Sabtu, 09 Januari 2021 – Hari Biasa Sesudah Penampakan Tuhan

Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Biara Gentiaras Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI

ANTIFON PEMBUKA – Galatia 4:4-5⁣

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah⁣

 

PENGANYAR⁣

Orang yang secara diam-diam bekerja giat dan tetap tidak menonjolkan diri adalah orang yang menemukan kebahagiaan karena orang lain memperoleh kebahagiaan. Menjelang pembaptisan Yesus, kita bertemu dengan Yohanes Pembaptis. Dialah yang berkata, “la harus semakin besar, tetapi aku semakin kecil.” Tuhan selalu mendengarkan permohonan kita, apalagi kalau yang kita mohon: Datanglah kerajaan-Mu.⁣

 

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menjadikan kami makhluk baru dalam Kristus. Kami mohon, semoga kami menjadi serupa dengan Kristus, karena di dalam Dia kami disatukan dengan Dikau. Demi Yesus Kristus…..⁣

 

ATAU⁣

 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, gembiralah hati kami, karena Engkau sudi hidup beserta kami dalam diri Yesus Mesias. Semoga kami selalu menaati sabda-Nya dan meneladan cinta kasih-Nya. Sebab Dialah…⁣

 

BACAAN PERTAMA: I Yohanes 5:14-21

“Allah mengabulkan doa kita.”

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya. Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu. Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 149:1-2.3-4.5.6a.9b

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.

  2. Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

  3. Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

 

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Alleluya

S : (Mat 4:16) Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

 

BACAAN INJIL: Yohanes 3:22-30

“Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai.”

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara. Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.” Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya. Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ

Vivat Cor Jesus per Cor Mariae!

Saudara-saudariku pencinta resi terkasih, Yohanes menunjukkan kepada kita seberapa arti rendah hati terhadap Tuhan dan sesama. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. “Menjadi kecil” berarti kita mau menyangkal diri kita dan membiarkan Allah mengambil alih hidup kita sepenuhnya. Semakin kecil dan menjadikan Allah semakin besar adalah dengan menyerahkan diri kita sepenuhnya dalam bimbingan Allah.

Kerendahan Hati menjadi tantangan yang tidak ringan, karena ego manusia cenderung membawa diri kita untuk berlaku sombong, merasa diri paling baik dan benar, terobsesi oleh pujian dan harga diri, merendahkan serta meremehkan orang lain. Dengan mudah semua itu mendatangkan rasa iri hati, persaingan tidak sehat dan hati yang tertutup atas kebaikan serta kebenaran yang dikerjakan orang lain.

Yohanes Pembaptis sadar akan posisinya di hadapan Tuhan. Ia sadar bahwa dirinya hanyalah alat untuk mempersiapkan jalan bagi Yesus dan untuk membawa orang sebanyak mungkin datang kepada Yesus. Itulah hakekat kerendahan hati, menempatkan diri pada posisi yang tepat proporsional. Pelayanan Yohanes Pembaptis adalah segala-galanya yang ia miliki. Melayani Tuhan bukanlah pekerjaan sampingan bagi Yohanes Pembaptis. Juga bukan untuk mengisi waktu luang. Namun, seluruh karir nya ada dalam pelayanannya. Dia sudah menyerahkan dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk melayani. Tujuannya bukan untuk mencari kemuliaan serta pujian bagi diri sendiri, melainkan semata mata hanya bagi kemuliaan Allah dengan membawa banyak orang bertobat dan dekat dengan Allah.

Sudah sepantasnya kalau nama Allah semakin dikenal dan dimuliakan oleh karena hidup serta seluruh pelayanan kita. Yesus harus menjadi semakin penting dalam hidup kita. Dia harus menjadi Tuhan atas hidup kita. Kita harus makin kecil. Kita harus memberikan kepada Yesus segala kemuliaan. Seperti Yohanes kita harus mengetahui tempat kita dalam hubungan kita dengan Tuhan. Kita dapat memberi kesaksian dengan penuh kuasa, seperti yang dilakukan Yohanes, namun kita harus menarik perhatian orang-orang kepada Tuhan, bukan kepada diri kita sendiri.

Kerendahan hati adalah sebuah kearifan atau sebuah keutamaan di dalam hidup ini. Kerendahan hati adalah lawan dari kesombongan yang merupakan salah satu dari tujuh dosa pokok manusia. Karena kesombongan juga merupakan akar dari dosa dan kejahatan. Kita harus menghindarkan salah satu akar dosa itu yakni kesombongan. Dengan memahami bahwa kerendahan hati adalah pangkal kekudusan, maka seharusnya kita harus mengarah ke sana di dalam menjalani hidup ini.

Saudara-saudari terkasih, bukankah seharusnya ketika nafas kita masih berhembus adalah semata-mata untuk terus berlatih supaya dapat membuat Dia semakin besar dan kita semakin kecil. Bukankah seharusnya tak ada lagi iri hati dan persaingan dalam hidup serta tugas pelayanan. Kerendahan hati juga tidak menempatkan diri kita merasa paling baik atau paling benar sehingga dengan mudahnya menyalahkan pihak lain bahkan memusuhinya. Ini lah perjuangan kita bersama, yaitu selalu memikirkan kehendak-Nya daripada kehendak diri sendiri, membiarkan kepemilikan Allah atas diri kita, masa depan kita dan segala milik kita akan semakin besar dan kuasa kepemilikan atas diri kita semakin kecil. Yah… Dia harus semakin besar dan kita harus makin kecil… Dia harus makin dimuliakan dan bukan sebaliknya, kita yang mencari kemuliaan manusiawi dengan alasan pelayanan dan karya baik kita.

Pertanyaannya bagi kita hari ini, apakah kita sedang terus berusaha untuk semakin membesarkan “Dia”dan mengecilkan bagian si “aku” atau justru sebaliknya? Kiranya Tuhan menolong kita dalam mewujudkan, “Ia semakin besar, aku semakin kecil!” agar Kuasa dan Kasih-Nya semakin meraja dalam hati semua orang. Tuhan memberkati.

 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN ⁣

Tuhan Allah kami, Engkaulah sumber damai dan bakti. Sudilah menolong kami. agar dengan persembahan ini kami menghormati Engkau dengan pantas. Semoga dengan menerima sakramen ini kami semua rukun bersatu padu. Demi Kristus,… ⁣

 

ATAU⁣

 

Allah Bapa yang mahabaik, sudilah menambah iman kami akan apa yang Kaujanjikan. Dalam janji itulah, kami mengharapkan memperoleh hidup dan santapan surgawi. Demi Kristus,.. ⁣

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 1: 16⁣

Dari kelimpahannya, kita semua telah menerima rahmat demi rahmat.⁣

 

DOA SESUDAH KOMUNI⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, Engkaulah sumber damai. Engkau membimbing umat-Mu dengan pelbagai bantuan, supaya kami memperoleh rahmat dari kemurahan hati-Mu untuk sekarang dan masa mendatang. Semoga dengan bantuan harta dunia, kami semakin merindukan harta surgawi. Demi Kristus,… ⁣

ATAU⁣

 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber daya kekuatan, curahkanlah Roh Putra-Mu kepada kami, penuhilah hati kami dengan pengharapan yang selalu menyemangati hidup-Nya. Semoga damai-Mu menaungi muka bumi dan menjadi sumber kebahagiaan bagi semua orang. Demi Kristus,.. 

 
 

No Comments

Leave a Comment