Jumat, 19 Maret 2021 – Hari Raya Santo Yusuf, Suami Santa Perawan Maria

Fr. Diakon Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI :

ANTIFON PEMBUKA  —  Bdk. Luk. 12:42⁣

Dialah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat Tuhan menjadi kepala keluarga-Nya.⁣

PENGANTAR:⁣

Peranan Santo Yusuf dalam karya penyelamatan Allah memang tidak menonjol dibandingkan dengan Maria. Dalam Kitab Suci dan juga secara tradisi Yusuf tidak banyak di sebut atau diceritakan. Ucapannya tak sepatah kata pun ter catat dalam Kitab Suci. Namun, Santo Yusuf sangat berjasa sebagai pelaksana yang lurus, tekun dan setia, tanpa banyak bicara. la penuh tanggung jawab terhadap istrinya, Maria, dan juga keluarganya. Pada hari ini, Gereja memberikan penghormatan yang kuat atas peran serta St. Yusuf, lebih lebih karena telah dengan setia mendampingi Ibu Maria dalam mengasuh Yesus, Putra-nya.⁣

DOA PEMBUKA:⁣

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Allah Bapa Yang Mahakuasa, Engkau telah menyerahkan awal misteri keselamatan kepada Santo Yusuf untuk dijaganya dengan setia. Kami mohon, semoga berkat doanya Gereja-Mu selalu membantu mewujudkan karya penyelamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin.⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 7:4-5a.12-14a.16

“Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya.”

Pada suatu malam datanglah firman Tuhan kepada Natan, “Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat istirahat bersama nenek moyangmu, Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku, dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan ia akan menjadi anak-Ku. Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur  89:2-3.4-5.27.29

Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.

  1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

     

  2. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.”

     

  3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku”. Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh”.

 

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 4:13.16-18.22

“Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya.”

Saudara-saudara, bukan karena hukum Taurat Abraham dan keturunannya diberi janji bahwa mereka akan memiliki dunia, tetapi karena kebenaran atas dasar iman. Kebenaran yang berdasarkan iman itu merupakan kasih karunia belaka. Maka janji kepada Abraham itu berlaku bagi semua keturunannya, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab di hadapan Allah Abraham adalah bapa kita semua, seperti ada tertulis, “Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa.” Kepada Allah itulah Abraham percaya, yaitu Allah yang menghidupkan orang mati dan yang dengan firman-Nya menciptakan yang tidak ada menjadi ada. Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, sebab Allah telah berfirman kepadanya, “Begitu banyaklah nanti keturunanmu.” Dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

 

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Sang Raja kemuliaan kekal.
S : (Mzm 84:5) Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti.

 

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:16.18-21.24a

“Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan.”

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

 

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Diakon Rafael Sudibyo SCJ

Vivat cor Jesu, Per Cor Maria. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Dn. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Jumat, Hari Raya St. Yusuf, suami Bunda Maria, Jumat 19 Maret 2021. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan, dari Injil Matius 1:16.18-21.24a.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, ketika saya kelas 3 SD, orang tua saya membeli Kulkas. Saya ditawari untuk jualan es balon atau es lilin di sekolahan. Saya menerima tawaran itu dengan syarat, kalau uang jajan saya setiap harinya adalah Rp. 1.000, dan orang tua saya memperbolehkannya.

Hal semacam ini sudah umum terjadi di kalangan anak-anak, mungkin juga di kalangan remaja, bisa juga terjadi pada orang dewasa. Biasanya orang tua selalu “mengiming-imingi” sesuatu supaya anaknya mau melakukan pekerjaan ini atau itu. Seperti yang saya lakukan, saya membantu orang tua saya dengan berjualan es balon atau es lilin dengan tidak tulus hati, karena saya menerima tawaran itu dengan syarat.

Pada hari ini Gereja semesta merayakan Hari Raya St. Yusuf suami Bunda Maria. St. Yusuf merupakan pribadi yang rendah hati dan tulus dalam menjalankan tugas perutusannya. Ia juga merupakan pribadi yang sederhana, kerja keras, dan tidak banyak berbicara. Makanya, St. Yusuf dalam mengambil keputusan selalu menimbang dan merenungkan terlebih dahulu, sehingga apa yang Ia putuskan tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri.

Sebagai orang beriman akan Yesus Kristus, tidak jarang kita melakukan hidup keagamaan atau pun hidup di tengah masyarakat hanya sekedar mengikuti sebagai sebuah kewajiban dan tidak pernah melibatkan diri kita. Tidak seperti St. Yusuf, yang melakukan hidup keagamaan dan hidup bermasyarakatnya dengan tulus hati. Kita perlu meneladan St. Yusuf dalam hal ini, terutama dalam hal berdoa. Kadangkala saat kita berdoa, kita benar-benar serius bahkan sampai menangis, karena saat kita berdoa, kita memohon sesuatu yang sangat penting dalam hidup kita. Coba kalau kita tidak memiliki permohonan atau kita tidak ada permasalahan dalam hidup, bisa-bisa doa kita asal-asalan saja, atau seperti angina berlalu.

Untuk itu kita perlu melihat diri kita masing-masing. Apakah selama ini saya telah melakukan segala sesuatu dengan tulus hati? Apakah selama ini, saya melakukan segala sesuatu dengan keterpaksaaan dan ada maksud lain dari tindakan saya itu? Pada hari ini, St. Yusuf telah memberi teladan kepada kita semua tentang ketulusan hati. Mari kita semua melakukan perbuhan itu, terutama dalam diri kita terlebih dahulu, yang mungkin selama ini kita melakukan sesuatu dengan terpaksa, yang lambat laun akan berubah, dan melakukannya dengan tulus hati. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. …… amin.

 

SYAHADAT⁣

DOA UMAT⁣

Saudara-saudara, Santo Yusuf telah dipilih oleh Allah men- jadi bapa pengasuh Yesus Kristus, Putra-Nya, serta diangkat menjadi pelindung agung Gereja. Maka, marilah kita panjatkan doa kepada Bapa di surga.⁣

L : Bagi Gereja Kudus: Ya Bapa, berkatilah dan lindungilah Gereja dan para pe mimpinnya, Sri Paus, Para Uskup, para Imam dan Diakon. Semoga berkat doa Santo Yusuf pelindung Gereja mereka semua setia dan tekun melaksanakan tugas pelayanan bagi seluruh umat. Kami mohon …⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

L : Bagi nusa dan bangsa kami: Ya Bapa, berkatilah dan tuntunlah bangsa kami, agar se makin tekun mengusahakan kerukunan dan sikap saling menghormati satu sama lain dengan tulus dan ikhlas. Kami mohon …⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

L : Bagi para karyawan-karyawati Ya Bapa, berkatilah para karyawan-karyawati, berkat doa Santo Yusuf pelindungnya, agar mereka Kaulindungi dalam melaksanakan tugas pekerjaan mereka. Kami mohon .. ⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

L : Bagi saudara-saudari kami kaum beriman yang berada dalam sakratul maut: Ya Bapa, utuslah Bapa Yusuf mendampingi saudara-saudari kami yang berada dalam sakrat maut, agar mereka tetap setia kepada Kristus pada saat akhir hidup mereka. Kami mohon…⁣

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.⁣

I : Allah Bapa Yang Maha Pengasih, Santo Yusuf telah Kau- pilih untuk martabat luhur. Berilah kiranya berkat doa pengantaraannya, apa yang tidak dapat kami peroleh dengan kemampuan kami sendiri. Demi Kristus, Pengantara kami. U : Amin.⁣

LITURGI EKARISTI⁣

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN ⁣

Ya Allah, dengan tulus dan penuh kasih Santo Yusuf me- layani Putra Tunggal-Mu, yang lahir dari Perawan Maria. Semoga dengan hati yang murni kami pun layak melayani altar-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U Amin.⁣

PREFASI – Tugas Santo Yusuf⁣

Sungguh layak dan sepantasnya, bahwa kami selalu dan di mana pun bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus, Allah Yang Mahakuasa dan kekal.⁣

Pada Hari Raya Santo Yusuf ini pantaslah kami mengagungkan, memuliakan, dan memuji Engkau dengan pujian-pujian yang pantas. Dialah pria benar, yang Engkau berikan sebagai mempelai untuk Perawan Maria Bunda Allah. Dialah hamba setia dan bijaksana yang Engkau tetapkan untuk Keluarga-Mu agar, sebagai bapak dan pengasuh, ia melindungi Putra Tunggal-Mu, yang dikandung oleh naungan Roh Kudus, yaitu Yesus Kristus, Tuhan kami.⁣

Dengan pengantaraan Kristus itu, para Malaikat memuji keagungan-Mu, kekuasaan menyembah, kekuatan gemetar, surga dan keutamaan surgawi serta Serafim yang berbahagia, bersama-sama bersorak-sorai memuji Dikau; perkenankanlah kami memadukan suara dengan mereka dan sambil bersujud kami bernyanyi/berseru:⁣

U : Kudus, kudus, kuduslah … ⁣

ANTIFON KOMUNI — Bdk. Mat. 25:21⁣

Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuhanmu.⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah kita berdoa: Ya Allah, dengan santapan suci pada altar ini Engkau telah memuaskan keluarga-Mu yang bersukacita pada Hari Raya Santo Yusuf. Kami mohon lindungilah kami selalu dan peliharalah rahmat-Mu di dalam hati kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. U : Amin.

 
 

No Comments

Leave a Comment