah. Yesus menggambarkannya dengan pola kehidupan dan pertumbuhan.

Gambaran Kerajaan Allah sebagai identitas dan cara hidup berarti bahwa itu tidak lain sebagai hidup kita saat ini. Kerajaan Allah bukan hanya datang nanti, tetapi sekarang ini dalam seluruh nadi dan darah hidup kita masing-masing.

Seperti biji sesawi, kita dipanggil untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi semakin besar, meski tidak terlalu tampak. Kita dipanggil untuk selalu bertumbuh dalam kebaikan. Kita bukan ranting berduri yang membuat sekitar kita menjadi takut mendekat. Justru sebaliknya, seperti Kerajaan Allah, kita diundang supaya bisa menjadi tempat yang baik bagi yang lain.

Seperti ragi yang meresap dan mempunyai daya ubah, demikian juga dengan kita. Sabda Allah yang kita dengarkan meresap dalam hidup dan memberi daya ubah.  Daya ubah itu bukan ditunjukkan dengan kekuasaan, tetapi justru dengan keheningan, ketenangan, dan kedamaian. Daya ubah yang dahsyat adalah ketika kita mampu menyatukan antara head, heart, dan hand.

Sahabat Resi yang terkasih, mari kita selalu bertumbuh dalam kebaikan dan keutamaan Kerajaan Allah, yang antaranya adalah seluruh kebaikan dan nilai luhur hidup manusiawi. Kebaikan hanya akan tumbuh jika kita selalu memupuk energi kebaikan.

Salah satu energi kebaikan yang selalu update perlu kita lakukan adalah memilik rasa solider. Ditengah situasi seperti sekarang ini, tetap mau solider adalah keutamaan yang diperlukan bagi dunia. Kamu adalah saudaraku, dia adalah sesama kita, kita semua adalah saudara. Biji sesawi dan ragi tidak tampak, tetapi mereka tumbuh, berkembang, dan berdaya ubah. Itulah kita, murid Kristus yang mendapat warisan Kerajaan Allah.

Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBHAN

Allah Bapa kami yang mahakudus, berkenanlah membangun perdamaian dan kerukunan di tengah-tengah kami pada diri Yesus Putra-Mu terkasih, yang telah memulihkan kami dari pertentangan dan perselisihan dan membawa kami memasuki bait kudus-Mu. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami.

 

ANTIFON KOMUNI – Lukas 13:19

Kerajaan Allah itu seumpama biji sesawi, yang diambil orang dan ditaburkan di kebunnya. Biji ini tumbuh dan menjadi pohon, sehingga unggas udara dapat bersarang di ranting-rantingnya.

 

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahasetia, kami bersyukur atas janji tentang kerajaan-Mu. Perkenankanlah kerajaan itu tumbuh dan berkembang di tengah-tengah kami berkat sabda Putra-Mu terkasih dan semoga tetap rukun bersatu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

 
 

No Comments

Leave a Comment