
Resi-Minggu 01 November 2020 (Hari Raya Semua Orang Kudus) oleh Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Jakarta Indonesia
ANTIFON PEMBUKA
Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan sambil merayakan hari pesta untuk menghormati semua Orang Kudus, pada hari raya ini, para malaikat pun turut bergembira dan bersama-sama memuji Putra Allah
PENGANTAR
Hidup memang tidak selesai di dunia. Keyakinan kristiani akan membawa seseorang kepada adanya hidup kekal Sebagaimana syahadat iman, Gereja mengajarkan adanya ‘persekutuan para kudus dan kebangkitan kekal, maka Gereja juga mengimani sungguh adanya hidup yang kekal. Bagi mereka yang mengalami hidup kekal bersama dengan Allah yang diimaninya, maka mereka dikatakan hidup.
DOA PEMBUKA
Marilah kita berdoa: (hening sejenak) Allah Yang Mahakuasa dan kekal. Engkau menghendaki agar kami menghormati semua Orang kudus-Mu dalam perayaan ini. Kami mohon, anugerahkanlah kelimpahan belaskasih-Mu yang kami rindukan berkat bantuan doa semua Orang Kudus. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin
BACAAN PERTAMA: Kitab Wahyu 7:2-4.9-14
“Aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, mereka terdiri dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa”
Aku, Yohanes, melihat seorang malaikat muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup. Dengan suara nyaring ia berseru kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya, “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Kemudian dari pada itu aku melihat suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya, dari segala bangsa dan suku, kaum dan bahasa. Mereka berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih, dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dengan suara nyaring mereka berseru, “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta, dan bagi Anak Domba!” Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta, tua-tua dan keempat makhluk yang ada disekeliling takhta itu. Mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah Allah sambil berkata, “Amin! Puji-pujian dan kemuliaan, hikmat dan syukur, hormat, kekuasaan dan kekuatan bagi Allah kita sampai selama-lamanya! Amin! “Seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu, dan dari manakah mereka datang?” Maka kataku kepadanya, “Tuanku, Tuan mengetahuinya!” Lalu ia berkata kepadaku, “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan besar! Mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.”
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 24:1-2.3-4ab.5-6
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
-
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
-
Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
-
Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
BACAAN KEDUA: I Yohanes 3:1-3
“Kita akan melihat Kristus dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”
Saudara-saudara terkasih, lihatlah, betapa besar kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita sungguh anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. Saudara-saudaraku yang terkasih, sekarang kita ini sudah anak-anak Allah, tetapi bagaimana keadaan kita kelak belumlah nyata. Akan tetapi kita tahu bahwa, apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, ia menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 11:28) Datanglah pada-Ku, kamu semua yang letih dan berbeban berat. Aku akan membuat lega.
BACAAN INJIL: Matius 5:1-12a
“Bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”
Sekali peristiwa ketika melihat banyak orang yang datang, Yesus mendaki lereng sebuah bukit. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya. Lalu Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, katanya, “Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kamu, jika demi Aku kamu dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat; bersukacita dan bergembiralah, karena besarlah ganjaranmu di surga.”
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ Jakarta Indonesia dalam Renungan Singkat- dehonian edisi hari ini Kamis, 01 Nopember 2020 – Hari Raya Semua Orang Kudus.
Sahabat Resi Dehonian terkasih, Hari ini adalah hari raya Hari Raya semua orang kudus. Kita berkumpul di sini pada perayaan ini berarti kita mau merayakan realitas dari misteri keselamatan. Suatu realitas yang kita akui dengan bangga dalam syahadat kita : ‘Aku percaya akan persekutuan para kudus“. Mereka adalah orang-orang yang kepadanya Yesus mengatakan: “berbahagialah yang suci hatinya sebab mereka akan memandang Allah“. Merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus adalah suatu kesempatan baik bagi kita untuk memuji dan memuliakan Allah akan rahmat kekudusan yang telah Ia berikan kepada gereja. Juga merupakan kesempatan baik untuk menghormati secara khusus semua orang yang telah menjadi pahlawan iman.
Sahabat Resi Dehonian terkasih, Di antara semua orang kudus, ada yang diakui secara resmi oleh gereja masih ada begitu banyak orang kudus yang tidak dikenal karena nama mereka tidak tertera dalam kalender liturgi. Mereka mungkin tidak dikenal karena tidak pernah melakukan suatu karya mujikzat atau tidak pernah ada penampakan diri dari mereka. Mereka hanyalah orang-orang biasa sama seperti kita tetapi mereka memiliki sesuatu yang luar biasa yaitu cinta dan kesetiaan kepada Allah serta kemurahan hati kepada sesama. Dan ini tentu merupakan sesuatu dorongan bagi kita yang notabene adalah manusia yang biasa sama seperti mereka untuk melakukan yang terbaik bagi Allah dan sesama agar kita pun kelak dapat masuk surga. Semoga hidup kita merupakan suatu persembahan yang berharga bagi Allah dan sesama.
Sahabat Resi Dehonian terkasih, Mengapa harus ada hari khusus untuk memperingati semua orang kudus? Kalau kita perhatikan kalender liturgy, sepanjang tahun selalu saja ada orang kudus yang diperingati atau dirayakan, lantas mengapa ada hari yang dikhususkan untuk merayakan pesta semua orang kudus? Saya kira ada 2 alasan:
-
Selain para kudus yang kita kenal dan kita rayakan pada hari-hari khusus, masih ada banyak bahkan ribuan orang kudus yang tidak sempat dirayakan secara khusus atau tidak ada dalam penanggalan resmi gereja. Mereka mungkin tidak dikenal karena tidak pernah melakukan suatu karya mujikzat atau tidak pernah ada penampakan diri dari mereka. Mereka hanyalah orang-orang biasa sama seperti kita tetapi mereka memiliki sesuatu yang luar biasa yaitu cinta kepada Allah dan kemurahan hati kepada sesama. Mereka tak lain yang disebutkan dalam Kitab Wahyu: “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.” (Why 7,9)
-
Perayaan hari ini juga memberikan kita pandangan sekilas tentang apa yang akan kita alami kelak. Mereka yang kita rayakan hari ini adalah orang-orang biasa sama seperti kita. Bagaimana kita sekarang, begitulah mereka dulu pernah hidup. Dan bagaimana keadaan mereka sekarang, itulah harapan kita akan masa depan. Kita semua pastilah ingin dan mau menikmati kebahagiaan kekal… tapi sayang bahwa untuk mencapai kepenuhan hidup bersama para kudus di surga tidak terjadi secara otomatis. Yesus berkata: “ Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Mat 7,21). Lantas bagaimana caranya kita menjalani kehendak Allah itu dalam hidup sekarang ini?
No Comments